Jokowi Diminta Tindak Tegas Mafia Kesehatan

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 20 April 2020
Jokowi Diminta Tindak Tegas Mafia Kesehatan

Ilustrasi - Sejumlah tim medis dalam bertugas memakai alat pelindung diri (APD) lengkap di tengah pandemi COVID-19. ANTARA/HO-Humas RSUD Kudus

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - PB HMI meminta pemerintah untuk menindak tegas mafia kesehatan yang meresahkan masyarakat.

"Kami dari PB HMI meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menindak tegas para pelaku mafia kesehatan ini dan bila perlu perusahaan yang terbukti melakukan tindakan mafia kesehatan tersebut dicabut izin usahanya dan pelakunya dipenjara," ujar Sekjen PB HMI Taufan Ikhsan Tuarita lewat pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (20/4).

Baca Juga

Kritik Omnibus Law, Bima Arya Sebut Pemerintahan Jokowi Otoriter

Dugaan adanya aktivitas mafia kesehatan di tengah pandemi COVID-19 yang kini melanda Indonesia disebabkan munculnya indikasi pemanfaatan oknum tertentu terkait dengan penyediaan alat kesehatan yang diimpor dari luar negeri dalam rangka membantu tenaga medis untuk mencari keuntungan.

"Kami dari PB HMI menduga adanya praktik mafia kesehatan utamanya penyediaan alat kesehatan yang diimpor oleh Pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19," ujar Taufan

Taufan juga menduga ada perusahaan yang sengaja menimbun alat kesehatan, kemudian menjualbelikan dengan harga yang tidak wajar.

omnibus law cipta kerja, aksi tolak omnibus law
Himpunan Mahasiswa Islam

Ia menyebutkan APD, masker, hand sanitizer, dan obat-obatan, terutama vitamin sangat sulit untuk mendapatkannya. Kalaupun ada, harganya melambung tinggi.

"Tentunya ini mengindikasikan adanya perusahaan nakal yang sengaja menimbun alat kesehatan dan obat-obatan tersebut demi mendapatkan keuntungan di tengah penderitaan masyarakat akibat COVID-19," katanya.

Menurut Taufan, data yang disampaikan oleh Polri terkait dengan penimbunan alat kesehatan menjadi bukti adanya oknum yang mencari keuntungan di tengah pandemi COVID-19.

Data yang disampaikan Polri, terdapat 822 kardus masker yang tertimbun serta 138 kardus hand sanitizer yang tertimbun di berbagai daerah menunjukkan praktik mafia kesehatan masih merajalela. Hal ini tentunya merugikan masyarakat dalam upaya memutus mata rantai COVID-19.

Taufan menganggap tindakan para mafia kesehatan tersebut akan memperlambat upaya pemerintah dalam mengurangi jumlah pasien COVID-19 di Indonesia.

Baca Juga

Omnibus Law Bakal Diperkarakan Lantaran Tak Miliki Dasar Hukum

"Tindakan mafia kesehatan akan berakibat perlambatan upaya pencegahan penyebaran COVID-19 yang tentunya akan mengakibatkan jumlah penderita pandemi ini makin meningkat," katanya.

Sikap PB HMI tersebut, sebagaimana dikutip Antara, adalah bukti bahwa PB HMI peduli akan pemutusan mata rantai virus COVID-19 di Indonesia. (*)

#Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) #Virus Corona #Pasien Corona #Penyakit Corona #COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan