Kampanye Hadir untuk Dorong Rencana Keluarga dan Jarak Kelahiran


Inisiatif ini menargetkan empat target ibu yang berbeda. (Foto: Unsplash/Camylla Battani)
DKT Indonesia bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengumumkan kampanye kolaboratif bertajuk #AyoPasangIUD. Kampanye ini bertujuan untuk mempromosikan penggunaan intrauterine device (IUD) sebagai salah satu metode perencanaan keluarga yang ideal.
Inisiatif ini menargetkan empat target ibu yang berbeda, termasuk ibu muda, ibu menyusui, ibu yang tidak ingin menambah anak lagi, dan ibu dengan kondisi medis khusus.
"Dengan kampanye ini, kami ingin menyampaikan pesan secara jelas mengapa IUD adalah metode terbaik untuk perencanaan keluarga dan perencanaan jarak kelahiran untuk masing-masing ibu yang menjadi target kelompok sasaran," kata Presiden Direktur DKT Indonesia Dimosthenis Sakellaridis, dalam siaran resminya.
Baca juga:

Melalui iklan televisi menarik dan kampanye komunikasi yang komprehensif, DKT Indonesia dan BKKBN bertujuan untuk memberikan informasi berharga kepada setiap kelompok ibu, dengan menyoroti manfaat IUD sebagai salah satu metode perencanaan keluarga diunggulkan.
Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN dr. Eni Gustina, MPH berharap dengan adanya kampanye ini dapat mendorong para ibu di Indonesia untuk menggunakan IUD dan meningkatkan jumlah peserta yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Indonesia.
"Saat ini, hanya tujuh persen perempuan di Indonesia yang menggunakan IUD sebagai metode perencanaan keluarga. Padahal, IUD sangat dianjurkan untuk merencanakan jarak kelahiran karena berbagai manfaatnya," kata Eni.
Baca juga:

Ibu yang memiliki kondisi medis khusus terutama hipertensi, diabetes, dan juga perokok aktif, dapat mengandalkan IUD sebagai pilihan kontrasepsi karena alat kontrasepsi ini bersifat non- hormonal. Sehingga tidak berpengaruh terhadap tekanan darah, kadar glukosa darah, atau meningkatkan risiko kardiovaskular pada perokok.
Ibu muda atau mereka yang baru memiliki anak pertama akan mendapatkan manfaat IUD karena alat kontrasepsi ini adalah satu-satunya metode kontrasepsi yang dapat merencanakan jarak kelahiran secara tepat dan akurat. Ditambah lagi, IUD merupakan kontrasepsi praktis sehingga tidak memerlukan bolak-balik ke klinik.
Bagi ibu yang tidak ingin menambah anak, IUD terbilang cukup hemat dan ekonomis. Cukup satu kali pasang, ibu akan mendapatkan perlindungan selama bertahun- tahun. Selain itu, IUD tidak mengganggu kenaikan berat badan.
Di sisi lain, IUD aman bagi ibu menyusui karena tidak mengganggu produksi ASI. Selain itu, IUD dapat dipasang setelah melahirkan dan tidak memerlukan pemeriksaan rutin bulanan. Dengan begitu, para ibu menyusui dapat fokus merawat bayi mereka sambil tetap terlindungi dari kehamilan yang tidak diinginkan. (and)
Baca juga:
Tips Jalani Bisnis Kuliner ala Chef Arnold
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
