Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Menteri Kebudayaan Fadi Zon. ANTARA/HO-Kementerian Kebudayaan
Merahputih.com - Surat-surat Raden Ajeng Kartini telah ditetapkan sebagai bagian dari Memory of the World UNESCO, sebuah pengakuan global yang mengukuhkan harkat dan martabat Kartini serta menginspirasi perempuan di seluruh dunia.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan, penetapan ini akan memberikan dampak besar bagi kemajuan perempuan Indonesia di masa depan.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang telah menginisiasi pameran dan seminar seputar pemikiran Kartini.
Baca juga:
Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025
Menurut Fadli Zon, surat-surat Kartini adalah salah satu dari lima arsip Indonesia yang masuk dalam 74 inskripsi terbaru Memory of the World Register.
"Surat-surat Kartini tentu memberikan inspirasi, terutama kepada kaum perempuan yang waktu itu masih mengalami keterbatasan dalam memperoleh pendidikan," jelas Fadli, Rabu (20/8).
Ia juga membandingkan perjuangan hak pilih perempuan di Indonesia yang lebih dulu terjadi dibandingkan di beberapa negara lain, di mana women voting rights sudah dibicarakan pada Kongres Perempuan Indonesia tahun 1928, bahkan sebelum negara lain seperti Amerika Serikat.
Masuknya surat-surat Kartini ke dalam daftar UNESCO menunjukkan bahwa dunia mengakui warisan intelektual dan sumbangan pemikiran Indonesia bagi peradaban global.
Baca juga:
Ketika Kartini Membela Buruh, Cerita dari Pekerja Ukir Jepara
Cara pandang Kartini mengenai pendidikan, emansipasi, dan kesetaraan telah menjadi memori kolektif global yang dapat menjadi fondasi untuk membangun dunia yang lebih baik.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, menambahkan bahwa pemikiran progresif Kartini mengenai hak pendidikan, martabat, dan kesetaraan gender sangat relevan untuk diabadikan.
"Mengarsip surat-surat Raden Ajeng Kartini sebagai bagian dari Memory of the World bukan sekadar tindakan administratif, melainkan langkah simbolik, praktis, dan strategis untuk menjaga warisan intelektual perempuan Indonesia yang visioner dalam konteks global," ucapnya.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional

Indonesia Tetapkan Hari Komedi Nasional Dirayakan Tiap 27 September

Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO

Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Rayakan HUT Ke-80 RI, Kembud Cetak Prangko Edisi Pendiri Bangsa secara Terbatas

Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata

Rencana Pembangunan 600 Vila di Pulau Padar Komodo, Menhut Tunggu Aprisal UNESCO

Fadli Zon Ingatkan Pentingnya Musyawarah dan Keseimbangan Menyikapi Fenomena Sound Horeg

Uji Publik Penulisan Buku Sejarah Dilakukan 20 Juli 2025, Bentuknya Diskusi dan Seminar
