India Wajibkan Semua Pekerja Gunakan Aplikasi Pelacak COVID-19

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 04 Mei 2020
India Wajibkan Semua Pekerja Gunakan Aplikasi Pelacak COVID-19

India wajibkan seluruh pekerja gunakan aplikasi pelacakan COVID-19 (Foto: pixabay/geralt)

Ukuran:
14
Audio:

APLIKASI pelacakan kontak COVID-19 kerap bersifat sukarela di sejumlah negara. Namun lain halnya dengan India, dengan mewajibkan masyarakat menggunakan aplikasi tersebut.

Kementerian Dalam Negeri India akan mewajibkan seluruh pegawai negeri maupun swasta, menggunakan aplikasi Aarogya Setu Mulai 4 Mei, seperti dilansir dari laman endgadget.

Baca juga:

Militer Amerika Akan Hadirkan Robot Pembunuh Virus Corona

Kabarnya akan ada hukuman bagi yang melalaikan penggunaan aplikasi pelacakan COVID-19 (Foto: pixabay/mohamed_hassan)

Menurut pejabat tinggi di India, para pemimpin perusahaan dan pemerintah akan menegakan aturan tersebut, dan akan ada 'hukuman' jika melalaikannya.

Aplikasi Aarogya Setu telah diunduh sebanyak 80 juta kali. Tujuannya untuk tak hanya menjangkau setiap pengguna ponsel pintar di India (sekitar 350 juta) tetapi juga pengguna telepon biasa lewat sistem suara interaktif.

Seperti halnya di negara-negara lainnya, aplikasi pelacakan kontak terbukti sangat vital untuk menghentikan penyebaran Virus Corona.

Tapi mereka mungkin mengurangi atau menghilangkan kebutuhan untuk lockdown sambil menunggu adanya vaksin untuk virus tersebut.

Baca Juga:

WOW! Robot Berteknologi Tinggi Ini Bisa Lindungi Tenaga Medis dari Virus Corona

Pemerintah umumnya menghindar dari aplikasi tersebut, guna meredakan kekhawatiran jika aplikasi itu digunakan untuk pengawasan massal. Namun India tak khawatir dengan persepsi publik.

Para aktivis privasi tak senang dengan aturan wajib penggunaan aplikasi COVID-19 (Foto: pixabay/geralt)

Para aktivis privasi tak senang dengan hal itu karena meski aplikasi itu mengandalkan identitas perangkat anonim dan menyimpan catatan interaksi Bluetooth terenkripsi dengan perangkat lain, Internet Freedom Foundation mengatakan jika aplikasi itu tak memenuhi standar perlindungan data, atau memberikan transparansi cukup untuk algoritma.

Mozzila juga memperingatkan, belum jelas bagaimana data Aarogya Setu akan digunakan, dan tak ada undang-undang privasi cukup untuk melindungi publik.

Hal itu tak akan mengarah pada penyalahgunaan kekuasaan, tetapi mungkin tak banyak cara untuk menghentikan penyalahgunaan itu jika memang terjadi. (Ryn)

Baca Juga:

Robi 'Navicula' Ajak Masyarakat Cegah Penyebaran Virus Corona Lewat #20Detikcucicorona

#Virus Corona #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan