Jika Sudah Vaksinasi, Masih Bisakah Terinfeksi COVID-19? Ini Kata Epidemiolog


Kapolri Jenderal Idham Azis saat vaksinasi COVID-19 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Sekretariat Presiden
MerahPutih.com - Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah mulai dilakukan sejak Rabu (13/1). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama yang disuntik vaksin corona Sinovac di Istaba Negara.
Vaksin Sinovac sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Senin (11/1). BPOM menyatakan Sinovac menunjukkan efikasi vaksin sebesar 65,3 persen.
Baca Juga
Istana Cuma Nasehati Raffi Ahmad yang Hadiri Acara Pesta Usai Vaksinasi COVID-19
Namun, dengan adanya vaksin corona ini masyarakat juga masih meragukan dan bertanya, mungkinkah setelah vaksin masih bisa terpapar COVID-19?
Menjawab hal itu, Epidemiolog dari Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, Defriman Djafri menuturkan, orang yang sudah divaksin masih bisa tertular virus corona.
"Kemungkinan dia terinfeksi juga ada, kalau tidak mematuhi protokol kesehatan meskipun telah divaksin," ujarnya pada Kamis (14/1)

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand tersebut menjelaskan orang yang sudah divaksin namun terinfeksi COVID-19 dikarenakan antibodi belum terbentuk dalam tubuh pascadisuntik vaksin.
Perlu dipahami, lanjut dia, sebagaimana dikutip Antara, setidaknya butuh waktu 14 hari pascadisuntik vaksin agar antibodi atau kekebalan dalam tubuh terbentuk dengan maksimal.
Oleh sebab itu, jangan sampai ada anggapan bila telah divaksin maka akan langsung kebal terhadap virus. Padahal, kinerja vaksin dalam tubuh juga memerlukan waktu.
Menurut Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, Provinsi Sumatera Barat tersebut kesalahpahaman itu bisa saja terjadi di masyarakat maka perlu diantisipasi sedini mungkin.
Selain itu, vaksin Sinovac sebanyak tiga juta dosis yang ada belum diketahui apakah bisa menyesuaikan dengan mutasi COVID-19 jenis baru.
"Sebab vaksin dibuat dengan varian yang lama. Lalu pertanyaannya apakah mutasi virus ini sudah diantisipasi vaksin Sinovac," katanya.
Lebih jauh, hal itu setidaknya butuh kejelasan dan vaksinolog merupakan orang yang bisa menjawab persoalan tersebut, katanya.

Pada intinya, meskipun vaksinasi telah dimulai pada Rabu (13/1) penerapan protokol kesehatan tetap wajib harus dilakukan oleh masyarakat.
Tidak cukup hanya memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak, Defriman menambahkan dua hal lain yakni membatasi mobilitas sosial serta menambah rutinitas mandi harus dilakukan agar lebih optimal. (*)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
