Headline

Jawab Filri, Pimpinan KPK Tegaskan OTT Sama Pentingnya Dengan Pencegahan

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 05 September 2019
 Jawab Filri, Pimpinan KPK Tegaskan OTT Sama Pentingnya Dengan Pencegahan

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengungkapkan pentingnya OTT sebagai bagian dari pemberantasan korupsi (MP/Ponco Sulaksono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan menegaskan penindakan sama pentingnya dengan upaya pencegahan korupsi. Bahkan, kata dia, lembaga antirasuah harus konsisten mengungkap perkara melalui operasi tangkap tangan (OTT).

Sebelumnya, salah satu capim KPK Irjen Firli Bahuri menyatakan pemberantasan korupsi tidak hanya cukup dengan operasi tangkap tangan.

Baca Juga:

Irjen Firli: Pemberantasan Korupsi Tak Hanya Cukup dengan OTT

KPK diketahui membongkar tiga kasus korupsi sekaligus melalui operasi senyap. Tiga kasus tindak pidana korupsi itu diungkap tim penindakan KPK secara paralel dalam dua hari, sejak Senin (2/9)-Selasa (3/9).

Basaria Panjaitan paparkan proses OTT Bupati Muara Enim
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan beberkan kronologis OTT Bupati Muara Enim Ahmad Yani (MP/Ponco Sulaksono)

“OTT ataupun penanganan perkara dengan cara lain perlu terus dilakukan secara konsisten, sebagaimana halnya dengan upaya pencegahan korupsi,” kata Basaria di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/9).

Basaria mengamini jika OTT bukan satu-satunya upaya lembaga yang dipimpin Agus Rahardjo cs itu dalam memberantas korupsi di Tanah Air. Namun, ia menegaskam penindakan tidak bisa berhenti selama praktik rasuah yang dilakukan pejabat negara masih berlangsung.

“Perlu dipahami, OTT memang bukanlah strategi tunggal dalam pemberantasan korupsi. Upaya pencegahan terus dilakukan KPK jika korupsi belum terjadi,” ujar dia.

Basari, menjelaskan ada banyak instrumen pencegahan korupsi yang diatur dalam Undang-Undang. Di antaranya, laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), pelaporan gratifikasi, dan pendidikan antikorupsi.

Tak hanya itu, lanjut dia, KPK juga telah membuat terobosan untuk memaksimalkan fungsi trigger mechanism dengan membentuk unit koordinator wilayah. Namun, menurut Basaria, hal itu tidak akan maksimal selama ada komitmen dari institusi terkait, baik pemerintah pusat dan daerah, parlemen, instansi lain, serta entitas politik.

“Apalagi korupsi yang cukup banyak terjadi adalah yang dilakukan oleh aktor politik, sehingga jika kita bicara tentang keberhasilan pencegahan benar-benar dibutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh elemen bangsa ini. Namun, jika kejahatan korupsi telah terjadi, KPK sebagai penegak hukum tidak boleh diam," tutup Basaria.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan beberkan operasi tangkap tangan Bupati Bengkayang Suryadman Gidot
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan (kanan) saat umumkan status tersangka Bupati Bengkayang dalam kasus dugaan suap proyek (MP/Ponco Sulaksono)

Sebagaimana diketahui, KPK telah membongkar kasus korupsi dalam dua hari berturut-turut. Kasus pertama, kasus suap sejumlah proyek di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel). Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Mereka yaitu Bupati Muara Enim, Ahmad Yani; Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan PPK di Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim, Elfin Muhtar; dan pemilik PT Enra Sari, Robi Okta Fahlefi. Ketiganya telah dijebloskan ke bui.

Baca Juga:

KPK Tetapkan Bupati Bengkayang Tersangka Suap Proyek

Praktik rasuah kedua yang dibongkar KPK yakni suap terkait distribusi gula di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III. Tiga orang menjadi tersangka dalam kasus ini.

Ketiga orang itu yakni Direktur Pemasaran PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, Dolly Pulungan; dan Direktur Pemasaran PTPN III, I Kadek Kertha Laksana dan bos PT Fajar Mulia Transindo, Pieko Nyotosetiadi. Ketiganya telah ditahan di rutan terpisah.

Kemudian kasus terakhir yang terungkap melalui OTT yakni suap proyek di Pemkab Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar). Tujuh orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Ketujuh tersangka itu ialah Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot dan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bengkayang, Alexius selaku penerima suap. Sedangkan lima pengusaha selaku pemberi suap yakni Rodi, Yosef, Nelly Margaretha, Bun Si Fat dan Pandus.(Pon)

Baca Juga:

KPK Tetapkan Dolly Pulungan dan Pengusaha Gula Pieko Nyotosetiadi Tersangka Suap

#Korupsi Kepala Daerah #Korupsi BUMN #Operasi Tangkap Tangan #Basaria Panjaitan #Komisi Pemberantasan Korupsi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
KPK Dalami Peran Gubernur Kalbar Ria Norsan di Kasus Proyek Jalan Mempawah
Diketahui, kader Gerindra itu menjadi Bupati Mempawah selama dua periode 2009-2014 dan 2014-2018
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 23 Agustus 2025
KPK Dalami Peran Gubernur Kalbar Ria Norsan di Kasus Proyek Jalan Mempawah
Indonesia
Terjaring OTT KPK, Wamenaker Immanuel Ebenezer Punya Harta Rp17,6 Miliar
Berdasarkan laman elhkpn.kpk.go.id, yang dikutip MerahPutih.com, Kamis (21/8), Noel terakhir menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) pada 17 Januari 2025.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Terjaring OTT KPK, Wamenaker Immanuel Ebenezer Punya Harta Rp17,6 Miliar
Indonesia
KPK Sebut OTT Direksi Inhutani V Terkait Suap Pengurusan Izin Pemanfaatan Kawasan Hutan
Selain direksi Inhutani V, KPK juga menangkap delapan orang lainnya dalam OTT itu.
Frengky Aruan - Kamis, 14 Agustus 2025
KPK Sebut OTT Direksi Inhutani V Terkait Suap Pengurusan Izin Pemanfaatan Kawasan Hutan
Indonesia
KPK Tangkap 9 Orang Terkait Dugaan Korupsi di BUMN Inhutani V
Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengatakan salah satu direksi dan pihak swasta terjaring dalam operasi senyap tersebut.
Frengky Aruan - Rabu, 13 Agustus 2025
KPK Tangkap 9 Orang Terkait Dugaan Korupsi di BUMN Inhutani V
Indonesia
KPK Gelar OTT di Jakarta Terkait Kasus di BUMN Inhutani V
Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto menambahkan salah satu direksi dan pihak swasta terjaring dalam OTT tersebut.
Frengky Aruan - Rabu, 13 Agustus 2025
KPK Gelar OTT di Jakarta Terkait Kasus di BUMN Inhutani V
Indonesia
Ditangkap setelah Rakernas NasDem, Bupati Koltim Dibawa ke Markas KPK Hari Ini
Untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di markas antirasuah, hari ini, Jumat (8/8).
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Ditangkap setelah Rakernas NasDem, Bupati Koltim Dibawa ke Markas KPK Hari Ini
Indonesia
Bupati Koltim Ditangkap setelah Rakernas Partai NasDem
Abdul Azis akan dibawa ke Jakarta pada hari ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Bupati Koltim Ditangkap setelah Rakernas Partai NasDem
Indonesia
KPK Bongkar Kasus Suap Pembangunan Rumah Sakit Lewat OTT di Tiga Lokasi
KPK membongkar kasus dugaan korupsi pembangunan rumah sakit lewat operasi tangkap tangan (OTT) di tiga lokasi berbeda pada Kamis (7/8) hari ini.
Frengky Aruan - Kamis, 07 Agustus 2025
KPK Bongkar Kasus Suap Pembangunan Rumah Sakit Lewat OTT di Tiga Lokasi
Indonesia
Soal OTT Bupati Kolaka Timur, NasDem Minta KPK Tak Bikin 'Drama'
Partai NasDem memberikan klarifikasi atas informasi yang menyebut Bupati Kolaka Timur (Kotim), Abdul Azis, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Frengky Aruan - Kamis, 07 Agustus 2025
Soal OTT Bupati Kolaka Timur, NasDem Minta KPK Tak Bikin 'Drama'
Indonesia
Kemarin Minta Maaf 2025 Baru 2 Kali OTT, KPK Langsung Operasi Senyap Hari Ini
Operasi senyap terbaru KPK itu menyasar Bupati Kolaka Timur (Koltim) Abdul Azis
Wisnu Cipto - Kamis, 07 Agustus 2025
Kemarin Minta Maaf 2025 Baru 2 Kali OTT, KPK Langsung Operasi Senyap Hari Ini
Bagikan