Ini Alasan Uji Coba Vaksin COVID-19 di Bandung Makan Waktu 6 Bulan

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 31 Agustus 2020
Ini Alasan Uji Coba Vaksin COVID-19 di Bandung Makan Waktu 6 Bulan

Foto: Tes COVID-19 di Bandung. (Dok Humas Jabar)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Vaksin COVID-19 yang diproduksi Sinovac Biotech Ltd, Tiongkok, sudah dilakukan uji klinik ke sejumlah relawan termasuk Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Uji coba vaksin tersebut memakan waktu selama enam bulan.

Uji coba tahap akhir ini bertujuan menguji seberapa lama sistem pertahanan tubuh yang dihasilkan vaksin yang diproduksi Sinovac Biotech Ltd.

Baca Juga

Kolaborasi Antar UMKM untuk Bangkitkan Perekonomian Depok

Uji klinik sudah dimulai sejak 11 Agustus lalu oleh perusahaan vaksin dalam negeri, PT Bio Farma, yang bekerja sama dengan para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).

Sebelumnya, vaksin COVID-19 buatan Sinovac telah melalui berbagai fase uji klinis, mulai praklinis, uji coba pada hewan, uji klinis tahap satu dan dua yang disuntikan ke manusia di negara asal vaksin diproduksi, yaitu Tiongkok.

Penanggung jawab penelitian vaksin Klinik Kesehatan Unpad, dr Yulia Sofiatin SpPD, bilang hasil uji klinis tahap satu dan dua sudah membuktikan bahwa vaksin Sinovac mampu membangkitkan sistem pertahanan tubuh (antibodi) untuk melawan virus SARS CoV 2, penyebab penyakit COVID-19.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukkan bekas suntikan Vaksin COVID-19 (Humas Pemprov Jabar)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukkan bekas suntikan Vaksin COVID-19 (Humas Pemprov Jabar)

Namun, uji klinis di tahap satu dan dua itu baru dilakukan pada manusia dalam skala terbatas, yakni di Tiongkok saja. Sekarang di fase akhir ini uji coba dilakukan di luar Tiongkok, yakni di Bandung dengan jumlah relawan 1.620 relawan usia dewasa.

Uji coba vaksin tahap tiga ini memerlukan waktu 6 bulan dengan tujuan untuk membuktikan kemampuan vaksin dalam jangka panjang. Sebagai ilustrasi, kata Yulia, vaksin BCG atau TBC sudah terbukti mampu bekerja dalam jangka panjang dengan cukup disuntikkan sekali seumur hidup.

“Itu vaksin yang bagus gitu kan, sekali udah, seumur hidup sudah bekerja,” kata Yulia, saat dihubungi MerahPutih.com, baru-baru ini.

Pada fase penelitian sebelumnya, vaksin Sinovac memang mampu membangkitkan sistem kekebalan tubuh terhadap Covid-19. Namun peneliti belum mengetahui vaksin tersebut bisa bertahan berapa lama dalam tubuh manusia.

“Ini kita belum tahu berapa lama si vaksin itu, maksudnya kalau sudah dikasih vaksin berapa lama tubuh itu membentuk kekebalan,” katanya.

Baca Juga

Warga Depok Catat, Hari Ini Jam Malam COVID-19 Mulai Berlaku!

Karena itulah, penelitian fase akhir ini memakan waktu cukup lama sampai 6 bulan. Tetapi lama penelitian ini terjadi di masa darurat COVID-19. Pada penelitian normal, untuk meneliti cara kerja vaksin dalam jangka panjang membutuhkan waktu penelitian bertahun-tahun.

“Jadi 6 bulan mah pendek sebetulnya. Kita mau buktikan bawa sampai 6 bulan dia masih bisa membentuk kekebalan. Selain itu, kita sangat membutuhkan, ya lumayan kalau terbukti 6 bulan bermanfaat bisa mengamankan dulu sambil melanjutkan penelitian menemukan yang terbaik,” katanya. (Iman Ha/Bandung)

#Vaksin Covid-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Reaktivitas silang antara protein SARS-CoV-2 pada vaksin dan protein manusia dapat menyebabkan berbagai kondisi autoimun, dari dermatitis ringan, kerusakan organ, kelumpuhan, sampai kematian.
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Beredar narasi yang mengeklaim vaksin Astrazeneca merupakan penyebab jantung terasa sakit tanpa sebab.
Frengky Aruan - Jumat, 09 Agustus 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Lifestyle
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Dwi Astarini - Kamis, 02 Mei 2024
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Indonesia
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Terdapat sebanyak 1.345 kasus aktif pada Januari hingga Maret 2024. Adapun kasus mingguan mencapai 28 kasus, dan pengecekan mingguan sebanyak 7.700 kasus.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Maret 2024
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Indonesia
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
"Tahun depan (berbayar). Karena diminta sampai akhir tahun ini masih ditanggung negara," kata Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (24/7).
Andika Pratama - Senin, 24 Juli 2023
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
Indonesia
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Indonesi tengah memasuki fase endemi COVID-19. Ketua Satgas COVID-19 yang juga Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan menyarankan masyarakat untuk tetap melaksanakan vaksinasi keempat atau booster kedua.
Mula Akmal - Kamis, 22 Juni 2023
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Dunia
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
rganisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pembaruan rekomendasi vaksinasi COVID-19 pada Selasa (29/3).
Zulfikar Sy - Kamis, 30 Maret 2023
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
Indonesia
Usia 18 Tahun ke Atas Sudah Bisa Vaksin Booster Pakai IndoVac, Catat Syaratnya
Pemberian vaksin ini ditujukan bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Sebelumnya vaksin IndoVac hanya diberikan pada Lansia, atau masyarakat berusia di atas 60 tahun.
Andika Pratama - Rabu, 08 Maret 2023
Usia 18 Tahun ke Atas Sudah Bisa Vaksin Booster Pakai IndoVac, Catat Syaratnya
Indonesia
Kemenkes Sebut Booster Vaksin Kedua Mampu Perkuat Kekebalan Tubuh
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bakal terus mengawal hingga pandemi COVID-19 resmi dinyatakan tuntas.
Mula Akmal - Jumat, 17 Februari 2023
Kemenkes Sebut Booster Vaksin Kedua Mampu Perkuat Kekebalan Tubuh
Bagikan