103 Warga Palestina Tewas di Tepi Barat dalam Konflik dengan Israel


Arsip - Tentara Israel di Tepi Barat. (ANTARA/Anadolu)
MerahPutih.com - Konflik Israel-Palestina tidak hanya merenggut banyak korban di wilayah kantong (enklave) Jalur Gaza, tapi juga di Tepi Barat.
Korban tewas warga Palestina di Tepi Barat sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober telah bertambah menjadi 103 jiwa, termasuk dua orang dalam penjara Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina pada Rabu (25/10) mengeluarkan pernyataan, "Empat warga Palestina terbunuh pagi ini oleh tembakan senjata dan rudal penjajah, mencakup tiga di Jenin dan satu di Qalqilya."
Baca Juga:
Wapres Sebut Serangan Israel Bukan Tindakan Bela Diri, tapi Genosida
Militer Israel memaksa masuk Qalqilya dan melakukan pencarian dari rumah ke rumah, memicu pertikaian dengan puluhan warga Palestina. Militer menggunakan amunisi aktif dan peluru karet selama penyerangan.
Dikutip Antara, sumber medis juga memberi konfirmasi kepada kantor berita Palestina Wafa bahwa seorang remaja 19 tahun Khaled Salam Fuqaha dari kota Anabta di Tulkarm timur meninggal karena luka-lukanya yang disebabkan oleh tembakan tentara Israel seminggu sebelumnya.
Pada Selasa, Otoritas Urusan Tahanan Palestina dan Klub Tahanan Palestina mengumumkan kematian seorang tahanan Palestina di penjara Israel, menandai kasus serupa kedua dalam waktu kurang dari 24 jam.
Tepi Barat mengalami gelombang bentrokan dan konfrontasi antara warga Palestina dengan militer Israel seiring dengan meningkatnya operasi Israel dan menurunnya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Baca Juga:
DPR Dukung Two State Solution untuk Perdamaian Palestina-Israel
Konflik Gaza, yang telah dibombardir Israel sejak 7 Oktober, dimulai ketika Hamas meluncurkan Operasi Badai Al-Aqsa, serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Disebutkan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan Hamas atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel.
Militer Israel kemudian melancarkan operasi militer udara tanpa henti terhadap Jalur Gaza.
Hampir 7.200 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 5.791 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza telah kehabisan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar, dan konvoi bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza hanya membawa sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan. (*)
Baca Juga:
Mendag Zulhas Sebut Konflik Israel-Palestina buat Harga Pangan Naik
Bagikan
Berita Terkait
Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

Agresi Israel ke Doha Dinilai Sebagai Ancaman Serius Bagi Stabilitas dan Perdamaian di Kawasan Timur Tengah

Prabowo Tegaskan Dukung Kedaulatan Qatar Setelah Serangan Israel, Suara Dunia Harus Kian Lantang

Prabowo Temui Emir Qatar Sheikh Tamim Setelah Israel Serang Markas Hamas

Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'

Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel

Tanggapi Serangan Israel ke Doha, PM Qatar: Tak Hanya Melampaui Hukum Internasional, Tapi Juga Standar Moral

Israel Serang Qatar Picu Ketegangan di Timur Tengah, Kemlu Indonesia: Pelanggaran Keras terhadap Hukum Internasional

Kapal Misi Kemanusiaan ke Gaza Diduga Diserang Drone di Tunisia, Aktivis Selamat

Tunisia Klarifikasi Kebakaran Kapal Misi GSF Bukan Akibat Serangan Drone Israel
