Israel Berang atas Pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres Terkait Pendudukan Palestina
Arsip foto - Sekjen PBB Antonio Guterres mendengarkan paparan saat KTT ASEAN-PBB di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (7/9/2023). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/pras/aa.)
MerahPutih.com - Israel menyatakan bakal mempertimbangkan apakah akan menyetujui atau menolak semua permintaan visa masuk yang diajukan oleh pegawai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Badan Penyiaran Israel menyatakan, sejak konflik Hamas-Israel mulai, permintaan dari staf PBB untuk masuk Gaza terus meningkat.
Namun kebijakan memberikan izin visa bisa menjadi berubah. Hal itu karena Israel marah terhadap ucapan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan sebelumnya pertemuan antara Utusan Khusus PBB untuk Timur Tengah Tor Wennesland dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian. Israel menganggap negatif permintaan visa oleh PBB itu.
Baca Juga:
103 Warga Palestina Tewas di Tepi Barat dalam Konflik dengan Israel
Namun hingga kini, Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai larangan pegawai PBB masuk Gaza. PBB sejauh ini belum menemukan hambatan dalam mendapatkan persetujuan visa.
Israel marah kepada Guterres setelah menyatakan serangan Hamas terhadap Israel terjadi bukan tanpa alasan, yakni akibat 56 tahun pendudukan wilayah Palestina oleh Israel.
"Mereka melihat tanah mereka terus-menerus dijarah oleh pemukiman dan kekerasan; perekonomian mereka terhambat; penduduknya mengungsi dan rumah mereka dirobohkan. Harapan mereka mengenai adanya solusi politik untuk penderitaan mereka sudah lenyap," kata Guterres, seperti dikutip Antara.
Baca Juga:
Wapres Sebut Serangan Israel Bukan Tindakan Bela Diri, tapi Genosida
Ucapan Guterres itu membuat Gilad Erdan, duta besar Israel di PBB, menyatakan negaranya akan memberi pelajaran kepada PBB.
"Akibat ucapan dia (Sekjen PBB), kami akan menolak mengeluarkan visa untuk wakil-wakil PBB," kata Erdan kepada Army Radio.
"Kami sudah menolak visa untuk Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths," kata Erdan, seraya menambahkan "Saatnya memberi mereka pelajaran." (*)
Baca Juga:
DPR Dukung Two State Solution untuk Perdamaian Palestina-Israel
Bagikan
Berita Terkait
OKI Kutuk Serangan Israel Tewaskan 100 Orang di Gaza, Langgar Gencatan Senjata
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
2 Negara Eropa Desak Pembatasan Hak Veto di Dewan Keamanan PBB, Hambat Tindakan Kemanusian
PBB Kutuk Aksi Israel Bantai Anak-Anak Gaza Saat Gencatan Senjata
Dalam Semalam, Serangan Udara Israel Bunuh 60 Orang, Termasuk Anak-Anak di Gaza
Bahas Polemik Visa Atlet Israel dengan IOC di Lausanne, NOC Indonesia: Nasib Olahraga Indonesia Baik-Baik Saja
Israel kembali Gempur Gaza, Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata
Kementerian Pertahanan Siapkan Langkah Awal Rencana Kirimkan Pasukan ke Gaza
93 Warga Gaza Tewas Sejak Berlakunya Gencatan Senjata, Ratusan Luka-Luka
Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak