Ini Tanda-Tanda Orangtua Terlalu Protek

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 01 September 2020
Ini Tanda-Tanda Orangtua Terlalu Protek

Tidak ada orangtua yang mau anak-anaknya susah atau dalam bahaya. (Foto: Unsplash/Kelli Mcclintock)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

ORANGTUA memiliki kewajiban untuk membesarkan, mengasuh dan membimbing anak-anaknya agar kelak menjadi pribadi yang tangguh, pintar dan mandiri. Mendidik buah hati sejak dini bukan lah hal yang mudah. Apalagi sebagai orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk anak mereka.

Terkadang karena ingin melindungi anak-anak dari hal-hal yang merugikan, orang tua menjadi terlalu protektif. Dilansir dari Healthline.com, sebagai orang tua menginginkan anak-anaknya untuk hidup sukses dan jauh dari hal-hal merugikan dalam hidup. Orang tua sering kali mendominasi pengambilan keputusan karena dianggap keputusan mereka lah yang terbaik. Kenali tanda-tanda pola asuh orang tua yang overprotective.

Baca Juga:

Latih Sang Buah Hati untuk Saling Berbagi Sejak Dini

1. Sangat berhati-hati

anak
Orang tua terkadang terlalu berhati-hati dalam mengasuh anak. (Foto: Unsplash/Jordan Whitt)


Pola asuh dari orang tua yang sangat berhati-hati ini bisa dilihat dari sejak dini. Misalkan anak balitanya sedang belajar berjalan dan mereka memilih untuk menuntunnya terus menerus. Maksudnya untuk mencegah agar anaknya tidak jatuh. Sayangnya bahwa dengan menuntun sang anak akan menghambat kemajuan mereka. Tidak hanya itu, anak-anak nantinya terhambat menjadi percaya diri dan takut mengambil risiko yang harus dihadapi.

2. Pembuat alasan

anak
Orang tua yang berperan menjadi pembuat alasan. (Foto: Unsplash/Sai De Silva)

Ketika anak mengalami kegagalan, seperti gagal dalam melewati ujian. Sering kali beberapa orang tua yang menuntut mengulang ujian yang gagal. Justru hal ini membuat anak-anak tidak belajar dari kegagalan, tetapi malah memberikan kesempatan baru untuk mereka mengulang. Ini adalah suatu kebiasaan buruk. Selain itu, orang tua sering memberikan berbagai alasan atas kegagalan anaknya. Karena pada dasarnya mereka ketakutan menjadi cerminan kegagalan anaknya.

Baca Juga:

Cegah Stunting dengan Growthpedia

3. Pengambil keputusan

anak
Orang tua menjadi pembuat keputusan dalam setiap langkah anaknya. (Foto: Unsplash/Juliane Liebermann)


Bila orang tua menjadi pembuat keputusan dalam setiap langkah yang anaknya akan ambil. Nantinya akan menghambat anak dalam mengeksplor hal-hal baru dalam hidupnya. Menjadi penentu tentang apa yang harus mereka lakukan ini terjadi karena orang tua ingin buah hatinya mengambil keputusan yang tepat.

Sebaiknya hindari menjadi orang tua yang protektif, karena nantinya akan berpengaruh pada tumbuh kembang mereka. Seperti membuat anak menjadi orang yang bergantung dan tidak percaya diri. Tidak hanya itu, nantinya mereka tumbuh menjadi anak yang penuh dengan rasa takut ketika dihadapkan dengan beragam keputusan. (ren)

Baca Juga:

Ternyata Ayah Mengalami Dad Shaming

#Parenting #Orangtua Baik #Kesalahan Orangtua #Kelalaian Orangtua
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Fun
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
LEGO Group ingin mendekatkan keluarga melalui permainan kreatif dengan LEGO bricks guna menciptakan momen kebersamaan yang berharga selama bulan Ramadan.
Dwi Astarini - Minggu, 16 Maret 2025
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Fun
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dengan cara yang tepat, berpuasa Ramadan tidak jadi hal yang menyulitkan dan beban buat anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dunia
Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Semua itu demi membantu orangtua yang bekerja merawat anak-anak mereka tanpa kesulitan.
Dwi Astarini - Rabu, 26 Februari 2025
 Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Bagikan