Sains

Instalasi PLTS Atap Terus Meningkat

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 15 September 2021
Instalasi PLTS Atap Terus Meningkat

PLTS atap sangat ramah lingkungan. (Foto: Istimewa)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

KEMENTERIAN ESDM melalui Ditjen EBTKE mencatat implementasi PLTS Atap hingga bulan Mei 2021 telah digunakan oleh 3.781 pelanggan. Jumlah tersebut meningkat drastis terutama pada bangunan industri.

Oleh karena itu, Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA), yang kini memasuki usia ke-4 terus digaungkan. Gerakan ini melibatkan pemerintah, asosiasi, pihak swasta, investor serta seluruh komponen masyarakat untuk mempercepat target pencapaian bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.

Baca Juga:

PLTS Atap Makin Diminati Pelaku Industri

Salah satu upaya yang telah dilakukan yakni mendorong penggunaan PLTS Atap di berbagai jenis bangunan milik pemerintah, pabrik industri, bangunan komersial hingga ke pelanggan komersial.

Kementerian ESDM melalui Ditjen EBTKE mencatat, penggunaan energi terbarukan selama lima tahun terakhir cenderung meningkat. Penggunaan PLTS Atap saja yang saat ini difokuskan oleh pemerintah dalam pengembangan EBT meningkat drastis dibandingkan pemanfaatan PLTS Atap pada November 2018 yang hanya sebesar 592 pelanggan.

Implementasi PLTS Atap hingga bulan Mei 2021 telah digunakan oleh 3.781 pelanggan. (Foto: Istimewa)

Selain karena potensinya yang besar, pemerintah juga menilai pengembangan PLTS dapat mempercepat target bauran EBT karena pembangunannya cepat, teknologi yang kian mutakhir, dan biayanya semakin ekonomis.

Chrisnawan Anditya, Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM mengatakan pengembangan energi terbarukan difokuskan kepada instalasi cepat dan biaya produksi yang bersaing, salah satunya yakni PLTS Atap.

"Kami terus berupaya dalam meningkatkan penggunaan tenaga surya dengan menyusun Rancangan Peraturan Menteri (Permen) ESDM yang ramah bagi pengguna PLTS Atap, salah satu yang diatur adalah memperluas penggunaan PLTS Atap dan meningkatkan nilai keekonomian PLTS Atap," ujarnya dalam acara Refleksi empat tahun GNSSA : Perkembangan dan tantangan menuju target tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Xurya Daya

Baca Juga:

Energi Terbarukan Ramah Lingkungan, Pengganti Energi Fosil

Upaya pemerintah tersebut tentu mendapat dukungan dari berbagai pelaku industri yang bergerak di bidang pengembangan tenaga surya. Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Fabby Tumiwa mengungkapkan potensi energi surya di Indonesia yang melimpah dapat dimanfaatkan dengan baik apabila didukung oleh regulasi yang ramah bagi pelanggan PLTS Atap.

GNSSA didukung oleh berbagai pihak. (Foto: Istimewa)

"Peminat PLTS Atap terutama dari kalangan industri sudah mulai meningkat. Minat ini akan terus tumbuh seiring dengan munculnya kesadaran industri untuk menghasilkan green product dengan mengoptimalkan konsumsi listrik dari energi terbarukan," ujar Fabby.

Saat ini, penggunaan PLTS Atap juga semakin diminati oleh pelaku industri karena adanya kecenderungan konsumen untuk mengkonsumsi produk hijau yang harus dipenuhi industri, salah satunya dari penggunaan sumber energi bersih PLTS. Tidak hanya perusahaan global yang mulai memperhatikan penggunaan listrik bersih untuk operasionalnya, perusahaan lokal juga mengikuti penerapan ini.

Eka Himawan, Managing Director PT Xurya Daya Indonesia mengatakan Tingginya minat pelaku industri terhadap instalasi PLTS Atap juga seiring dengan meningkatnya konsumsi produk hijau melalui penggunaan energi listrik dari pembangkit EBT. "Kini konsumen juga semakin kritis terhadap produk yang dikonsumsinya, apakah proses produksi dan operasionalnya memiliki dampak yang merugikan bagi lingkungan atau tidak," paparnya. (ikh)

Baca Juga:

Gedung Kampus UMN Paling Hemat Energi se-Asia Tenggara

#Sains #Ramah Lingkungan #Hemat Energi #Energi Terbarukan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Indonesia
Baru 12 Persen, Legislator Dorong Realisasi Pembangkit EBT 35 Persen Tahun Ini
Pembangkit EBT jangan terus-menerus dijadikan visi jangka panjang tanpa upaya percepatan yang konkret.
Dwi Astarini - Selasa, 05 Agustus 2025
Baru 12 Persen, Legislator Dorong Realisasi Pembangkit EBT 35 Persen Tahun Ini
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Indonesia
Listrik Tenaga Surya Jadi Kunci Swasembada Energi Indonesia, Prabowo: Hitungan Saya Tidak Lama Lagi
Menurut Prabowo, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada energi dalam waktu singkat.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 29 Juni 2025
Listrik Tenaga Surya Jadi Kunci Swasembada Energi Indonesia, Prabowo: Hitungan Saya Tidak Lama Lagi
Indonesia
Dorong Efisiensi Energi, Prabowo Pangkas Jalur Logistik yang Habiskan Biaya Tinggi
Presiden RI, Prabowo Subianto, memangkas jalur logistik yang menghabiskan biaya tinggi. Hal ini untuk mendorong efisiensi energi nasional.
Soffi Amira - Jumat, 27 Juni 2025
Dorong Efisiensi Energi, Prabowo Pangkas Jalur Logistik yang Habiskan Biaya Tinggi
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Bagikan