Kanada Akan Legalkan Bunuh Diri Medis untuk Penyakit Mental


Kanada Akan Legalkan Bunuh Diri Secara Medis Untuk Penyakit Mental(Foto: pixabay/baggeb)
PADA 2023 nanti, Kanada akan menjadi salah satu negara di dunia yang mengizinkan pasien dengan penyakit mental parah dan tidak bisa disembuhkan untuk mencari bantuan medis saat sekarat.
Adapun bunuh diri yang dibantu secara medis, yang disebut medical aid in dying (MAID) atau euthanasia, adalah pilihan mengakhiri penderitaan orang dewasa yang sakit parah. Aturan tersebut pertama kalinya dilegalkan di Kanada pada Juni 2016.
Baca Juga:
Kemudian, pada Maret 2021, undang-undang itu diubah untuk memungkinkan kematian yang dibantu bagi pasien yang mengalami kondisi medis parah dan tidak bisa disembuhkan, tapi tidak atas dasar penyakit mental, cacat jangka panjang, dan kondisi yang tidak bisa disembuhkan.

Sementara itu, peraturan baru yang akan berlaku pada Maret 2023 memungkinkan MAID untuk orang-orang yang memiliki kondisi depresi berat, gangguan bipolar, skizofrenia, gangguan kepribadian, PTSD, dan kesehatan lainnya yang dianggap tidak bisa diperbaiki dengan perawatan apa pun.
Seperti dilansir IFL Science, untuk memenuh syarat, orang dengan kondisi kejiwaan yang akan melakukan MAID minimal harus berusia 18 tahun. Selain itu, harus kompeten secara mental, memberikan persetujuan, serta menunjukkan keputusan mereka bukan hasil dari tekanan maupun pengaruh luar.
Namun, pendapat sejumlah ahli tentang masalah sensitif itu cukup beragam karena masih belum jelas seperti apa aspek-aspek tertentu dari undang-undang yang diamandemen akan diatur.
Studi yang diterbitkan Canadian Medical Association Journal mengamati MAID untuk mereka dengan kondisi kejiwaan yang tak bisa ditolong di Belanda. Tindakan tersebut sudah diatur undang-undang sejak 2022.
Laporan tersebut menjelaskan betapa sulitnya untuk menentukan sebuah kondisi kesehatan mental yang tidak bisa disembuhkan dan diobati.
Baca Juga:
Kesadaran Akan Kesehatan Mental Picu Hadirnya Tren Staycation
Berbeda dengan kesehatan fisik yang progresif, gangguan mental sebagian besar tak memiliki prediktabilitas prognostik, yang artinya sangat sulit ditentukan. Sejumlah ahli bahkan berpendapat tidak mungkin untuk memperkirakan bagaimana kondisi itu akan berkembang dan merespons pengobatan.
Selain itu, laporan tersebut juga mencatat sekitar 90 persen permintaan MAID untuk orang dengan penyakit mental ditolak psikiater di Belanda.

Mengenai keputusan mengejutkan Kanada tersebut, Dr Sisco van Veen, salah seorang psikiater Belanda dari penelitian itu, mengatakan ada banyak ketidakpastian serta penerapan MAID secara legal.
"Dalam psikiatri, sebetulnya yang kamu miliki hanyalah cerita pasien, dan apa yang kamu lihat dengan mata kamu serta apa yang kamu dengar yakni apa yang keluarga mereka katakan," jelasnya.
Lebih lanjut, Van Veen mengatakan dia pikir akan ada banyak ketidakpastian tentang bagaimana menerapkan ini pada Maret 2023. Ia berharap psikiater akan bergerak dengan sangat hati-hati. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
