Inflasi Nasional Bisa Tertangani dari Panen Bawang dan Cabai di Jawa


Bawang. (Foto: MP/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - Harga sejumlah bahan pokok dipastikan akan stabil menyusul sentra-sentra komoditas holtikultura pada bulan Agustus sudah mulai panen. Artinya, sudah tidak ada lagi gangguan suplai yang berimbas pada inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengakau, inflasi terjadi di Indonesia lantaran pasokan bahan pokok yang terganggu dan ketersediaan masih kurang.
"Produksi yang selama ini menyumbang inflasi ini memasuki masa panen di bulan Agustus 2022, terutama di Nganjuk, Probolinggo dan Demak itu untuk bawang merah, Kediri dan Blitar untuk cabai. Jadi beberapa sentra produksi yang kemarin sempat terganggu suplainya ini sudah panen. Ini juga akan berpengaruh pada inflasi dalam negeri untuk dalam negeri," kata Margo saat konferensi pers, Kamis (1/9).
Baca Juga:
Pertemuan Anies dengan Wali Kota Rotterdam Bahas Inflasi dan Persoalan Pangan
Margo mengungkapkan, Indonesia harus waspada lantaran rantai pasok global saat ini belum pulih, sehingga akan memengaruhi harga-harga komoditas pangan yang harus diimpor.
"Trennya (harga) memang cenderung turun, tapi ketidakpastiannya masih tinggi dan levelnya masih tinggi ini perlu diwaspadai, nanti dampaknya kepada harga-harga dalam negeri," papar dia.
Baca Juga:
Cegah Inflasi, Mendag Minta Pemda Subsidi Ongkos Angkut Bahan Pokok
Dari data BPS harga gandum per Juli mencapai USD 382,5 per ton, turun dari posisi USD 294,5 per ton pada Juli tahun lalu. Kemudian, harga kedelai tercatat naik menjadi USD 678,2 per ton pada Juli 2022 dari sebelumnya USD 600,4 per ton secara tahunan.
Sedangkan, harga crude palm oil (CPO) bergerak turun menjadi US$1.056,64 per ton pada Juli 2022 dari posisi 1.062,99 per ton pada Juli tahun lalu. Lalu, harga gula juga naik menjadi USD 0,40 per kg pada periode yang sama. (Asp)
Baca Juga:
Hadapi Krisis Dunia dan Inflasi Tinggi, Jokowi Perintahkan Menteri Tidak Kerja Standar
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen

Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi

Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit

Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia

Penduduk Miskin Ekstrem Sebanyak 2,38 Juta, Garis Kemiskinan Rp 609.160 Per Kapita Per Bulan

Tingkat Konsumsi Antara Kaya dan Miskin di Indonesia Timpang, Kelas Menengah Ke Bawah di Perkotaan Makin ‘Ngirit’

Pengeluaran Kelompok Penduduk 40 Persen Terbawah Naik Drastis

Prabowo Bilang Pengangguran dan Tingkat Kemiskinan Absolut Turun, BPS Sebut Masih Validasi
