Indonesia Ajukan 5 Warisan Kebudayaan Dunia ke UNESCO


Plt Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mengajukan lima warisan dokumenter kebudayaan dari Indonesia untuk diakui Badan Kebudayaan PBB (Unesco) sebagai Memory of the World (Ingatan Kolektif Dunia) tahun ini.
Setiap tahun, UNESCO membatasi pengajuan lima warisan dokumenter atau documentary heritage ke UNESCO kepada semua negara. Pengajuan ini dapat dilakukan dengan berkolaborasi dengan negara lain.
“Tahun ini pemerintah Indonesia mengajukan lima warisan dokumenter atau documentary heritage ke UNESCO. Tiga diantaranya berkerjasama dengan negara lain,” kata Plt Kepala ANRI, Imam Gunartodalam Konferensi ke-28 SouthEast Asia-Pacific AudioVisual Archive Association (SEAPAVAA) 2024 The Sunan Hotel Solo, Senin (10/6).
Dua warisan dokumenter yang diajukan Indonesia secara mendiri ke UNESCO, meliputi Archives of Javanese Dance: Mangkunegaran Dance Arts, 1861-1944. (Single Nomination Indonesia) dan The Sang Hyang Siksa Kandang Karesian Manuscript (Single Nomination Indonesia).
Baca juga:
UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha sebagai Hari Besar Keagamaan
Adapun tiga pengajuan yang dilakukan berkolaborasi dengan negara-negara lain yakni, The Kartini Letters and Archive: the struggle for gender equality. (Joint Nomination Indonesia Belanda); The Birth of ASEAN (Archives about the formation ASEAN, 1967-1976), dan The Works of Hamzah Fansuri. (Joint Nomination Indonesia dan Malaysia).
“Baru tahun ini Indonesia mendapatkan jatah lima wisaran dokumentar untuk diajukan ke UNESCO. Biasanya, setiap negara hanya mendapat jatah dua warisan dokumenter untuk diajukan,” imbuh pejabat ANRI itu.
Menurut Imam, hasil pengajuan itu akan diumumkan UNESCO akhir tahun ini. Dia menambahkan sebelum naskah diajukan terlebih dahulu diregister sebagai memori kolektif bangsa, kemudian diteliti dewan pakar yang ditunjuk UNESCO.
“Kalau signifikansinya Asia Pasifik dia diajukan sebagai Memory of the World Asia Pasifik. Kalau signifikansinya internasional ya ke Paris," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah).
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata

Rencana Pembangunan 600 Vila di Pulau Padar Komodo, Menhut Tunggu Aprisal UNESCO

IdeaFest 2025 Usung Tema '(Cult)ivate The Culture', Dorong Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya

Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo

Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Bertepatan dengan Ultah Prabowo, PDIP: Tak Perlu Tendensius

Kemenpar Siapkan Dana Rp 56,6 Miliar Pulihkan Status Hijau Geopark Kaldera Toba dari Peringatan UNESCO

Meratus Resmi Diakui UNESCO, Indonesia Menyala Kini Punya 12 Situs Geopark Dunia

Taman Bumi Kebumen dan Meratus Resmi Jadi Global Geopark UNESCO

Balkan Blues Bosnia Raih Pengakuan UNESCO
