Kamhar Lakumani Sebut Demokrat dan Golkar Punya Rekam Jejak Koalisi yang Baik


Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat bersilaturahim dengan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Jakarta, Sabtu (7/5). ANTARA/HO-Humas Demokrat
MerahPutih.com - Partai Demokrat berpeluang untuk berkoalisi dengan Partai Golkar di Pemilihan Umum 2024. Sebab kedua partai tersebut memiliki rekam jejak koalisi yang baik di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Dua periode pemerintahan Pak SBY, Partai Golkar selalu menjadi bagian dari koalisi pemerintah," kata Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani, Selasa (10/5).
Baca Juga
Kamhar mengatakan, komunikasi politik dan hubungan kerja sama ini tetap terjalin dan terjaga meski pada dua periode pemerintahan Presiden Jokowi, Partai Golkar dan Partai Demokrat mengambil posisi yang berbeda.
"Partai Golkar menjadi koalisi pemerintah dan Partai Demokrat konsisten sebagai oposisi. Namun komunikasi politik selalu terbangun, baik di level atas maupun di level tengah," ujarnya.
Menurut Kamhar, jalinan kerjasama yang terjaga ini juga terpotret pada Pilkada Serentak 2020 lalu. Saat itu, Partai Golkar menempati urutan teratas jumlah koalisinya dengan Partai Demokrat dalam mengusung pasangan calon di Pilkada.
Pada beberapa kasus Pilkada, koalisi Demokrat dan Golkar terbentuk di menit-menit terakhir yang kemudian bisa meloloskan pasangan calon sebagai kontestan yang sebelumnya terancam gagal akibat manuver politik paslon dari parpol lain.
"Ini terjadi karena komunikasi politik yang intens, terbangun baik dan terjaga antara kedua partai ini," imbuhnya.
Baca Juga
Kamhar melanjutkan, berdasarkan pengalaman kebersamaan selama ini, dan merespons pernyataan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto terkait kemungkinan koalisi Golkar dan Demokrat, itu sangat dimungkinkan.
"Partai Demokrat tak punya kendala dan beban untuk bekerjasama dengan partai manapun, apalagi dengan Partai Golkar yang telah memiliki rekam jejak kerjasama yang baik dengan Partai Demokrat," ujarnya.
Tak hanya itu, menurut Kamhar kedua partai ini memiliki platform yang sama yakni menempatkan kepentingan rakyat sebagai yang utama dan diutamakan.
"Hubungan antara Mas Ketum AHY dan Pak Airlangga Hartarto juga baik, termasuk hubungan Mba Annisa Yudhoyono dan Bu Yanti Airlangga juga sangat baik, keduanya aktif pada kegiatan seni dan budaya," pungkasnya. (Pon)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Golkar Bantah Adanya 'Barter' Posisi Menteri di Reshuffle Kabinet Hari Ini

Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil

Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru

Jadi Perdebatan Publik, Golkar Tegaskan Anggota DPR Nonaktif tak Terima Gaji dan Tunjangan

Ahmad Sahroni cs Hanya ‘Diliburkan’ Sejenak dari Keanggotaan DPR, Pengamat: Ketika Situasi Mereda Mereka Bisa Aktif Lagi

Pakar Hukum Tata Negara UI: Tidak Ada Aturan Nonaktif Anggota DPR

Para Ketum Parpol Sepakat Pecat Anggota DPR Bermasalah Mulai 1 September

Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat

Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa

Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
