Headline

Asap Kebakaran Lahan dan Hutan Mulai Cemari Udara di Pekanbaru

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 14 Juli 2019
 Asap Kebakaran Lahan dan Hutan Mulai Cemari Udara di Pekanbaru

Dampak kebakaran hutan dan lahan di Riau (Foto: antaranews)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Dampak kebakaran lahan dan hutan mulai terasa bagi warga Pekanbaru, Riau. Udara di Pekanbaru pada Minggu (14/7) mulai tercemar asap.

Bau asap terasa menyelimuti udara, seperti di daerah Panam Kecamatan Tampan dan di Kecamatan Senapelan. Asap tipis terlihat di udara yang kemungkinan akibat kebakaran lahan gambut di daerah perbatasan Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar.

Baca Juga: Kebakaran Hutan dan Lahan Kembali Melanda Riau dan Sumut, KLHK?

“Di Panam berasap,” kata seorang warga Kecamatan Tampan, Tanjung (26).

Dari data yang dirilis BMKG Stasiun Pekanbaru, citra setelit Terra Aqua pada Minggu pagi, ada 38 titik panas (hotspot) yang jadi indikasi awal Karhutla. Jumlah tersebut sedikit meningkat ketimbang pantauan sehari sebelumnya yang mencapai 35 titik pada Sabtu sore (13/7).

Kota Pekanbaru mulai diselimuti asap
Kota Pekanbaru mulai diselimuti asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Foto: Antaranews)

Beberapa titik panas di Riau tersebar di 11 kabupaten dan kota. Antara lain di Kabupaten Siak ada sembilan titik, Pelalawan tujuh titik, Bengkalis enam titik, Rokan Hilir enam titik, Kampar tiga titik, Rokan Hulu dua titik, serta di Kota Pekanbaru, Kepulauan Meranti, Kuantan Singingi, Indragiri Hilir, dan Indragiri Hulu yang masing-masing terdeteksi ada satu titik panas.

Dari jumlah hotspot tersebut, BMKG menyatakan sebanyak 20 titik punya tingkat keakuratan (level confidence) di atas 70 persen. Lokasinya tersebar di Kabupaten Rokan Hilir ada empat titik, Siak enam titik, Pelalawan empat titik, Rokan Hulu dua titik, serta Bengkalis, Pekanbaru, Indragiri Hulu dan Kampar, masing-masing satu titik.

Sebagaimana dilansir Antara, lokasi Karhutla berada di perbatasan Pekanbaru dengan Kampar berada di Desa Parit Baru Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Kebakaran lahan gambut di daerah tersebut sudah mulai terjadi sejak Rabu lalu (11/7). Proses pemadaman kebakaran lahan gambut di daerah tersebut ditangani oleh tim pemadam kebakaran Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, serta TNI dan Polri.

Baca Juga: Status Kebakaran Hutan dan Lahan Darurat, Pemprov Riau Minta Bantuan BNPB

Pihak kepolisian dari Polda Riau juga sudah menangkap tersangka pelaku pembakaran lahan di lokasi tersebut. Tersangka adalah seorang warga berinisial MH (22) yang ditangkap tangan oleh petugas karena diduga membakar lahan gambut ketika akan membuka kebun cabai di Desa Parit Baru, Kabupaten Kampar.

“Tersangka sengaja membuka lahan seluas dua hektare dengan cara dibakar menggunakan mancis (korek api). Rencananya, pelaku membuat kebun cabai,” ujar Kepala Kepolisian Sektor Tambang Iptu Jurfredi.

Pelaku kini ditahan di Polsek Tambang, Kampar. Jurfredi mengatakan tersangka dijerat Pasal 108 UU 39 tahun 2014 tentang perlindungan hutan juntco Pasal 187 KUHP tentang larangan membakar hutan dan lahan.(*)

Baca Juga: Gubernur Sumatera Selatan Bubarkan Satgas Kebakaran Hutan

#Kebakaran Hutan #Asap Kebakaran Hutan #Pencemaran Udara #Polda Riau
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Dunia
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara
Sebagian besar Eropa Selatan masih berisiko tinggi akibat cuaca panas dan kering.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara
Dunia
Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius
Peringatan panas ekstrem dikeluarkan di beberapa wilayah Italia, Prancis, Spanyol, Portugal, dan Balkan.
Dwi Astarini - Rabu, 13 Agustus 2025
Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius
Indonesia
Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta
Efisiensi dilakukan dengan mengombinasikan operasi modifikasi cuaca dan water bombing menggunakan helikopter atau pesawat berkapasitas lebih kecil ketika titik api masih sedikit.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta
Dunia
Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris
Kebakaran telah meluas hingga lebih dari 13.000 hektare.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
 Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris
Indonesia
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Semua kembali lagi ke masyarakat, bagaimana teknologi itu digunakan oleh masyarakat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 06 Agustus 2025
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Indonesia
Buka Lahan dengan Cara Membakar Kini Dilarang, Pemerintah: Gunakan Teknologi yang Modern
Membuka lahan dengan cara membakar tidak bisa dibenarkan karena berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Buka Lahan dengan Cara Membakar Kini Dilarang, Pemerintah: Gunakan Teknologi yang Modern
Indonesia
Titik Panas di Kaltim Meningkat, Rata-Rata Harian di Atas 100 Titik
Dalam informasi titik panas selalu disebutkan tingkat kepercayaan sedang dengan angka 7 maupun kepercayaan tinggi dengan angka 8.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Titik Panas di Kaltim Meningkat, Rata-Rata Harian di Atas 100 Titik
Indonesia
Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sekitar Bandara Singkawang Kalimantan Barat terus meluas semakin sulit dikendalikan
Wisnu Cipto - Rabu, 30 Juli 2025
Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar
Indonesia
Karhutla Kian Merajalela, DPR Desak Pemerintah Lakukan Ini Demi Selamatkan Indonesia
Rina juga menyoroti alokasi anggaran pada Ditjen Penegakan Hukum Kementerian Kehutanan untuk prasarana, sarana, dan pelibatan masyarakat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 30 Juli 2025
Karhutla Kian Merajalela, DPR Desak Pemerintah Lakukan Ini Demi Selamatkan Indonesia
Indonesia
Puan Maharani Ungkap Korban Karhutla Bukan Cuma Lingkungan, tapi Anak-anak
Negara harus memastikan bahwa warga terdampak tidak hanya menjadi korban
Angga Yudha Pratama - Selasa, 29 Juli 2025
Puan Maharani Ungkap Korban Karhutla Bukan Cuma Lingkungan, tapi Anak-anak
Bagikan