Jual 39,9 Miliar Batang Rokok, HM Sampoerna Bukukan Pendapatan Rp 57,8 Triliun


Buruh mengerjakan pelintingan rokok di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (17/1/2024). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
MerahPutih.com - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan volume penjualan rokok sebanyak 39,9 miliar batang pada semester I- 2024, atau menurun 2,7 persen year on year (yoy) dibandingkan sebanyak 40,5 miliar batang pada semester I- 2023.
“Keberhasilan perseroan dalam mempertahankan kepemimpinan di industri tembakau nasional ditunjang oleh inovasi pada keseluruhan portofolio, yang mencakup peluncuran merek baru, baik di segmen rokok maupun di segmen produk tembakau inovatif, serta penambahan fasilitas produksi Sertifikat Keterampilan (SKT),” ujar Presiden Direktur HMSP Ivan Cahyadi dalam Paparan Publik di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Senin (29/7).
Seiring dengan jumlah penjualan tersebut, market share perseroan tercatat ikut menurun 1,5 persen (yoy) dari sebelumnya sebesar 29,8 persen pada semester I-2023 menjadi sebesar 27,3 persen pada semester I-2024.
Berdasarkan hasil penjualan itu, perseroan membukukan pendapatan bersih senilai Rp 57,8 triliun, dan menghasilkan laba bersih senilai Rp 3,3 triliun pada semester I-2024.
Baca juga:
Kawasan Tanpa Rokok Bakal Diberlakukan di Semua Angkutan Umum
"Perseroan membuka dua pabrik SKT dan menambah lima Mitra Produksi Sigaret (MPS), serta kinerja ekspor dengan nilai mencapai lebih dari 100 juta dolar Amerika Serikat (AS) hingga semester I- 2024," imbuh Ivan.
Meskipun pendapatan bersih meningkat 3 persen (yoy) dikutip dari Antara, Ivan menyebut volume penjualan dan laba bersih perseroan masing-masing menurun 3 persen (yoy) dan 11,6 persen (yoy) dibandingkan semester I- 2023.
Menurutnya, kinerja industri hasil tembakau masih penuh tantangan yang dipengaruhi oleh dinamika pasar, meskipun pertumbuhan ekonomi relatif stabil, daya beli konsumen dewasa secara keseluruhan cenderung melemah.
“Tantangan industri hasil tembakau juga ditambah dengan tekanan kenaikan tarif cukai sebesar dua digit jauh di atas tingkat inflasi, dan semakin melebarnya jarak tarif cukai antar segmen,” tandas Ivan. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Anggota DPR Usul Gerbong Kereta Khusus Merokok, Wapres Gibran: Belum Masuk Skala Prioritas

Penelitian Klaim Rokok Elektrik Jadi Jawaban Ampuh Berhenti Merokok, Tingkat Keberhasilan Hampir Tiga Kali Lipat dari Terapi NRT

Dinilai Menguntungkan dari Sisi Bisnis, Legislator PKB Usulkan KAI Sediakan Gerbong Khusus Merokok

Berani Merokok di Kereta? Siap-Siap Tiket Hangus dan Diusir Stasiun Terdekat!

Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya

Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun

Dukung Satgas Rokok Ilegal, Jaga Penerimaan Negara dan Lindungi Industri Legal

Bukan Larangan Total! Wagub DKI Bocorkan Strategi Baru Hadapi Pro-Kontra KTR

Masa Depan Jakarta sebagai Kota Global Ditentukan oleh KTR, Sudah Saatnya Bebas Rokok

Bukan Solusi, Raperda KTR DKI Dinilai Malah Perparah Pengangguran dan Hantam Daya Beli Masyarakat
