Jokowi Perintahkan Realisasi Investasi Capai Rp900 Triliun di 2021

Pabrik pengolahan nikel IMIP. (Foto: IMIP).
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo perintahkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia agar realisasi investasi pada 2021 bisa menembus Rp900 triliun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari target realisasi investasi 2021 sebesar Rp855,8 triliun.
Padahal, target realisasi investasi 2020 juga telah direvisi dari sebelumnya sebesar Rp886 triliun karena adanya pandemi COVID-19. Tapi, target tinggi yang diberikan Presiden Jokowi bukan tanpa alasan. Ada sejumlah faktor yang akan bisa mendorong kepercayaan publik tahun ini.
Baca Juga:
Biar Tidak Salah Sasaran, Pemerintah Diminta Petakan Potensi Investasi
Bahlil mengatakan, rancangan aturan turunan UU Cipta Kerja yang akan rampung Februari mendatang serta program vaksinasi akan dapat mendukung tercapainya target realisasi investasi Rp900 triliun.
"Saya ingin sampaikan Insya Allah Februari ini semua RPP (UU Cipta Kerja) akan disahkan oleh pemerintah. Insya Allah Februari ini selesai turunannya," katanya.
Mantan Ketum Hipmi menegaskan, begitu PP selesai dan disahkan, BKPM sebagai lembaga yang mengurus perizinan investasi akan langsung menyusun Online Single Submission (OSS) versi baru yang berbasis risiko.
OSS versi baru itu akan bisa mulai digunakan pada Juli 2021 dan kemungkinan hanya butuh waktu satu bulan untuk penyesuaian implementasi aplikasi versi baru itu.
"Artinya kita, BKPM, mau tidak mau bekerja penuh tanpa kenal waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya ketika PP Cipta Kerja diimplementasikan," ujar Bahlil Lahadalia.
Bahlil mengungkapkan, strategi lain yang akan dilakukan BKPM diantaranya melakukan komunikasi aktif dengan investor untuk menjembatani mereka yang mungkin menghadapi masalah dalam merealisasikan investasinya di Indonesia dengan membuat tim atau satgas.
"Dengan modal yakin usaha sampai, akan bisa melakukannya," katanya.

BKPM mencatat, realisasi investasi sepanjang 2020 di luar Jawa mencapai Rp417,5 triliun atau 50,5 persen dari total realisasi investasi atau mulai mengungguli Jawa yang mencapai Rp408,8 triliun (49,5 persen).
Sepanjang periode 2016-2020 investasi di luar Jawa terus menggeliat. Pada 2016, proporsi realisasi investasi di Jawa mencapai 53,6 persen, sedangkan di luar Jawa mencapai 46,4 persen. Pada 2017, proporsi investasi luar Jawa sempat turun menjadi 43,7 persen sementara di Jawa mencapai 56,3 persen.
Setahun kemudian pada 2018 proporsi investasi di luar Jawa tumbuh tipis menjadi 43,8 persen sementara investasi di Jawa mencapai 56,2 persen. Selanjutnya pada 2019 investasi luar Jawa mencapai 46,3 persen dan di Jawa sebesar 53,7 persen. Kemudian pada 2020, investasi luar Jawa melampaui investasi di Jawa menjadi 50,5 persen sementara investasi di Jawa mencapai 49,5 persen. (Asp)
Baca Juga:
Potensi Wakaf Uang Sentuh Rp188 T setahun, Jokowi Minta untuk Atasi Kemiskinan
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Tokenisasi Aset Saham Global untuk Investor Kripto Mulai Diperdagangkan Secara On-chain

Strategi Arbitrase dalam Trading Kripto, Cara Cerdas Raih Keuntungan dari Fluktuasi Harga

Mengenal Pembaruan Hard Fork dan Soft Fork pada Bitcoin

Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi

Empat Alasan Cryptocurrency Memiliki Nilai Signifikan dan Layak Dipertimbangkan Sebagai Aset Investasi Jangka Panjang

Analisis Sentimen Pasar Bisa Jadi Strategi Pahami Dinamika Harga Aset Kripto

Pintu Meraih Penghargaan Kategori Komitmen Edukasi Tertinggi dalam Industri Kripto pada Ajang Anugerah Ksatria CFX 2025

Main Kripto Jadi Lebih Mudah Lewat HP, Begini Cara Unduh Aplikasinya di Android

Cermat Memilih Aplikasi Crypto Wallet: Ketahui Fitur, Jenis, hingga Tips Aman Penggunaannya

Pintu Hadirkan Crypto Museum di Festival Crypto Terbesar di Asia
