Jelang Pemilu, Tokoh Muda Betawi Imbau Warga Waspada Politisasi SARA di Jakarta
Ilustrasi Pemilu 2024. ANTARA/ilustrator/Kliwon
MerahPutih.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) membeberkan potensi enam wilayah masuk kategori rawan politisasi SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) di Pemilu 2024. Di mana salah satunya adalah DKI Jakarta dianggap paling rawan.
Tokoh muda Betawi, Abdul Malik Hamzah, menilai tak dipungkiri politisasi SARA berpotensi memecah belah masyarakat. Sehingga terjadinya ketidakharmonisan dan melahirkan konflik sosial yang berkepanjangan.
Baca Juga:
Jakarta Tempati Urutan Pertama Daerah Rawan Politisasi SARA di Pemilu 2024
Sebab Jakarta pernah punya pengalaman buruk seperti di Pilkada 2017 lalu dan Pilpres 2019.
"Jadi waspadalah sama yang namanya hantu politisasi SARA," kata Malik ditemui di Jakarta, Jumat (13/10).
Di samping itu, lanjut Malik, politisasi SARA kemudian hoax juga dapat merusak integritas proses demokrasi.
"Dampaknya bisa berefek pada kerugian ekonomi akibat gejolak lantaran merembet ke iklim investasi dan perdagangan," ungkap Malik.
Untuk itu, tokoh muda Betawi asal Palmerah ini juga menyampaikan harapannya agar para pemimpin dan calon pemimpin di Pemilu 2024 mendatang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
Sebab, baginya, politik seharusnya menjadi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan untuk memecahbelah sesama anak bangsa.
Baca Juga:
6 Provinsi Miliki Tingkat Kerawanan Tertinggi Isu Politisasi SARA
"Jika SARA digunakan sebagai senjata politik, ini bisa membahayakan persatuan dan identitas nasional sebuah negara. Perpecahan berdasarkan SARA dapat memecah belah bangsa dan mengancam kedaulatan," tutupnya.
Sekedar informasi, Bawaslu merilis enam provinsi yang berpotensi memiliki kerawanan tinggi Politisasi SARA (suku, agama, rasa, dan antargolongan) di Pemilu 2024.
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyebut provinsi tertinggi pertama yakni DKI Jakarta dan kedua, Maluku Utara (Malut).
Kemudian lanjut Lolly, ketiga, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Lalu, keempat papua Barat (Papbar), kelima Jawa Barat (Jabar), dan keenam Kalimantan Barat (Kalbar).
Lolly berharap, terhadap enam provinsi berpotensi kerawanan tertinggi soal Isu Politisasi SARA ini, memiliki strategi dalam melakukan pencegahannya. (Knu)
Baca Juga:
Bawaslu Lindungi Kebebasan Memilih Masyarakat dari Politisasi SARA
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Banjir Rob di Jalan RE Martadinata Surut, 3 RT di Jakut masih Terendam
Jalan RE Martadinata Depan JIS masih Tergenang Banjir Rob
Banjir Rob di Kepulauan Seribu, Ratusan Petugas dan 50 Pompa Dikerahkan untuk Mitigasi
Pramono Klaim Banjir Rob di Pesisir Jakarta sudah Menurun
Dewan PSI Minta Disdik Cabut Izin Sekolah yang Cuek Tangani Kasus Bullying
7 RT dan 1 Ruas Jalan Jakarta masih Terendam Banjir Rob
Pemprov DKI Kerahkan Pompa Sedot Banjir Rob di Jalan RE Martadinata Depan JIS
Banjir Rob Menerjang, Ancol Maksimalkan Pompa Air untuk Minimalkan Dampak
Banjir Rob Meluas, 18 RT di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Terendam
Jakarta Siapkan Perayaan Natal Meriah, Pramono: Bukan Hanya Ornamen, Tapi Juga Diskon