Iran Kembali Buka Kedutaan Besar di Arab Saudi


Ketegangan antara Riyadh dan Tehran meningkat sejak Arab Saudi mengeksekusi mati ulama terkenal Syiah pada 2 Januari 2016. (www.wikipedia.org)
MerahPutih.com - Hubungan diplomatik antara Iran dan Arab Saudi berjalan ke arah yang lebih baik. Kedua negara tersebut telah menjalin negosiasi selama dua tahun yang ditengahi Irak dan Oman.
Pada Selasa (6/6), Iran membuka kembali kedutaan besarnya di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, setelah tujuh tahun tutup karena konflik diplomatik.
Media melaporkan acara pembukaan kembali Kedubes Iran itu dihadiri Wakil Menteri Luar Negeri Iran Alireza Begdali dan perwakilan Iran di Jeddah Hassan Zarnagar Abargoui.
Baca Juga:
ASEAN Kirim Rp 24,4 Miliar Buat Korban Bencana di Myanmar
Selain membuka kedutaan besar, Iran juga akan membuka kembali konsulatnya di kota pelabuhan Saudi, Jeddah, pada Rabu (7/6).
Pada akhir Mei, Iran menunjuk diplomat senior Alireza Enayati sebagai duta besar baru untuk Arab Saudi. Enayati, yang mengepalai Departemen Teluk Persia di Kementerian Luar Negeri Iran, sebelumnya bertugas sebagai perwakilan Iran di Kuwait.
Dikutip Antara, pemberitahuan mengenai pembukaan kembali misi diplomatik Iran di Arab Saudi dikeluarkan pada Senin (1/6) oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani setelah menteri luar negeri Iran dan Saudi bertemu di sela-sela pertemuan BRICS di Afrika Selatan.
Baca Juga:
Lebih Dari 200 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan KA di India
Pada Maret, kedua negara di Teluk Persia itu sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik setelah negosiasi selama dua tahun yang ditengahi Irak dan Oman.
Sementara itu, Tiongkok menjadi mediator pada pembicaraan tingkat akhir, yang diikuti dengan pertemuan menteri-menteri luar negeri pada April di Beijing, yang kemudian sepakat untuk membuka kembali misi diplomatik di kedua negara.
Arab Saudi juga dikabarkan membuat persiapan membuka kembali misi diplomatiknya di Iran, namun rencana tersebut belum final.
Arab Saudi menutup kedutaannya di Teheran dan konsulat di Mashhad pada Januari 2016 setelah massa yang marah menyerang mereka menyusul eksekusi ulama terkemuka Syiah Saudi Sheikh Nimr Al-Nimr. (*)
Baca Juga:
Sekjen NATO Tanggapi Peluncuran Satelit Militer Korut
Bagikan
Berita Terkait
Bruno Fernandes Angkat Bicara soal Pindah ke Arab Saudi, Sudah Bahagia di Manchester United

Kluivert Puji Timnas Indonesia Bertarung Layaknya Singa, Meski Akhirnya Kalah dari Arab

Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia VS Arab Saudi, Siaran Mulai Pukul 22.00 WIB

Bruno Fernandes dan Harry Kane Jadi Incaran Klub Arab Saudi, Berani Bayar Mahal

Arab Saudi Gagas Koalisi Buat Dukungan Keuangan Langsung ke Ototitas Palestina

Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel

Mendag RI Bujuk Arab Saudi untuk Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Ada 'Pengkhianatan' di Manchester United, Bruno Fernandes Diam-diam Negosiasi dengan Al-Ittihad

Cuma Bawa 4 Pemain, Iran tak Gentar Bersaing di Asian Cup Woodball Championship 2025

10 Pemain Al-Nassr Tumbangkan Al-Ittihad di Semifinal Piala Super Arab Saudi, Aksi Heroik Joao Felix Gemparkan Publik
