Gedung Kampus UMN Paling Hemat Energi se-Asia Tenggara


Tower A hingga D yang ada di kampus UMN (Foto: UMN)
PENGHEMATAN energi pada bangunan kini menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam upaya melestarikan lingkungan. Menurut perkiraan, sepertiga dari bangunan-bangunan di dunia yang tidak hemat energi akan menjadi penyumbang emisi karbondioksida pada tahun 2030. Indonesia masuk dari tiga negara pengonsumsi energi terbesar di dunia.
Sebanyak 85% konsumsi energi Indonesia dipenuhi dari energi fosil. Mendorong digunakannya teknik pembangunan gedung hijau menjadi salah satu langkah preventif. Salah satu bangunan yang menerapkan konsep hemat energi adalah Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang berlokasi di Gading Serpong.
Baca juga:
Superyacht Aqua, Kapal Pesiar Termewah yang Ramah Lingkungan
Hal ini dibuktikan dengan prestasi kampus tersebut dengan dinobatkan sebagai Energy Efficient Building dalam ASEAN Energy Award. UMN mendapatkan posisi runner-up pertama untuk kategori Tropical Building. Mari kita kulik teknologi apa saja sih yang dipakai UMN sampai bisa memenangkan penghargaan tersebut.
1. Punya Dua 'Kulit'

Warna abu-abu yang dipakai oleh kampus ini bukan sembarang pilih aja loh. Jika diperhatikan lebih detil, 'kulit' yang terbuat dari aluminium perforated ini punya pola-pola berlubang yang dibuat khusus, untuk mengurangi teriknya sinar matahari.
"Lewat lubang-lubang tersebut, kami sudah memperhitungkan kalau pencahayaan yang masuk ke dalam ruangan sebatas untuk membaca saja. Nah, dengan kulit ganda ini kami ingin melakukan penghematan dari sisi cahaya matahari dan udara mengalir. Makanya di gedung ini, khususnya di koridor, di basement, dan kantin, tidak banyak penggunaan lampu dan AC," ujar petugas dari management building kampus UMN.
2. Lampu T5

New Media Tower menggunakan lampu hemat energi yakni T5 Fluorescence yang mengeluarkan energi kurang dari satu persen jika dibandingkan dengan lampu lainnya.
Baca juga:
3. Tembok M System Wall

Berbeda dengan pembangunan dinding bangunan pada umumnya yang menggunakan beton, gedung ini menggunakan superfoam dan kawat baja.
Hasilnya, tidak hanya membuat pembangunan menjadi lebih cepat, tetapi juga membuatnya jadi peredam suara."Redamannya bagus," ujar Darman selaku Koordinator Management Building.
4. Feng Shui

Gedung ini menghadap ke arah utara dan selatan, yang artinya si 'abu-abu' ini tidak menghadap ke arah barat dan timur, tempat terbit dan tenggelamnya matahari.
Karena tidak berhadapan langsung dengan matahari, gedung ini tidak terlalu banyak mengeluarkan energi untuk AC (energi terbesar), untuk melawan panas menyengat dari matahari.
5. Sistem Water Recycle

Sesuai Namanya, gedung ini terdapat dalam satu sistem khusus untuk menggunakan air yang sudah tidak terpakai, seperti air hujan. Cara kerjanya, air hujan yang meresap ke dalam tanah, akan ditampung lagi di sebuah penampungan. Nantinya, air tersebut akan diubah oleh sistem water recycle untuk digunakan dalam penyiraman tanaman dan untuk gelontoran kloset. (Nic)
Baca juga:
Cara Warga Thailand Berbelanja Setelah Larangan Kantong Plastik Diberlakukan
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat

Legislator Tegaskan Anggaran PTS Jauh dari Kata Merata, Minta Disetarakan dengan PTN

Dorong Efisiensi Energi, Prabowo Pangkas Jalur Logistik yang Habiskan Biaya Tinggi

Lebih dari Sekadar Tinju! Ini Dia Ajang yang Mengubah Hidup Petinju Muda Indonesia

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau

Universitas di Bawah Bayang-Bayang Militer, DPR Soroti Pelanggaran UU Pendidikan Tinggi oleh TNI

TNI Masuk Kampus, Komisi X DPR Tegaskan Insan Akademis Harus Bebas Kembangkan Ilmu Pengetahuan

Anggota TNI Masuk Kampus, Komisi X DPR Sebut Bentuk Intervensi Kebebasan Akademis

Komisi X DPR Bakal Tanya Mendiktisaintek Terkait Fenomena TNI Masuk Kampus

Belajar dari Kearifan Lokal, Merawat Bumi Lewat Cara yang Sudah Lama Kita Punya
