PLTS Atap Makin Diminati Pelaku Industri


PLTS atap sangat ramah lingkungan. (Foto: Istimewa)
PEMANFAATAN energi terbarukan melalui sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Atap semakin diminati. Hal ini terlihat dari banyaknya pelaku industri yang mulai sadar akan pentingnya penggunaan energi yang ramah lingkungan dalam kegiatan operasional perusahaannya.
Seperti belum lama ini, salah satu perusahaan yang bergerak dalam produksi baja lapis aluminium seng (galvalume) meresmikan instalasi PLTS Atap di pabriknya. Lokasi pabrik tersebut berada di Karawang, Jawa Barat.
Baca Juga:
Sebanyak 2160 panel surya yang terpasang di pabrik tersebut mampu menggantikan penggunaan listrik sebesar 1.065.506 kWh dan menekan produksi CO2 sebesar 995.183 kilogram setiap tahunnya.
Handaja Susanto, Presiden Direktur PT Saranacentral Bajatama Tbk mengatakan proses produksi baja memerlukan sumber energi yang besar, sehingga perlu terus menerus melakukan efisiensi pemakaian energi. "Salah satu solusinya adalah menggunakan PLTS Atap sebagai sumber energi alternatif yang lebih murah dibandingkan sumber energi berbahan baku fosil serta mudah dipasang dan dirawat, juga tidak mengganggu kegiatan operasional," papar Handaja dalam berita pers yang diterima merahputih.com, Kamis (13/8).
Pelaku industri lainnya yang bergerak pada produksi dan pengelola stainless steel juga telah melakukan instalasi panel surya di atap pabriknya yang berlokasi di kawasan industri Jababeka, Bekasi.
Baca juga:
Dengan melakukan instalasi PLTS Atap, kegiatan produksi yang dilakukan juga disuplai listrik dari 784 panel surya yang terpasang, sehingga mampu menghasilkan energi bersih sebesar 452.417 kWh dan mengurangi emisi karbon sebesar 422.557 kilogram setiap tahun. Jumlah karbon tersebut setara dengan penggunaan 117.968 liter bensin dan perlu menanam 5.302 pohon selama 10 tahun untuk mengurangi karbon tersebut.
"Instalasi PLTS Atap ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dalam menerapkan kegiatan operasional yang ramah lingkungan, karena ingin mendukung upaya kita bersama dalam mengurangi dampak terhadap perubahan iklim dunia. Kami yakin menggunakan energi matahari melalui pemasangan PLTS Atap merupakan langkah yang tepat bagi pelaku industri," papar Dwi Wahyu Jatmika, Direktur PT Bina Niaga Multiusaha.
Selain biaya pemakaian yang lebih rendah dari biaya energi berbahan baku fosil, tingginya minat pelaku industri terhadap penggunaan PLTS Atap juga didorong oleh teknologinya yang relatif mudah diimplementasikan. Partisipasi industri dalam pemanfaatan PLTS Atap juga akan membantu pemerintah dalam pencapaian target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.
"Kami terus mendukung upaya seluruh pelaku industri untuk menggunakan energi baru dan terbarukan dengan menyediakan skema sewa tanpa biaya investasi untuk pemasangan, pengoperasian dan perawatan PLTS Atap," tutup Eka Himawan, Presiden Direktur PT Xurya Daya Indonesia. (ikh)
Baca juga:
Superyacht Aqua, Kapal Pesiar Termewah yang Ramah Lingkungan
Bagikan
Berita Terkait
Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Baru 12 Persen, Legislator Dorong Realisasi Pembangkit EBT 35 Persen Tahun Ini

Listrik Tenaga Surya Jadi Kunci Swasembada Energi Indonesia, Prabowo: Hitungan Saya Tidak Lama Lagi

Dorong Efisiensi Energi, Prabowo Pangkas Jalur Logistik yang Habiskan Biaya Tinggi

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau

Budidaya Larva Black Soldier Fly Antarkan Nasabah PNM Mekaar ke Penghargaan Mata Lokal Award 2025

Kisah Chaim Joel Fetter Sediakan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Menunggu Uluran Bantuan Tempat Tidur

Puji Inovasi Energi Terbarukan Dewacoco, Gubernur Malut Tegaskan Komitmen Kolaborasi Pemprov

Khatib Salat Jumat Hari ini Diminta Sampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan, Jemaah juga Ikut Tanam Pohon

Udara Jakarta tidak Sehat Buat Kelompok Sensitif, Pemprov Mau Tiru Cara Paris dan Bangkok
