Relationship

Jangan Sampai Kehilangan Hal Penting saat Punya Kekasih

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 15 Agustus 2023
Jangan Sampai Kehilangan Hal Penting saat Punya Kekasih

Jatuh cinta berisiko membuat seseorang kehilangan jati diri. (Foto: Pixabay_jarmoluk)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JATUH cinta memang berjuta rasanya. Bagaimana tidak? Setelah sekian lama menjalani kehidupan sendirian, akhirnya kamu memiliki sosok yang bisa diajak berbalas kasih sayang, saling memberikan dukungan juga menghabiskan waktu senggang berdua sambil bercengkerama.

Menurut Mentalhelp, menjalin hubungan asmara dengan orang yang tepat artinya pasanganmu merupakan sosok yang positif bagi hidupmu sehingga dapat sekaligus meningkatkan kualitas hidup. Bagaikan sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, mendapatkan pasangan yang tepat tak hanya mendapatkan teman hidup, tetapi juga motivasi untuk menjadi sosok yang lebih baik. Itulah alasan kamu harus segera mengakhiri hubungan jika mendapatkan pasangan toxic karena berisiko membuatmu kehilangan hal-hal penting ini dalam hidup.

BACA JUGA:

Flexing Pacar di Media Sosial, Tanda Lebih Bahagia?

1. Kebahagiaan

cita-cita
Tetap kejar mimpi demi meningkatkan kualitas hidup. (Foto: Pixabay_StockSnap)

Awalnya kamu mungkin merasa bahagia. “Oh, ternyata ada yang begitu peduli dan perhatian terhadap diriku,” pikirmu. Tapi lama-lama kok doi mulai posesif dan mengontrol semua kegiatan sehari-hari ya? Rupanya banyak yang tidak sadar sudah terjebak di dalam hubungan toxic hanya karena mulut manis si pasangan. Melarang ini itu atas dasar demi kebaikanmu, katanya. Padahal ia hanya ingin mengontrol dirimu seutuhnya.

Hal ini juga berlaku di dalam hubungan yang sehat loh. Saking baik dan romantisnya pasanganmu, alhasil kamu menggantungkan seluruh hidup dan kebahagiaanmu kepada pasangan. Padahal cinta merupakan sesuatu yang tidak akan abadi di dunia ini. Ketakutan akan perasaan sendirian dan ditinggal pasangan karena menganggap kebahagiaanmu hanya jika padangan ada di sampingmu lama-lama akan merenggut kebahagiaan yang sebenarnya. Mencintai harus sewajarnya saja agar kamu tanpa pasangan pun akan tetap bahagia dengan hidupmu sendiri.

2. Kemandirian

Kamu juga bisa kehilangan hal-hal penting dalam hidupmu ketika berada di dalam hubungan yang sehat. Loh, kok bisa? Memiliki pasangan yang mandiri secara finansial tetapi juga sangat apik dalam mengurus perintilan rumah. Alhasil lama-lama kamu memiliki waktu luang yang begitu banyak sampai malas melakukan hal lain selain berleyeh-leyeh sambil menunggu pasangan pulang seusai bekerja. Wah, asyik sekali memang rasanya memiliki pasangan yang bisa mengatur seluruh kebutuhan rumah tangga. Tapi ingat, manusia berisiko menderita kecemasan berlebih, depresi, bahkan sampai merasa insecure dan memilih mengurung diri di rumah ketika tidak lagi memiliki ambisi dalam hidup. Kamu merupakan sosok yang beruntung jika mendapatkan pasangan yang ideal, mandiri, dan serba bisa tetapi jangan sampai hidupmu kosong hanya karena tidak memiliki sesuatu untuk dikerjakan.

BACA JUGA:

Langkah-Langkah Ekstrem Stalking Pacar yang Diduga Selingkuh

3. Jati diri

Karena semua diurus oleh pasangan, akhirnya kamu menjadi sosok yang terlalu bergantung kepada pasangan. Hati-hati, perilaku seperti ini berisiko membuatmu kehilangan jati diri yang sebenarnya. Baik hubungan toxic maupun hubungan yang sehat sama-sama berisiko membuat seseorang kehilangan jati diri. Tidak memiliki ambisi dalam hidup dan terlalu bergantung pasangan hanya akan membuatmu dikenang sebagai “pendamping” si doi bukan sebagai dirimu seutuhnya.

4. Cita-cita

finansial
Tetap mandiri secara finansial meskipun pasangan bisa memenuhi seluruh kebutuhan kita. (Foto: Pixabay_nattanan23)

Ada begitu banyak orang terjebak dalam hubungan toxic yang menyebabkan dirinya tak lagi bisa mencapai cita-cita yang selama ini didambakan. Kebanyakan pasangan toxic tentu saja akan melarang pasangannya untuk meraih cita-cita. Mereka akan mengontrol pasangannya untuk diam saja di tempat dan membiarkan ia mengantur dan mengontrol segalanya. Berlaku juga pada hubungan yang sehat, kamu bisa saja mengurungkan niat untuk meraih cita-cita karena merasa terlalu “nyaman” sampai kehilangan ambisi.(Mar)

BACA JUGA:

Empat Tanda Kamu Punya Pacar Rasa Sahabat

#Relationship #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.

Berita Terkait

Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Bagikan