Ini Pendapat Warga Soal Vaksin Dalam Negeri Nusantara

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 21 April 2021
Ini Pendapat Warga Soal Vaksin Dalam Negeri Nusantara

Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay/Alexandra_Koch)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Vaksin Nusantara yang diprakarsai mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat ini masih untuk kepentingan penelitian dan pelayanan, bukan sebagai obat imunitas kekebalan tubuh guna melawan virus COVID-19.

Vaksinasi karya anak bangsa itu belum mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) lantaran terdapat kelemahan yang bersifat critical dan majeure di dalam kandungannya.

Warga Kalideres, Jakarta Barat bernama Drajat (37) mendukung dan sangat setuju eks Menkes Terawa membuat vaksin COVID-19.

Baca Juga:

RSPAD Pastikan Penelitian Vaksin Nusantara Akan Ikuti Kaidah Ilmiah

Langkah Terawan itu bisa membuktikan pada dunia bahwa Indonesia bisa menciptakan obat melawan virus corona secara mandiri dan Indonesia tidak dipandang sebelah mata negara lain.

Tapi pesan Drajat, vaksin buatan anak bangsa itu harus betul-betul teruji efektifitasnya dalam melawan virus COVID-19. Jangan sampai vaksin ini sebagai bencana di negeri sendiri.

Menurut dia lagi, kalau perlu Vaksin Nusantara itu selain bisa dipakai untuk bangsa sendiri dapat juga diekspor ke luar negeri. Ini sebagai pembuktian ke negara lain bahwa Indonesia bisa diperhitungkan dalam dunia kesehatan.

Terlebih dalam ekspor itu menguntungkan Indonesia uangnya masuk ke kas negara. Jadi vaksin ini perlu didukung supaya bisa benar-benar terealisasi.

"Selain menghasilkan income juga untuk kesembuhan penduduk dunia," papar Drajat.

Vaksinasi COVID-19. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/rwa)
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/rwa)


Ditambah Nurul (31), warga Ciledug, Tangerang. Upaya mantan Kemenkes Terawan dalam pembuatan Vaksin Nusantara harus dapat dukungan dari pemerintah. Niatan ini langkah maju Indonesia dalam menciptakan obat COVID-19.

Apalagi kata Nurul, dunia khususnya Indonesia tengah membutuhkan vaksin COVID-19 dalam menyudahi pandemi virus corona. Maka dari itu, perlunya gebrakan baru untuk memiliki sendiri vaknisasi COVID-19.

Terlebih dari informasi Menkes Budi Gunadi Sadikin, untuk mendapatkan vaksin harus rebutan dengan negara lain. Dengan begitu, upaya vaksinasi karya anak bangsa itu wajib didukung.

Nurul juga berpendapat, Indonesia mampu membuat vaksin dan berhadap dapat diperhitungkan oleh negara lain di bidang kesehatan. Lagian, kata dia, Indonesia mempunyai semunya dari petugas kesehatan, pakar kesehatan, ahli kesehatan, dan terlebih alat-alat penunjang kesehatan.

"Upaya Pak Terawan harus didukung. Ia saya sih setuju (Vaksin Nusantara)," papar Nurul.

Baca Juga:

Mabes TNI Bantah Terlibat 'Proyek' Vaksin Nusantara


Kini nasib Vaksin Nusantara eks Menkes Terawan telah ditentukan melalui nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), BPOM, dan TNI AD, Senin (19/4) lalu.

Dalam MoU Penelitian Berbasis Pelayanan Menggunakan Sel Dendritik untuk Meningkatkan Imunitas Terhadap Virus SARS-CoV-2 itu disebutkan jika Vaksin Nusantara yang saat ini prosesnya tengah berlanjut di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta merupakan penelitian berbasis sel dendritik untuk COVID-19.

Atas dasar itu pula, diputuskan pengembangan Vaksin Nusantara ini bukan uji klinis vaksin, tapi hanya demi kepentingan penelitian. (Asp)

Baca Juga:

Polemik Vaksin Nusantara, Politisi PAN: Ini Bukan Pilkada atau Pileg!

#Vaksin Covid-19 #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Bagikan