Jerman Klaim Rusia Lakukan Serangan Siber, Infrastruktur AS Jadi Target

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 09 September 2024
Jerman Klaim Rusia Lakukan Serangan Siber, Infrastruktur AS Jadi Target

Ilustrasi serangan siber. (Foto: Unsplash/Christin Hume)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Dinas intelijen militer GRU Rusia telah melakukan serangan siber terhadap negara-negara NATO dan Uni Eropa. Hal tersebut diungkapkan oleh badan intelijen domestik Jerman (BfV).

BfV mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Senin bahwa kelompok perang cyber milik Unit GRU 29155 yang terkenal terlibat dalam aktivitas jahat menargetkan infrastruktur penting di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat, demikian diberitakan Aljazeera, Senin (9/9).

Pernyataan tersebut, yang berjudul Nasihat Keamanan Siber Bersama, dikeluarkan oleh BfV bersama Biro Investigasi Federal (FBI), Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (CISA), Badan Keamanan Nasional (NSA), dan mitra internasional lainnya.

Peringatan itu menyatakan bahwa pelaku dunia maya yang berafiliasi dengan Pusat Pelatihan Spesialis ke-161 GRU (Unit 29155) dianggap bertanggung jawab atas operasi jaringan komputer terhadap target global untuk tujuan spionase, sabotase, dan kerusakan reputasi”.

Baca juga:

Legislator Ungkap Tantangan Pembentukan TNI Angkatan Siber

Unit 29155 dikaitkan dengan pembunuhan di luar negeri dan berbagai kegiatan lain yang bertujuan untuk mengganggu stabilitas negara-negara Barat. Unit ini diduga memimpin sejumlah operasi besar di seluruh Eropa.

BfV menyatakan bahwa bersama mitra internasional, pihaknya tetap “berkomitmen untuk melindungi kebebasan dan demokrasi dari campur tangan asing, serangan dunia maya, dan aktor jahat”.

Peringatan itu muncul di tengah meningkatnya kecemasan. Negara-negara Barat telah melaporkan banyak dugaan peretasan dan aktivitas spionase Rusia sejak invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022.

Awal tahun ini, Jerman menuduh Rusia melakukan serangkaian serangan siber terhadap partai Sosial Demokrat yang berkuasa, selain juga menargetkan sektor logistik, pertahanan, kedirgantaraan, dan TI.

Baca juga:

Peretasan Google Bisnis Hotel Ubah Nomor Telepon, Rekening dan Harga Kamar

Pada bulan Mei, seorang mantan tentara Jerman dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara karena berbagi informasi militer rahasia dengan Rusia. (ikh)

#Serangan Siber
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Fun
Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing
Google baru-baru ini mengeluarkan peringatan penting bagi sekitar 2,5 miliar pengguna Gmail di seluruh dunia terkait serangan siber
ImanK - Sabtu, 30 Agustus 2025
Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing
Berita
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Era baru kejahatan digital kini sudah mulai terlihat. CrowdStrike menemukan adanya serangan siber melalui AI generatif.
Soffi Amira - Jumat, 15 Agustus 2025
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Lifestyle
Google Cloud Bikin Pusat Operasi Keamanan di Indonesia, Didukug AI dan Berbasis Intelijen
Dengan peluncuran SOC di Indonesia, maka data-data yang akan digunakan untuk meningkatkan keamanan siber perusahaan akan tetap berada di Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 18 Juli 2025
Google Cloud Bikin Pusat Operasi Keamanan di Indonesia, Didukug AI dan Berbasis Intelijen
Berita Foto
Komisi III Tanggapi Serangan Siber Draf RUU KUHAP di Situs Web Resmi DPR
Ketua Komisi III DPR Habiburokhman (tengah), Wakil Ketua Komisi III Sari Yuliati dan Anggota Komisi III Fraksi Golkar Hinca Panjaitan (kanan), memberikan keterangan kepada wartawan, di ruang Rapat Komisi III DPR, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 17 Juli 2025
Komisi III  Tanggapi Serangan Siber Draf RUU KUHAP di Situs Web Resmi DPR
Dunia
Konflik Merambah Ranah Digital, Peretas Pro-Israel Klaim Curi Rp 1,44 Triliun dari Bursa Kripto Terbesar Iran
Tampaknya, serangan siber ini ditujukan untuk semakin melemahkan Iran di tengah serangan militer Israel terhadap Teheran.
Dwi Astarini - Kamis, 19 Juni 2025
Konflik Merambah Ranah Digital, Peretas Pro-Israel Klaim Curi Rp 1,44 Triliun dari Bursa Kripto Terbesar Iran
Indonesia
5 Amunisi Hukum Menkomdigi Berantas Kejahatan Siber dan Judol, Ada 1 Sasar Anak-Anak
Komdigi juga berencana kembali menegakkan pelaksanaan Peraturan Menteri terkait dengan kepemilikan kartu SIM prabayar.
Wisnu Cipto - Kamis, 08 Mei 2025
5 Amunisi Hukum Menkomdigi Berantas Kejahatan Siber dan Judol, Ada 1 Sasar Anak-Anak
Dunia
Password Bos Pentagon Bocor Dibobol Hacker, Diduga Inisial Tanggal Lahir
Kata sandi Bos Pentagon Pete Hegseth yang berhasil dibobol itu biasa digunakannya untuk mendaftar di berbagai situs web.
Wisnu Cipto - Kamis, 08 Mei 2025
Password Bos Pentagon Bocor Dibobol Hacker, Diduga Inisial Tanggal Lahir
Indonesia
Asia Tenggara Jadi Titik Panas Bagi Penjahat Dunia Maya
Periode Januari sampai Desember tahun lalu, Kaspersky berhasil mencegat dan menggagalkan sebanyak 534.759 serangan phishing keuangan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 Maret 2025
Asia Tenggara Jadi Titik Panas Bagi Penjahat Dunia Maya
Dunia
Elon Musk Klaim X (Twitter) Down karena Jadi Target Serangan Siber Besar-Besaran, Pelakunya dari Ukraina
Setelah gangguan besar di X, Elon Musk klaim platform ini jadi target serangan siber besar-besaran.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 11 Maret 2025
Elon Musk Klaim X (Twitter) Down karena Jadi Target Serangan Siber Besar-Besaran, Pelakunya dari Ukraina
Dunia
Terlambat Jelaskan Respons terhadap Konten Teror dan Pelecehan, Telegram Kena Denda Rp 9 M di Australia atas
Denda dijatuhkan karena mereka melewatkan tenggat untuk mengungkap bagaimana platform tersebut menangani konten teroris dan pelecehan seksual terhadap anak.
Dwi Astarini - Selasa, 25 Februari 2025
Terlambat Jelaskan Respons terhadap Konten Teror dan Pelecehan, Telegram Kena Denda Rp 9 M di Australia atas
Bagikan