Jadi Lokasi Ibu Kota Baru, Jumlah Kebakaran Hutan di Kalimantan Kian Meningkat
Kebakaran lahan dan hutan di Kalimantan Selatan (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di pulau Kalimantan semakin meningkat. Berdasarkan catatan pihak kepolisian, jumlah titik api di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat terus bertambah.
Kebakaran lahan dah hutan tersebut tampaknya mengusik rencana pemindahan ibu kota negara ke wilayah Kalimantan.
Baca Juga: Ini Lahan Akibat Kebakaran Hutan di Kalimantan
Polisi menyebut peningkatan titik api di Kalimantan Tengah dari 69 menjadi 82 hotspot atau titik api, sementara di Kalimantan Barat jumlah titik api meningkat tajam dari 120 menjadi 419 hotspot.
"Sedangkan yang lainnya Kalimantan Selatan, Jambi, Riau dan Sumatera Selatan mengalami penurunan," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Senin (12/8).
Menurut Dedi, pemantaun titik api tersebut dilakukan lewat citra satelit dan tingkat keakuratannya mencapai 50 persen.
"Jadi harus ada patroli terpadu untuk mengecek titik hotspot yang dicurigai sebagai tempat kebakaran hutan maupun lahan," jelas Dedi.
Dedi mengimbau agar perusahaan-perusahaan yang mengelola lahan riskan terbakar untuk mengedepankan tanggung jawab dan fungsi kontrol.
"Tidak boleh melepas tanggung jawab dari area lahannya yang menjadi kontrol pertanggungjawaban. Dia harus memastikan ketersediaan air dan memiliki SOP apabila terjadi kebakaran, lahan langkah-langkah apa yang harus dilakukan," tegas Dedi.
Polri mencatat 68 kasus dugaan pidana terkait dengan karlahut.
Baca Juga: Asap Kebakaran Lahan dan Hutan Mulai Cemari Udara di Pekanbaru
Sebanyak 60 kasus di antaranya saat ini dalam penyidikan di sejumlah kepolisian daerah (Polda). Terbanyak terjadi di Polda Riau, dengan 29 kasus dan 20 orang sebagai tersangka.
Satu korporasi di Riau juga ada yang menjadi tersangka, yakni PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS). Perusahaan tersebut, kata Dedi, dijadikan tersangka lantaran melakukan kelalain yang menyebabkan 150 hektare (Ha) lahan di Kabupaten Palelawan mengalami kebakaran.
Terbanyak kedua terjadi di Kalteng berjumlah 22 kasus, dan 21 orang tersangka, dengan luas karhutla mencapai 34 Ha. Sedangkan di Kalbar, terjadi 14 kasus dan 18 orang tersangka, dengan luas karhutla mencapai 20 Ha.
Di Jambi, tercatat ada empat kasus karhutla, dengan dua orang tersangka yang bertanggung jawab atas karhutla seluas 42 Ha.(Knu)
Baca Juga: Enggak Becus Urus Karhutla, Jokowi Minta Kapolda dan Pangdam Dicopot
Bagikan
Berita Terkait
Perkap Polri 10/2025 Dikritik Mahfud MD, Dinilai Langgar Putusan MK
Komisi III DPR: Perkap Polri 10/2025 Jawab Kekaburan Norma Penugasan Anggota Polri
Dankodiklat TNI Buka Tarkorna XV, GM FKPPI Luncurkan Transformasi Berbasis AI
RS Polri Serahkan 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Drone ke Keluarga
Kebakaran di Cempaka Putih, Polisi Periksa 6 Saksi
Peringati Hakordia 2025, Komisi III DPR Beri Catatan untuk Aparat Penegak Hukum
Bareskrim Fokus Usut Sumber Kayu Ilegal Logging yang Terseret Banjir di Sungai Tamiang
Polda Riau Kirim Cool Storage Premium Demi Lancarnya Proses DVI di Lubuk Pasung
Tim Trauma Healing Turun ke Lokasi Bencana, Beri Dukungan Psikososial bagi Korban Banjir dan Longsor di Langsa
Logistik dan Nakes Diberangkatkan ke Aceh Tamiang, Respons Cepat Bantu Korban Bencana