Jangan Tahan Buang Angin, Masalahnya Bisa Besar


Serba salah buang angin di depan umum memalukan, ditahan bisa sakit. (Foto: Pexels/Pixabay)
RATA-rata, seseorang buang angin atau kentut 15 kali sehari, bahkan bisa mencapai 40 kali. Baung angin disebabkan oleh udara dan gas tubuh yang terperangkap. Meskipun ini adalah proses yang sepenuhnya normal, terkadang membuangnya di tempat umum bisa begitu memalukan.
Itulah alasan mengapa kebanyakan orang coba menahannya. Namun, melakukannya mungkin bukan ide yang bagus. Menahannya dapat menyebabkan beberapa masalah besar. Berikut dampak buruk menahan kentut.
Baca Juga:
1. Diserap kembali

Ketika kamu memaksa tubuh menahan buang angin, tubuh tidak punya pilihan selain menyerapnya kembali. Itu dimasukkan ke dalam sirkulasi lagi dan juga dapat keluar melalui napas atau sebagai sendawa.
2. Nyeri dan mulas

Saat mengencangkan otot untuk menahan buang angin keluar, tekanan di dalam tubuh akan meningkat. Hal tersebut dapat menyebabkan rasa sakit, gangguan pencernaan, dan mulas. Jika dilakukan secara rutin juga bisa menyebabkan pembengkakan pada saluran pencernaan.
3. Kesehatan usus besar

Salah satu manfaat buang angin adalah menghilangkan tekanan di tubuh. Buang angin baik untuk usus besar, menahannya dapat mengiritasi dan juga memicu wasir.
Baca Juga:
4. Kembung sepanjang waktu

Meskipun masih diperdebatkan apakah menahan buang angin dapat menyebabkan kembung atau tidak. Ditemukan bahwa menahannya di dalam membuatmu khawatir dan memberi kesan bahwa kamu mungkin kembung.
5. Ada masalah lain

Walaupun buang angin adalah hal yang normal dan sehat. Pola dan baunya sebenarnya dapat menunjukkan potensi masalah kesehatan. Misalnya intoleransi makanan dan masalah pencernaan. Buang angin yang sangat bau bisa menunjukkan kandungan sulfur yang tinggi di tubuh. Jika buang angin terasa sakit atau sesuatu yang tidak normal, konsultasikan dengan dokter. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
