International Mask Festival Solo Tampilkan Adi Budaya Leluhur
Pemkot menggelar event International Mask Festival Solo (IMF) di Pendapa Prangwedanan, Pura Mangkunegaran. (Foto: Pixabay/josealbafotos)
PEMERINTAH Kota (pemkot) Solo kembali menggelar acara internasional bertajuk International Mask Festival Solo (IMF) Jumat-Sabtu (17-18/6). Acara ini merupakan agenda rutin yang masuk kalender event wisata Pemkot Solo.
Kali ini International Mask Festival Sol diadakan di Pendapa Prangwedanan, Pura Mangkunegaran dengan tema yang diangkat, Marvelous Mask. Acara pembukaan ditandai dengan pemukulan alat musik kenong oleh founder IMO, R.Ay. Irawati Kusumorasri dan Deputi Bidang Produk Wisata dan Events Kemenparekraf, Rizki Handayani pada, Jumat (17/6) malam.
Baca Juga:
Festival Eksotika Bromo Menuju Ritual Kasada, Ditutup dengan Halilintar
Setelah pembukaan, penonton disajikan dengan penampilan dari kelompok tari Semarak Candra Kirana Art Center Solo membawakan tari topeng yang berjudul Surpanaka.
Tari Surpanaka mengisahkan karakter bernama Surpanaka yang mencoba memikat hati seseorang bernama Leksmana Widagda dengan mengubah dirinya menjadi seorang wanita yang cantik jelita. Sayangnya dia ditolak oleh Leksmana Widagda.
Tak hanya menghadirkan kelompok dari Kota Solo seperti dari Semarak Candra Kirana dan Akademi Seni Mangkunegaran, para penonton juga disajikan dengan penampilan kelompok tari dari luar kota bengawan. Seperti kelompok tari Pring Serentet dari Tegal, Bengkel Seni Universitas Medan dari Medan, Sanggar Kesenian Nuansa dari Banjarmasin serta Sanggar Tari Pradnya dari Pacitan.
Selain itu, ditampilkan pula pertunjukan tari yang dibawakan sejumlah penari dari luar negeri. Seperti Sirisook Dance Theater dari Thailand dan The Kaisen M.D Collective dari Singapura.
Sirisook Dance Theater sendiri dalam kesempatan tersebut membawakan tarian berjudul The Enchanted Saugandhika Flower of Narayanashram Forest. Yang menceritakan karakter bernama Drupadi yang terpesona dengan bunga Saugandhika lalu membawanya pulang.
Baca Juga:
Sebagai penutup penonton dihibur dengan penampilan dari Akademi Seni Mangkunegaran (ASGA) Solo yang menampilkan Tari Gendari.
Irawati mengatakan tahun ini IMF hadir dengan pesan khusus Marvelous Mask yaitu tentang topeng yang menakjubkan dan mengagumkan. Diketahui topeng telah ribuan tahun mewarnai kehidupan manusia.
"Ini sebagai ekspresi dunia dimana seni topeng mengandung nilai-nilai ideologi, edukasi dan dan ekonomi," jelas Irawati, Sabtu (18/6).
Dikatakannya, kebanggaan pada budaya Nusantara dan niatnya meningkatkan nilai ekonomi sebagai produk budaya. Lewat nilai-nilai manfaat itulah yang diimplementasikan dalam panggung IMF agar topeng memiliki nilai daya guna.
"Lewat seni topeng menjadi daya tarik sendiri. Penonton pun takjub dengan perpaduan seni tari dan topeng ini," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Ragam Seni Gambar Prasejarah Indonesia, Salah Satunya Manusia Jadi-jadian
Bagikan
Berita Terkait
Menteri Fadli Janjikan Semakin Banyak Revitalisasi Cagar Budaya
Setelah Kemalingan, Museum Louvre Alami Kebocoran yang Merusak Koleksi Buku
Ketok Harga Bikin Orang Kapok Liburan di Banten, DPRD Desak Regulasi Tarif Wisata
Wisatawan Indonesia Andalkan Fitur AI untuk Rekomendasi dan Layanan Hotel
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
IdeaFest 2025 Angkat Tema '(Cult)ivate the Culture', Ajak Kreator Indonesia Menghidupkan Budaya Lewat Inovasi
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga