Cegah Inflasi, Mendag Minta Pemda Subsidi Ongkos Angkut Bahan Pokok


Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meminta agar pemerintah daerah di Aceh menggunakan dana cadangan yang tersedia untuk mensubsidi ongkos angkut bahan pokok dan menekan laju inflasi.
"Kalau memang inflasi tinggi, maka wali kota bisa memakai dana cadangan, untuk subsidi ongkos transportasi," kata Zulkifli Hasan dikutip dari Antara, Jumat (19/8).
Baca Juga:
Kemendag dan Pemprov Dukung Digitalisasi UMKM di Pasar Rakyat
Hal itu disampaikan Zulkifli Hasan saat kunjungan ke Pasar Al Mahirah, turut didampingi Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq, sejumlah anggota DPR Aceh serta unsur Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Banda Aceh lainnya.
Ia mencontohkan misalnya harga bawang merah di Banda Aceh mahal, maka pemerintah kota bisa menggunakan dana cadangan untuk mensubsidi ongkos angkut bawang merah agar biaya logistik tidak mahal dan harga jual di tingkat pedagang tetap stabil.
"Kalau penghasil bawang kabupaten lain mau angkut kemari (Banda Aceh), atau dari Medan, itu ongkos bisa diambil dari dana cadangan agar harga tidak mahal, tetap murah," katanya.
Hal itu, menurut Zulkfli, perlu menjadi perhatian pemerintah daerah sebagai salah satu upaya untuk menjaga agar harga kebutuhan pokok di suatu daerah tetap stabil dan tidak terjadi inflasi tinggi.
Di sisi lain, Mendag memastikan harga kebutuhan bahan pokok di Banda Aceh masih stabil.
Bahkan, kata dia, sejumlah harga bahan pokok di Banda Aceh lebih murah dibandingkan di Jawa, seperti bawang merah kualitas bagus di Banda Aceh Rp 30.000 per kilogram sedangkan di Jawa harganya Rp 40.000 per kilogram.
Harga daging ayam juga lebih murah di Banda Aceh dibandingkan di Jawa, yakni antara Rp 25.000-30.000 per kilogram.
Baca Juga:
Mendag Zulhas Klaim Harga Minyak Goreng Curah Stabil di Angka Rp 14 Ribu
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebutkan lima daerah dengan laju inflasi tertinggi saat ini yakni Jambi sebesar 8,55 persen, Sumatera Barat 8,01 persen, Bangka Belitung 7,77 persen, Riau 7,04 persen, dan Aceh 6,97 persen.
Kelima daerah tersebut masuk dalam 30 daerah yang menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, tingkat inflasinya berada di atas inflasi nasional 4,94 persen pada Juli 2022.
Presiden Jokowi memerintahkan agar seluruh pemerintah daerah baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi untuk bekerja sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPID) dan daerah (TPID) guna menekan laju inflasi.
"Saya ingin bupati, wali kota, gubernur, betul-betul mau bekerja sama dengan TPID di daerah dan tim pengendalian inflasi di pusat," kata Presiden Jokowi saat memberi arahan dalam pembukaan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2022 di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Arahan itu khususnya disampaikan Presiden Jokowi untuk mengatasi laju inflasi yang disebabkan kelompok pangan.
Presiden meminta agar setiap pemda bisa mengidentifikasi harga-harga komoditas pangan apa saja yang tinggi di wilayahnya masing-masing. (*)
Baca Juga:
Mendag Tanggapi Pernyataan Mentan soal Harga Mie Instan Naik 3 Kali Lipat
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Transaksi UMKM Dalam Negeri Periode Januari - Agustus 2025 Tembus Rp 1,49 Triliun

Mendag RI Bujuk Arab Saudi untuk Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Pemerintah Bakal Tetapkan Beras Subsidi Jadi Satu Harga Biar Tidak Disalahgunakan Swasta

4 Provinsi Bakal Dipilih Jadi Tempat Swasembada Pangan, Air dan Energi, Rp 8 Triliun Buat Cetak Sawah Baru

Mendag Busan: MBG Bisa Jadi Model Rujukan Makan Bergizi Terukur dan Berkelanjutan

Harga Mayoritas Kebutuhan Pokok Kompak Turun pada Minggu (10/8), Bikin Emak-Emak Auto Tersenyum Lebar

Polisi Usut Beras Oplosan, Kejagung Usut Penyimpangan Subsidi Beras

80.000 Kopdes Diresmikan, Zulhas Sebut ini Wajah Baru Koperasi Indonesia

Peresmian 80.000 Kopdes Merah Putih, Zulhas: Wajah Baru Koperasi Indonesia

Tinjau Koperasi Merah Putih di Klaten, Zulhas: Presiden Prabowo Siap Resmikan 21 Juli 2025
