Wapres Sebut Serangan Israel Bukan Tindakan Bela Diri, tapi Genosida
Wapres Ma'ruf Amin memberikan keterangan pers usai meresmikan proyek di Kalimantan Tengah yang disaksikan melalui tayangan video di Jakarta, Rabu (25/10/2023). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
MerahPutih.com - Israel terus melakukan penyerangan ke wilayah kantong (enklave) Jalur Gaza di Palestina. Serangan Israel diklaim sebagai balasan untuk serbuan Hamas yang dilakukan 7 Oktober lalu.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menegaskan bahwa serangan Israel terhadap rakyat di Palestina bukan lagi sebuah tindakan bela diri.
"Dunia menganggap itu sudah melebihi tindakan membela diri. Sudah melakukan pembantaian. Genosida itu," kata Wapres Ma'ruf usai meresmikan proyek milik Citra Borneo Indah (CBI) Group di Kalimantan Tengah yang disaksikan melalui tayangan video di Jakarta, Rabu (25/10).
Baca Juga:
DPR Dukung Two State Solution untuk Perdamaian Palestina-Israel
Wapres mengatakan, Indonesia bersama sejumlah negara anggota Dewan Keamanan PBB sudah menyepakati bahwa tindakan Israel ke Palestina merupakan pembantaian dan meminta agar penyerangan tersebut dihentikan.
Negara-negara Arab pun, kata Ma'ruf, tidak bisa melakukan intervensi karena putusan PBB melalui two-state-solution tidak mencapai kesepakatan bersama karena penolakan dari Israel dan Amerika Serikat.
Indonesia bersama negara lain berupaya mendorong agar penyelesaian sengketa antara Palestina dan Israel dapat mengikuti putusan two-state-solution di forum PBB.
"Masalahnya bukan hanya di dunia Arab tetapi di forum PBB itu sendiri sehingga putusan yang sudah ada belum bisa dieksekusi. Ini yang harus kita, kalau kita bisa mengembalikan itu kepada two state solution dan semua bisa sepakat, mungkin bisa selesai," kata Ma'ruf, seperti dikutip Antara.
Baca Juga:
Mendag Zulhas Sebut Konflik Israel-Palestina buat Harga Pangan Naik
Indonesia bersama negara-negara pendukung tengah memperjuangkan agar bantuan logistik dapat segera disalurkan.
Hal itu karena sebelumnya bantuan yang dihimpun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan masyarakat dunia sempat tertahan di Rafah, Mesir, satu-satunya jalur distribusi untuk masuk ke jalur Gaza.
"Secara umum kita juga menyerukan agar kiriman itu, yang datang banyak, terutama melalui Kairo, Mesir, supaya tidak ada hambatan," tambah Wapres.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Palestina, tercatat lebih dari 5.000 orang terbunuh di Gaza, Palestina akibat serangan balasan Israel selama dua minggu terakhir.
Kebutuhan logistik bagi lebih dari satu juta penduduk yang terhimpit di tengah serangan di wilayah tersebut semakin meningkat. (*)
Baca Juga:
Alasan PBB Tak Berdaya Selesaikan Konflik Israel-Palestina
Bagikan
Berita Terkait
Israel 813 Kali Langgar Gencatan Senjata Gaza, Banjir Kecaman Negara Eropa
Israel Lakukan 813 Kali Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza, Akses Bantuan Masih Dihambat
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
ICC Tolak Banding Israel, Status PM Benjamin Netanyahu Tetap Buron Kejahatan Perang
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Disidang dalam Kasus Korupsi, Benjamin Netanyahu Minta Pengampunan dari Presiden Israel
Israel 591 Kali Langgar Gencatan Senjata Sejak 10 Oktober, Tewaskan 357 Warga Palestina