Tips Cerdas Menjadi Juara Dalam Mengelola Keuangan Bisnis

MENJADI juara dalam mengelola keuangan tentu bukan hal yang mudah, karena bila tidak diperhitungkan matang-matang, bisa mengakibatkan pengeluaran keuanganmu lebih besar daripada pemasukan, bahkan cendrung memburuk.

Lain halnya bila kamu mengetahui sejumlah langkah-langkah tepat untuk menjadi juara dalam mengelola keuangan. Mengenai hal itu, Certified Financial Planner, Rizki Marman Saputra menyampaikan sejumlah tips ampuh yang bisa kamu realisasikan.

Baca Juga:

Cara Mempersiapkan Dana Darurat Selama COVID-19 Menurut Perencana Keuangan

Saat wawancara eksklusif bersama merahputih.com, Rizki Marman memberikan beberapa tips cerdas untuk menjadi juara dalam mengelola keuangan bisnis.

Pada tahap memulai sebuah bisnis baru, Rizki mengatakan sangat penting untuk membangun atau merancang sebuah financial projection, yang nantinya akan meng-guide kamu, memberikan arahan tentang sirkulasi cash flow keuangan sebuah usaha yang baru dirintis dan memprediksikan apa saja pengeluaran secara detail dari usaha baru yang didirikan.

Sedikit informasi, financial projection merupakan rancangan proyek anggaran finansial saat baru memulai bisnis yang baru. Secara umum financial projection memberi gambaran tentang sirkulasi keuangan sebuah perusahaan, termasuk juga prediksi pengeluarahn perusahaan, anggaran modal dan segala bentuk pengeluaran keuangan yang akan dilakukan oleh perusahaan.

Financial projection juga bisa menuntun kamu dalam menyisihkan budget modal dengan memisahkannya dari keuangan pribadi dan usaha, serta segala macam bentuk pengeluaran yang nantinya akan dikeluarkan dalam mendukung sebuah bisnis. Seluruh kegiatan tersebut baiknya direncanakan dengan matang dalam sebuah rancangan financial projection.

Ketika usaha mulai berjalan dan berkembang, ada sejumlah hal yang perlu kamu perhatikan dalam mengelola keuangan. Hal yang pertama yakni memisahkan uang usaha dan uang pribadi.

Beberapa kasus pebisnis tidak dapat memisahkan uang yang didapatkan dari usaha, dipakai untuk kebutuhan pribadi atau sebaliknya, tentunya hal tersebut menjadi awal kegagalan dari sebuah usaha.

"Sebaiknya sekecil apapun pengeluaran yang bersifat pribadi harus dipisahkan. Mulailah untuk menggaji diri kamu sendiri dari pendapatan bisnis atau laba kamu meskipun kamu adalah pemilik usaha tersebut," ujar Rizki Marman Saputra, pemegang sertifikasi Profesional di bidang Perencana Keuangan.

Setelah itu tips kedua yang harus kamu lakukan demi menjadi juara dalam mengelola keuangan bisnis, yakni meminimalkan hutang usaha.

Apabila kamu memulai usaha masih pada fase rintisan, sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan modal usaha dari berhutang. Sebab, kamu belum mengetahui secara pasti prospek dari usaha yang kamu rintis kedepannya.

Namun, ada saatnya hutang tidak lagi menjadi hal yang salah, apabila usaha kamu sudah berjalan dengan baik dan berkembang. Di mana hutan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas usaha dan kemajuan dari usaha tersebut.

Dalam memilih hutang sebaiknya kamu pikir matang-matang terlebih dahulu, pastikan kebutuhan hutan kamu sudah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kamu untuk membayar hutan tersebut.

"Tetapkan apakah hutang tersebut untuk kebutuhahan investasi misalnya pembelian mesin atau kendaraan untuk mendukung mobilitas usaha, atau modal kerja yang biasa digunakan untuk kebutuhan pembayaran piutang atau belanja modal," tutur Rizki.

Baca juga:

3 Sektor Ekonomi di Dunia yang Paling Parah Terpengaruh COVID-19

Tips ketiga untuk jadi juara dalam mengelola keuangan bisnis, yaitu meminimalisir celah untuk pegawai yang melakukan fraud atau tindakan curang.

Seperti contoh petugas kasir kamu memiliki kewenangan untuk menerima uang dari hasil penjualan barang atua jasa, sebaiknya petugas kasir itu jangan dijadikan juga sebagai accounting.

Sebab ada kemungkinan bagi petugas itu untuk melakukan kecurangan dengan cara memanipulasi laporan keuangan, dari penerimaan uang hasil penjualan barang dan jasa tersebut. Pisahkanlah kedua wewenang itu, karena sistem kontrol yang baik cukup penting diterapkan dalam setiap usaha.

Tips keempat keempat yakni membuat laporan keuangan rutin. Laporan keuangan merupakan hal yang sangat-sangat penting bagi kamu dalam membuat strategi bisnis yang tepat, serta mengembangkan usaha. Disiplin lah membuatt laporan keuangan rutin mingguan, bulanan dan tahunan. Karena dengan laporan keuangan, kamu bisa mengetahui perjalanan kas yang masuk dan keluar.

Tips yang kelima yakni mempergunakan keuntungan bisnis dengan bijak. Laba atau keuntungan bisa digunakan menjadi tambahan modal yang bisa dimanfaatkan, misalnya penambahan varian produk atau ekspansi bisnis, serta biaya untuk berinovasi menciptakan suatu produk yang unggul dan unik dari kompetitor lainnya.

Namun, jangan pergunakan laba hanya untuk digunakan sepenuhnya untuk kebutuhan pribadi. Sebaiknya kamu pergunakan laba lebih bijak, kemudian mulai untuk bermindset sebagai enterpreneur sejati.

Setelah usaha mulai menjadi besar dan terbilang sukses, beberapa langkah penting perlu dilakukan. Pertama-tama yakni kamu harus memiliki sikap sebagai enterpreneur sejati.

Peggy A. Lambing dan Charles R. Kuehl dalam bukunya yang berjudul Entrepreneurship menyatakan, bahwa entrepreneurship merupakan tindakan kreatif yang membangun suatu value atau nilai dari suatu yang tidak ada.

Lebih jauh Peggy dan Charles juga menjelaskan bahwa entrepreneurship merupakan proses untuk menangkap dan mewujudkan peluang, terlepas dari sumber daya yang ada, serta membutuhkan keberanian untuk mengambil risiko yang sudah diperhitungkan.

"Oleh sebab itu beranikan diri teman-teman untuk mempunuyai jiwa entrepreneur seperti yang telah dijelaskan oleh berbagai referensi, Memulai Bisnis dengan niat dan Keyakinan, Memiliki Kecepatan Melihat Peluang, belajar dari Kisah Sukses Orang Lain, Mempunyai Modal yang cukup, Fokus, Disiplin, dan memiliki strategy marketing yang baik," tutup Rizki. (Ryn)

Baca juga:

4 Hal ini Bikin Kantong Milenial dan Gen Z Jebol!