Kampanye #PerjalananBerkahf Turut Ambil Air dari 'Neraka'


Kampanye #PerjalananBerkahf2023 siap membantu masyarakat pelosok. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)
"SAYA pernah mendapat pengalaman mengambil air dari neraka. Kenapa disebut neraka karena air sangat susah di sana. Mereka harus menempuh perjalanan kurang lebih satu setengah jam untuk ambil air yang letaknya di dasar jurang," kata aktor dan host dari Yayasan Masjid Nusantara Adhin Abdul Hakim.
Mendengar ceritanya, para tamu undangan langsung hening dan turut merasakan bagaimana kondisi di salah satu desa pelosok di Nusa Tenggara Timur. Cerita Adhin merupakan bagian dari perjalanan kampanye #PerjalananBerkahf2023 dari merek perawatan diri lokal, Kahf. Kampanye sosial ini mengajak masyarakat ikut andil berdonasi dalam membantu masyarakat yang mengalami kesulitan di daerah pelosok Indonesia.
Baca juga:
View this post on Instagram
Adhin bercerita, untuk kembali lagi ke desa tempat ia menetap, membutuhkan waktu yang lebih lama. "Saya jarang mandi selama di sana. Paling cuma gosok gigi karena susah banget air di sana. Sekali ambil cuma tiga atau empat dirigen. Kalau tidak hujan, mereka mengambil air dari neraka itu," tuturnya.
Brand Manager Kahf Billy Dharmawan menjelaskan, kampanye ini turut menggandeng beberapa pihak, yakni Yayasan Masjid Nusantara dan tim CSR dari PT Paragon Technology and Innovation. Salah satu aktivitas dari program ini adalah membangun masjid yang memang dibutuhkan dari daerah pelosok.
"Kita mendirikan di tiga lokasi, mudah-mudahan selesai di tahun ini. Untuk yang pertama ada di Desa Poco Dedeng, Nusa Tenggara Timur. Kita jadwalkan masjid ini selesai di 17 April nanti, sehingga bisa dipakai saat Idul Fitri," kata Billy, kepada Merahputih.com di Dharmawangsa Hotel, Jakarta Selatan, Senin (10/4).
"Untuk dua lokasi lagi kita harapkan sih masih di Indonesia, di area barat dan timur. Spirit kita adalah bagaimana masjid itu hadir di tempat yang membutuhkan. Masjid saja tidak ada di radius sekitar 200 kilometer, kiri dan kanannya jurang," lanjutnya.
Baca juga:

Dalam proses membangun masjid, Kahf bekerja sama dengan Yayasan Masjid Nusantara terkait data daerah mana saja yang membutuhkan. Billy mengatakan ketika melakukan survei ke Desa Poco Dedeng, masyarakat setempat sangat mengharapkan ada pihak yang dapat membangun masjid. Kahf juga membantu warga untuk mendaur ulang air hujan agar dijadikan air bersih.
"Ini merupakan masjid pertama yang kita beri nama Al-Kahf. Dan semoga ini bisa dijadikan contoh dan inspirasi ketika nanti ada orang yang ingin berbuat hal yang sama," kata Billy.
Billy mengatakan, masyarakat juga bisa turut andil di kampanye ini dengan membeli produk Kahf. Ke depannya, Billy akan membuat cara yang lebih kreatif untuk menyukseskan kampanye ini.
Di sisi lain, Direktur Yayasan Masjid Nusantara Pras Purworo mengatakan, kampanye #PerjalananBerkahf2023 sangat membantu masyarakat pelosok yang membutuhkan tempat ibadah.
"Hal yang paling sedih bagi mereka di pelosok adalah ketika mereka punya musala dan masjid satu-satunya rusak tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena keterbatasan ekonomi," kata Pras. "Jadi kolaborasi ini memang terbukti bermanfaat untuk masyarakat terutama yang ada di pelosok," tutupnya. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Budidaya Anggur Rumahan Ubah Wajah Kampung di Jakarta Timur Jadi Hijau dan Produktif
Produsen Oli ini Gelar Khitanan Massal Gratis untuk Anak - Anak dari Keluarga Mekanik dan Pengemudi Ojol

JHL Foundation Bangun Saluran Air Bersih di Pemukiman Korban Longsor Desa Sukaresmi Bogor

KPK Geledah Rumah Legislator Gerindra Heri Gunawan, Buntut Kasus Suap CSR Bank Indonesia

Dukung Program PMI, Bank DKI Serahkan 1 Unit Mobil Operasional

KPK Berpeluang Tetapkan Tersangka dalam Kasus Dana CSR BI

Anggota DPR Tidak Ambil Dana Tunai CSR BI, Tapi...

KPK Bakal Gali Keterangan dari Saksi-Saksi Terkait Korupsi Dana CSR BI

Kadernya Terseret Dugaan Korupsi CSR BI, NasDem Siap Ikuti Proses Hukum

Pengelolaan Dana CSR yang Tepat Diperlukan untuk Bangkitkan Perekonomian Masyarakat Pesisir
