Jelang Rakernas IV, PDIP Gelar Diskusi Bersama Petani Milenial

Mula AkmalMula Akmal - Kamis, 21 September 2023
Jelang Rakernas IV, PDIP Gelar Diskusi Bersama Petani Milenial

Diskusi “Petani Milenial: Inovasi dan Kreasi Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan” dalam rangkaian Pra Rakernas IV PDIP, Kamis (21/9). (Foto: MP/Ponco)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuktikan sebagai partai yang memiliki kepedulian pada sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan, serta generasi milenial.

Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu menghadirkan para petani milenial dalam diskusi “Petani Milenial: Inovasi dan Kreasi Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan” dalam rangkaian Pra Rakernas IV PDIP, Kamis (21/9).

Baca Juga:

Djarot PDIP Ingatkan Kaesang Ojo Kesusu

Mereka ialah Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sandi Octa Susila, Duta Petani Milenial Kementan asal Kabupaten Magelang, pembudi daya ikan air tawar sistem bioflok Moh Aji Urohim, dan petani milenial yang sukses dalam budi daya bawang merah dari Kabupaten Bandung, Jabar, Ujang Margana.

Para petani milenial itu sengaja dihadirkan di kantor DPP PDIP, Jakarta, untuk menyampaikan kisah sukses mereka membangun usaha, agar dapat menginspirasi masyarakat terutama anak muda untuk bisa sukses.

Dalam diskusi yang dipandu moderator Yohanis Fransiskus Lema, para petani milenial ini mengisahkan bagaimana perjalanan mereka membangun bisnis, yang semua dimulai dari nol.

Termasuk pula soal rintangan dan tantangan yang mereka hadapi untuk mencapai kesuksesan seperti sekarang ini.

Mereka dalam diskusi yang dihadiri tiga pilar PDIP (struktur partai, eksekutif, dan legislatif) itu banyak memberikan inspirasi tentang keberanian dan kejelian melihat potensi bisnis dan mengubah tentang stigma soal petani.

PDIP tentu sangat mendukung para petani, termasuk milenial, yang menggeluti bidang pertanian, perkebunan, maupun perikanan.

Menurut Ketua Bidang Koperasi dan UMKM DPP PDIP Mindo Sianipar, dalam berpartai tidak hanya selalu berpikir bagaimana merebut kekuasaan.

Namun, lanjut Mindo, yang terpenting ialah bagaimana meningkatkan peran dan kehadiran partai di masyarakat lewat aksi dan kerja nyata.

"Karena itulah, PDIP terus meningkatkan kinerjanya untuk masyarakat," ungkap anggota Komisi IV DPR itu.

Anggota Komisi IV DPR ini menambahkan bahwa salah satu upaya yang dilakukan ialah melalui diskusi dengan menghadirkan petani-petani milenial yang sukses.

"Diskusi ini yang kedua, kemarin sudah yang pertama. Ini khusus untuk petani milenial," ungkapnya.

Baca Juga:

PDIP Buka Peluang Duet Ganjar-Prabowo di Pilpres 2024

Menurut Mindo, keberhasilan yang diraih para petani milenial ini bukanlah hal yang mudah. Namun, mereka telah melewati berbagai rintangan dan tantangan.

Oleh karena itu, keberhasilan mereka ini harus dijadikan sebagai inspirasi bagi para milenial, terutama yang ingin bergelut di dunia pertanian, peternakan, dan perkebunan.

"Jadi, jangan juga melihat mereka ini sekarang berhasil, tetapi lihat juga jatuh bangunnya. Ini supaya teman-teman, anak-anak milenial, juga belajar," kata Mindo.

Lebih lanjut Mindo berharap pemerintah terus membantu para petani, termasuk petani-petani milenial, untuk terus berkembang.

"Komisi IV DPR juga nanti bisa membantu untuk menyebarluaskan jaringan-jaringan (bisnis) mereka ini," ungkap Mindo.

"Tanpa generasi muda yang akan datang, pertanian susah. Kalau pertanian susah, hidup negara akan susah," pungkas Mindo.

Yohanis Lema mengatakan bahwa kehadiran para petani milenial sangat penting untuk masa depan Republik Indonesia ini.

Dia pun mengutip pernyataan Proklamator Kemerdekaan RI Soekarno atau Bung Karno bahwa bicara pangan ialah bicara hidup dan mati sebuah negara.

Pangan juga menjadi instumen diplomasi. Oleh karena itu, pangan berbicara pangan tidak hanya soal ketahanan, tetapi juga kemandirian dan kedaulatan pangan itu sendiri. (Pon)

Baca Juga:

PDIP Masih Tetap Berkomunikasi dengan Ridwan Kamil

#PDIP #Petani #Rakernas PDIP
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
KAI Commuter Siapkan Gerbong Khusus untuk Petani dan Pedagang di Rute Merak - Rangkasbitung
KAI Commuter akan menghadirkan gerbong khusus bagi petani dan pedagang di layanan Commuter Line Merak–Rangkasbitung untuk memperkuat rantai pasok dan ekonomi daerah.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 02 November 2025
KAI Commuter Siapkan Gerbong Khusus untuk Petani dan Pedagang di Rute Merak - Rangkasbitung
Indonesia
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Dalam praktiknya, para PKL yang tergabung dalam asosiasi tersebut banyak menemui kendala ketika mengakses permodalan ke institusi keuangan milik pemerintah (Himbara).
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Bagikan