Jokowi Kumpulkan Para Menteri Bahas Skema Family Office


Fasilitas otomatisasi pemeriksaan imigrasi atau 'autogate' di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (6/3/2024) ANTARA/HO-Imigrasi Ngurah Rai Bali
MerahPutih,com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga untuk membahas potensi skema investasi family office dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta.
Pantauan di Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 09.00 WIB, tampak sudah hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.
Family office adalah suatu konsep ketika sebuah keluarga yang membawa kekayaannya untuk investasi dan dikelola di suatu wilayah tertenti sekaligus mereka bisa berwisata di sana.
"Iya ada undangan untuk membahas penguatan ekonomi dan keuangan kita, salah satu yang akan dibahas family office. Nanti dilaporkan," kata Sandiaga, kepada media di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/7).
Baca juga:
Bertemu Pengusaha UEA, Prabowo Ungkap Pariwisata Indonesia akan Naik 300 Persen
Menurut Sandiaga, konsep family office sudah banyak diterapkan di sejumlah negara, di antaranya Singapura, Malaysia, Monako, London, Hong Kong, dan Dubai.
Dia menilai family office menarik dan strategis dikembangkan di Bali, karena sudah terbangun ekosistem pariwisata. Namun, lanjut dia, family office perlu didukung infrastruktur di antaranya perumahan hingga jaringan ekonomi digital yang baik.
“Saya akan menghitung berapa target awal dan regulasinya seperti apa yang perlu kami hadirkan,” tuturnya dikutip dari Antara.
Sandiaga menyakini Indonesia dapat mewujudkan family office itu, karena pemerintah juga memiliki kebijakan golden visa untuk mewujudkan investor sekaligus wisatawan asing yang berkualitas.
Baca juga:
Adapun investasi yang akan diarahkan dalam skema family office ini yakni investasi hijau atau yang berkaitan dengan aktivitas ramah lingkungan.
“Jadi length of stay-nya sangat panjang. Kedua, mereka membawa pendanaan. Jadi keberlanjutannya itu lebih terasa dan ini sangat cocok dengan konsep Golden Visa,” tandas Menparekraf. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala

DPR Desak Pemerintah Kembangkan Wisata Budaya Berbasis Desa

Perang Timur Tengah Meledak, Indonesia Justru Panen Turis? Begini Strategi Kemenparekraf

12 Destinasi di Jakarta Pilihan Kemenparekraf untuk Libur Sekolah Juni-Juli 2025, Anak Auto Cerdas dan Happy!

Polemik Tambang Tak Goyahkan Raja Ampat, Pariwisata Tetap Aman dan Berkelas Dunia

Industri Hotel Merana di Libur Panjang, DPR Ingin Pemerintah Lakukan Hal Ini

Pengembangan Pariwisata Berbasis Minat, Respon Indonesia terhadap Tantangan Ekonomi Global

Jangan Panik! Tarif Trump Justru Buka Pintu Emas Pariwisata Lokal Jadi Tulang Punggung Negeri

Indonesia Tourism Board, Strategi Mewujudkan Indonesia sebagai Destinasi Wisata Unggulan ASEAN

Emirates Airlines Ingin Tambah Penerbangan ke Indonesia, Siap Kerahkan Pesawat Besar Airbus A380 dan Boeing 777
