Sektor Pertanian Paling Banyak Serap Tenaga Kerja, 146,54 Juta Orang Indonesia Bekerja Sebagai Buruh
Aksi Demo Buruh KSPI dan Partai Buruh di Depan Gedung DPR Desak RUU Ketenagakerjaan
MerahPutih.cm - Badan Pusat Statitik mencatat dari 146,54 juta orang penduduk yang bekerja, sebesar 38,74 persen di antaranya berstatus sebagai buruh, karyawan, atau pegawai.
Dibandingkan setahun sebelumnya, penduduk bekerja berstatus buruh, karyawan, atau pegawai mengalami penambahan terbanyak, yaitu sebesar 0,65 juta orang.
Dalam setahun terakhir, jumlah penduduk bekerja dengan status pekerja keluarga mengalami penurunan terbesar, yakni sekitar 0,30 juta orang.
Sementara itu, sejalan dengan peningkatan penduduk bekerja sebagai buruh, karyawan, ataupun pegawai, proporsi pekerja formal per Agustus 2025 mengalami peningkatan menjadi sekitar 42,20 persen dari total penduduk yang bekerja.
Baca juga:
Kemenaker Didesak Segera Ambil Langkah Usia Kerja Tidak Boleh Lebih Dari 40 Tahun
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut lapangan usaha pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan menjadi penyumbang penyerapan tenaga kerja terbanyak di Indonesia pada Agustus 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud menyampaikan hampir seluruh lapangan usaha mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja, kecuali kegiatan jasa lainnya, pertambangan dan penggalian, aktivitas keuangan dan asuransi, serta real estate.
"Tiga lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja terbanyak adalah pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan," ujar Edy di Jakarta, Rabu (5/11).
Sektor pertanian berkontribusi sebesar 28,15 persen dalam penyerapan tenaga kerja di Agustus 2025. Sementara bidang perdagangan dan industri pengolahan masing-masing berkontribusi sebesar 18,73 persen dan 13,86 persen.
Edy memaparkan dalam kurun Agustus 2024 - Agustus 2025, lapangan usaha pertanian mengalami peningkatan tenaga kerja sebanyak 0,49 juta orang; akomodasi dan makan minum sebanyak 0,42 juta orang; serta industri pengolahan sebanyak 0,30 juta orang. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
UMP 2026 Terancam Anjlok, Legislator PDIP Tagih Janji Hidup Layak Sesuai Konstitusi
Bank Dunia Sebut Upah Riil Buruh di Indonesia Cenderung Turun
Begini Progres Revisi UU Ketenagakerjaan, Bakal Jadi Inisiatif DPR
Perdagangan Luar Negeri Indonesia Masih Untung
Ratu Belanda Maxima Cek Kualitas Hidup Buruh Pabrik Tekstil
Pemprov DKI Serius Tangani Pengangguran, Fokus pada Difabel dan UMKM
TPT Jakarta Turun Jadi 6,05%, Sektor Transportasi Hingga Perdagangan Jadi Penyerap Tenaga Kerja Tertinggi
BPS Rekrut 190 Ribu Orang Buat Sensus Ekonomi 10 Tahunan
Jelang Batas Terakhir Waktu Pengumuman UMP 2026, KSPI Ultimatum Kemenaker
Buruh Tolak Upah Minimum Naik Di Bawah Rp 100 Ribu