Kesehatan

Jangan Berlebihan Mengonsumsi Protein

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Senin, 22 Agustus 2022
Jangan Berlebihan Mengonsumsi Protein

Dada ayam, salah satu makanan tinggi protein. (Foto: Unsplash/Sam Moghadam Khamseh)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PROTEIN merupakan nutrisi penting yang berperan dalam proses pembentukan dan perbaikan sel serta jaringan tubuh. Namun, kelebihan protein juga tidak baik bagi kesehatan dan perlu disesuaikan dengan jumlah yang direkomendasikan.

Protein juga menjadi asupan penting, terutama bagi seseorang yang ingin menambah atau membentuk massa otot. Asupan protein yang terlalu tinggi diduga dapat memengaruhi proses metabolisme dan memperberat kerja ginjal.

Jika tubuh kekurangan asupan protein, seseorang bisa mengalami beberapa tanda dan gejala berupa rambut rontok, rentan terkena infeksi, tubuh lebih lama pulih saat sakit, hingga malnutrisi akibat kekurangan protein atau kwashiorkor. Oleh karena itu, jumlah asupan protein harian perlu dipenuhi agar tubuh tetap sehat.

Baca juga:

Berapa Kebutuhan Protein untuk Membentuk Otot?

Jangan Berlebihan Mengonsumsi Protein
Massa otot akan bertambah jika mengonsumsi protein. (Foto: Unsplash/Anastase Maragos)

Menurut Alodokter, asupan protein harian yang direkomendasikan juga bisa berbeda pada setiap orang tergantung tingkat aktivitas fisik dan kondisi kesehatan tubuh. Orang yang disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak protein adalah atlet, lansia, dan orang yang sedang menjalani proses pemulihan luka atau sakit.

Ada beberapa dampak jika tubuh kelebihan protein, salah satunya penumpukan keton dan bau mulut. Mengganti asupan makanan berkarbohidrat, seperti nasi, dengan mengonsumsi terlalu banyak makanan berprotein tinggi atau menjalani diet keto dapat menyebabkan tubuh mengalami kondisi yang disebut ketosis.

Kondisi ini bisa membuat zat kimia keton menumpuk di dalam tubuh, sehingga menyebabkan bau mulut. Selain itu, penumpukan keton juga dapat membahayakan ginjal.

Pola makan tinggi protein memang dapat membantu mengurangi berat badan dalam waktu singkat. Namun, efek jangka panjang dari pola makan ini justru bisa meningkatkan berat badan karena protein berlebih tersebut akan disimpan sebagai jaringan lemak.

Baca juga:

Apa Dampak Kelebihan Mengonsumsi Protein?

Jangan Berlebihan Mengonsumsi Protein
Bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dan stroke. (Foto: Unsplash/Kyle Mackie)

Hal ini lebih mungkin terjadi jika kamu mengonsumsi makanan berprotein tinggi yang juga banyak mengandung lemak, seperti daging merah atau daging berlemak. Sementara itu, bagi atlet atau orang yang rutin melatih otot, pola makan tinggi protein dapat membuat massa otot bertambah, sehingga berat badan juga ikut bertambah.

Yang juga perlu diperhatikan adalah kerusakan ginjal. Di dalam tubuh, protein akan diolah menjadi asam amino. Sisa metabolisme protein menjadi asam amino akan menjadi urea yang perlu disaring dan dibuang oleh ginjal melalui urine.

Inilah alasan mengapa asupan protein yang tinggi dapat membuat ginjal bekerja ekstra. Oleh karena itu, orang yang mengalami penyakit ginjal umumnya disarankan untuk membatasi atau mengurangi asupan protein untuk mencegah kerusakan ginjal yang semakin parah.

Asupan protein hewani yang bersumber dari daging merah, daging berlemak, atau jeroan, juga banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol. Oleh karena itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi protein bersumber dari hewan, bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dan stroke. (and)

Baca juga:

7 Jenis Ikan Paling Bernutrisi dan Tinggi Protein

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan