Ini Pendapat Warga Soal Vaksin Dalam Negeri Nusantara


Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay/Alexandra_Koch)
MerahPutih.com - Vaksin Nusantara yang diprakarsai mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat ini masih untuk kepentingan penelitian dan pelayanan, bukan sebagai obat imunitas kekebalan tubuh guna melawan virus COVID-19.
Vaksinasi karya anak bangsa itu belum mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) lantaran terdapat kelemahan yang bersifat critical dan majeure di dalam kandungannya.
Warga Kalideres, Jakarta Barat bernama Drajat (37) mendukung dan sangat setuju eks Menkes Terawa membuat vaksin COVID-19.
Baca Juga:
RSPAD Pastikan Penelitian Vaksin Nusantara Akan Ikuti Kaidah Ilmiah
Langkah Terawan itu bisa membuktikan pada dunia bahwa Indonesia bisa menciptakan obat melawan virus corona secara mandiri dan Indonesia tidak dipandang sebelah mata negara lain.
Tapi pesan Drajat, vaksin buatan anak bangsa itu harus betul-betul teruji efektifitasnya dalam melawan virus COVID-19. Jangan sampai vaksin ini sebagai bencana di negeri sendiri.
Menurut dia lagi, kalau perlu Vaksin Nusantara itu selain bisa dipakai untuk bangsa sendiri dapat juga diekspor ke luar negeri. Ini sebagai pembuktian ke negara lain bahwa Indonesia bisa diperhitungkan dalam dunia kesehatan.
Terlebih dalam ekspor itu menguntungkan Indonesia uangnya masuk ke kas negara. Jadi vaksin ini perlu didukung supaya bisa benar-benar terealisasi.
"Selain menghasilkan income juga untuk kesembuhan penduduk dunia," papar Drajat.

Ditambah Nurul (31), warga Ciledug, Tangerang. Upaya mantan Kemenkes Terawan dalam pembuatan Vaksin Nusantara harus dapat dukungan dari pemerintah. Niatan ini langkah maju Indonesia dalam menciptakan obat COVID-19.
Apalagi kata Nurul, dunia khususnya Indonesia tengah membutuhkan vaksin COVID-19 dalam menyudahi pandemi virus corona. Maka dari itu, perlunya gebrakan baru untuk memiliki sendiri vaknisasi COVID-19.
Terlebih dari informasi Menkes Budi Gunadi Sadikin, untuk mendapatkan vaksin harus rebutan dengan negara lain. Dengan begitu, upaya vaksinasi karya anak bangsa itu wajib didukung.
Nurul juga berpendapat, Indonesia mampu membuat vaksin dan berhadap dapat diperhitungkan oleh negara lain di bidang kesehatan. Lagian, kata dia, Indonesia mempunyai semunya dari petugas kesehatan, pakar kesehatan, ahli kesehatan, dan terlebih alat-alat penunjang kesehatan.
"Upaya Pak Terawan harus didukung. Ia saya sih setuju (Vaksin Nusantara)," papar Nurul.
Baca Juga:
Kini nasib Vaksin Nusantara eks Menkes Terawan telah ditentukan melalui nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), BPOM, dan TNI AD, Senin (19/4) lalu.
Dalam MoU Penelitian Berbasis Pelayanan Menggunakan Sel Dendritik untuk Meningkatkan Imunitas Terhadap Virus SARS-CoV-2 itu disebutkan jika Vaksin Nusantara yang saat ini prosesnya tengah berlanjut di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta merupakan penelitian berbasis sel dendritik untuk COVID-19.
Atas dasar itu pula, diputuskan pengembangan Vaksin Nusantara ini bukan uji klinis vaksin, tapi hanya demi kepentingan penelitian. (Asp)
Baca Juga:
Polemik Vaksin Nusantara, Politisi PAN: Ini Bukan Pilkada atau Pileg!
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
