Jabar Antisipasi Lonjakan Limbah Medis Vaksin COVID-19

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 05 Februari 2021
Jabar Antisipasi Lonjakan Limbah Medis Vaksin COVID-19

Pengelolaan limbah infeksius PT Jamed. (Foto: MP/Dok Humas Jabar)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Program vaksinasi COVID-19 berpotensi besar meningkatkan produksi limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Untuk itu, diperlukan antisipasi terhadap lonjakan sampah yang bersifat infeksius tersebut.

Potensi lonjakan sampah B3 karena vaksinasi COVID-19 juga akan terjadi di Jawa Barat. Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov Jabar telah menunjuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jabar melalui PT Jasa Medivest (Jamed) untuk pengolahan limbah infeksius.

PT Jamed diklaim bisa menambah kapasitas penanganan limbah B3 infeksius hingga 24 ton per harinya, 500 kilogram per jam melalui dua mesin insinerator yang disebut ramah lingkungan.

Baca Juga:

Pesisir Pulau Pramuka dan Panggang Dipenuhi Tumpahan Limbah Minyak

Direktur Jasa Medivest Olivia Allan mengatakan, jika telah siap empat mesin insinerator tersebut, maka kapasitas penanganan limbah B3 infeksius milik Jamed bisa mencapai 48 ton per harinya

"Tahun ini, kami upayakan financial close untuk segera terbangunnya tambahan dua mesin insinerator lagi, sehingga total limbah infeksius yang bisa kami musnahkan menjadi 48 ton per hari," kata Olivia, Kamis (4/2).

Jasa Medivest merupakan anak perusahaan BUMD Jasa Sarana yang berfokus dalam pengelolaan limbah B3 medis, berlokasi di kawasan Dawuan, Kabupaten Karawang.

Penanganan limbah medis COVID-19 yang dilakukan Jamed bersifat aman terhadap lingkungan. Sebab, pemusnahan menggunakan insinerator berbasis teknologi “Stepped Heart Controlled Air” dengan dua proses pembakaran bersuhu 1.000-1.200 derajat celcius, dilengkapi pula alat kontrol polusi udara.

Mesin pembakaran mampu menetralkan emisi gas buang seperti partikel-partikel, acid gas, toxic metal, organic compound, CO, dioxin dan furan, sehingga gas buang yang dikeluarkan dapat memenuhi parameter standar baku emisi internasional.

Olivia melaporkan, sepanjang tahun 2020, Jamed sudah menangani 730 ton limbah medis COVID-19 di sejumlah provinsi. Selain Jabar, Jamed juga menangani limbah COVID-19 dari DKI Jakarta, Maluku, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jambi, Bali, dan Yogyakarta.

"Prosedur penanganan limbah vaksinasi COVID-19 sama dengan SOP penanganan limbah COVID-19. Pasti akan diutamakan," ucapnya.

"Kami tentu siap mendukung program vaksinasi COVID-19 yang digulirkan pemerintah, tentunya bersama kapasitas kami pengelolaan limbah medisnya," imbuhnya.

Pemda Provinsi Jawa Barat via PT Jasa Medivest (Jamed) menangani limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) infeksius. (Foto: MP/Humas Pemprov Jabar)
Pemda Provinsi Jawa Barat via PT Jasa Medivest (Jamed) menangani limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) infeksius. (Foto: MP/Humas Pemprov Jabar)

Selain peningkatan kapasitas insinerator, kata Olivia, Jamed juga berupaya mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) mumpuni di Plant Dawuan

Selama pandemi COVID-19, Jamed telah memberdayakan lima orang karyawan, yang berasal dari sekitar kawasan plant. Selain itu, kendaraan pengangkut limbah medis pun akan ditambah. Tidak lain, tujuannya adalah agar operasional dapat berjalan optimal

"Kami memberdayakan masyarakat di sekitar Plant Jamed, untuk bisa mengisi alokasi tambahan personel di lapangan," katanya.

"Kami juga sudah melakukan pengadaan mobil pengangkutan. saat ini dalam tahap, pengurusan izin. Jumlahnya lima kendaraan akan kami tambah," pungkasnya.

Baca Juga:

Produsen Bir Bantu Cegah Pencemaran Limbah Sungai Cisadane dengan Waste Trap

Olivia menegaskan, Jamed menerapkan SOP penanganan limbah medis dengan ketat. Mulai dari distribusi limbah medis dari fasyankes, sampai proses pengolahan dan pengelolaan residu ke sanitary landfill berizin.

Ia bilang, limbah COVID-19 selalu didahulukan dalam penanganan, guna menekan potensi sebaran COVID-19.

Menurutnya, Jamed telah menyusun SOP secara komprehensif, misalnya pegawai di Plant Dawuan dilengkapi alat pelindung diri (APD) dan penyemprotan disinfektan pada limbah COVID-19.

Selain itu, manajemen menyediakan fasilitasi vaksin terkait didukung asupan gizi untuk menjaga imunitas pegawai seperti asupan gizi pegawai, vitamin C, buah-buahan, dan makanan bergizi lainnya. (Iman Ha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Olah Limbah Laundry, Mahasiswa ITS Ciptakan IPAL Berbasis 3R

#Limbah #Jawa Barat
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar
Pemerintah berhasil mengamankan produk tekstil impor yang diduga ilegal berupa 19.391 bal pakaian bekas dalam karung atau balpres senilai Rp 112,35 miliar.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar
Indonesia
3 Truk Tinja Ketahuan Buang Limbah di Selokan Jaktim, Perusahaan Sudah 3 Kali Langgar Aturan
Tiga truk tinja ketahuan membuang limbah di selokan Jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur. Salah satu truk merupakan milik perusahaan, yang sudah tiga kali melanggar aturan.
Soffi Amira - Senin, 11 Agustus 2025
3 Truk Tinja Ketahuan Buang Limbah di Selokan Jaktim, Perusahaan Sudah 3 Kali Langgar Aturan
Indonesia
Jaring Terapung Dipasang Buat Kurangi Limbah Busa, di Jakarta Kadar Pencemar Lampaui Baku Mutu
Limbah busa terbentuk akibat tingginya pencemaran organik yang ditunjukkan oleh nilai Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD).
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Agustus 2025
Jaring Terapung Dipasang Buat Kurangi Limbah Busa, di Jakarta Kadar Pencemar Lampaui Baku Mutu
Indonesia
Jawa Barat Masih Jadi Pilihan Investasi Terbesar di Indonesia
Capaian realisasi investasi di Jawa selama triwulan II tahun ini sebesar Rp 237,5Triliun dan untuk di luar Jawa sebesar Rp 240,2Triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 29 Juli 2025
Jawa Barat Masih Jadi Pilihan Investasi Terbesar di Indonesia
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi
Pemicu aksi unjuk rasa itu disebut karena Ono mau memecah Jawa Barat menjadi lima provinsi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 22 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi
Indonesia
3 Orang Meninggal di Pesta Rakyat Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut
Ribuan warga yang datang memadati lokasi tanpa ada pembatasan atau pengaturan arus massa yang memadai.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 18 Juli 2025
3 Orang Meninggal di Pesta Rakyat Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut
Indonesia
Dedi Mulyadi Disentil Mendagri Soal Pendapatan Daerah, Beda Dengan Pandangan Pengamat
soal realisasi belanja dan pendapatan memang harus dikelola dengan hati-hati, sehingga dirinya memaknai kondisi saat ini lebih kepada bagian tata kelola anggaran yang lebih hati-hati (prudent).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Dedi Mulyadi Disentil Mendagri Soal Pendapatan Daerah, Beda Dengan Pandangan Pengamat
Indonesia
Tambahan Rombongan Belajar di Sekolah Negeri Jabar Disalahgunakan, Diduga Banyak Siswa Titipan
Fenomena pencabutan berkas di SPMB Jawa Barat oleh calon siswa ini bahkan juga terjadi di sekolah swasta yang dianggap elit di Kota Bandung.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Tambahan Rombongan Belajar di Sekolah Negeri Jabar Disalahgunakan, Diduga Banyak Siswa Titipan
Travel
Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
Bangunan Teras Cihampelas terhitung sudah ada selama hampir 1 dekade.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
Indonesia
Aktivitas Gempa Tangkuban Parahu Turun dari Ratusan Jadi Belasan, Warga Diimbau Tetap Siaga
Tangkuban Parahu mengalami 100 kejadian gempa LF pada 1 Juni lalu puncaknya 270 kejadian pada 3 Juni 2025.
Wisnu Cipto - Minggu, 08 Juni 2025
Aktivitas Gempa Tangkuban Parahu Turun dari Ratusan Jadi Belasan, Warga Diimbau Tetap Siaga
Bagikan