Indonesia Dihantam Varian Baru COVID-19, Mendagri Beri Peringatan kepada Masyarakat


RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. (Foto: MP/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - Sejak kasus pertama diumumkan pada Maret 2020 silam, hampir dua tahun sudah Indonesia dilanda pandemi COVID-19.
Di berbagai belahan dunia, virus itu malah bermutasi dan menghasilkan varian baru, mulai dari varian Delta hingga Omicron.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta masyarakat tidak panik dalam menghadapi COVID-19 beserta sejumlah variannya tersebut.
Baca Juga:
Kondisi RSDC Wisma Atlet di Tengah Lonjakan Kasus COVID-19 DKI
Menurut Tito, mutasi dan varian baru yang dihasilkan dapat dicegah penularannya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Di samping itu, ikhtiar mempercepat vaksinasi untuk menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok juga perlu terus digenjot.
“Apa pun juga variannya, apa pun juga penularannya, nomor satu adalah protokol kesehatan. Jadi pakai masker, itu tolong tekankan betul berulang-ulang, pakai masker nomor satu,” kata Mendagri melalui keterangan tertulisnya, Kamis (3/2).
Sama halnya terkait dengan beberapa temuan kasus Omicron di Indonesia, Mendagri kembali meminta masyarakat untuk tidak panik.
Tito yang juga mantan Kapolri ini meminta masyarakat agar mengenakan masker secara benar.
"Jangan gambling, kita tidak perlu panik, tapi yang kita lakukan adalah penguatan protokol kesehatan, terutama pakai masker," tegasnya.
Pasalnya, penggunaan masker dinilai menjadi bagian penting dalam pencegahan penularan COVID-19.
"Dengan adanya Omicron ini, maka strateginya adalah selain pengetatan protokol kesehatan, terutama pakai masker," cetus purnawirawan jenderal Polri ini.
Baca Juga:
COVID-19 Meningkat, Kunker Anggota DPR Dihentikan
Diketahui, hingga saat ini para ilmuwan dan epidemiologi masih mempelajari karakteristik varian Omicron dan berbagai jenis varian lainnya.
Di tengah imbauan untuk tak panik, namun masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap penularan COVID-19 dan varian lainnya.
Selain memperketat protokol kesehatan, Mendagri juga meminta kepala daerah untuk mempercepat vaksinasi.
Menurutnya, upaya ini perlu kolaborasi dan sinergisitas semua pihak untuk akselerasi vaksinasi.
Meski telah mengeluarkan kebijakan vaskin booster secara gratis bagi masyarakat, Pemerintah tetap menekankan prioritas pemberian vaksinasi bagi yang belum divaksin.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan mendukung upaya pemerintah dalam ikhtiar menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity untuk menghadapi pandemi COVID-19 dan beberapa variannya.
"Semua harus bergerak percepat vaksinasi," imbuh Tito. (Knu)
Baca Juga:
Jadi Epicentrum COVID-19, Pemprov Minta Penerapan PPKM Level 3 di Jakarta
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
