In Memoriam Irjen Polisi (Purn) Alex Bambang Riatmodjo


Irjen (Purn) Alex Bambang Riatmodjo (foto Facebook)
MerahPutih Nasional - Stadion Manahan Solo, Minggu 1 Agustus 2010 tengah berlangsung pertandingan final Liga Indonesia antara Sriwijaya FC vs Arema Malang. Pada babak pertama tensi pertandingan berjalan keras dan cenderung kasar, anak-anak asuhan Rahmad Darmawan berulang kali menusuk pertahanan Arema dengan aksi-aksi provokatif. Melihat para pemain Arema seperti bulan-bulanan lawan, ribuan Aremania bereaksi. Aksi lempar-lemparan botol dan batu mengarah ke lapangan. Aparat kepolisian yang menjaga pertandingan sampai kewalahan menghadapi aksi para penonton yang menjurus pada kericuhan. Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo yang turut menyaksikan laga final sigap bertindak. Irjen Alex Bambang langsung masuk ke lapangan dan menghentikan laga untuk sementara waktu.
Sebagai Kapolda yang bertangggung jawab terhadap keamanan pertandingan, ia memerintahkan penangkapan terhadap beberapa perusuh. Bahkan pertandingan sempat alot dan tertunda selama hampir satu jam karena Irjen Alex Bambang Riatmodjo meminta wasit yang memimpin laga final Jimmy Napitupulu diganti. Menurutnya, wasit Jimmy dianggap tidak adil dalam memimpin pertandingan. Aksi kapolda Jawa Tengah itu kontan saja menuai protes dan keberatan PSSI dan PT Liga Indonesia dalam laga yang mentahbiskan Sriwijaya FC sebagai juara Liga Indonesia tahun 2010.
Demikian sepenggal kisah ketegasan dan kedisiplinan Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo yang sempat menuai kontroversi. Tindakan itu dianggap sebagai suatu bentuk intervensi, sesuatu yang sepak bola begitu diharamkan. Namun sebagai Kapolda dan pribadi, Irjen Alex Bambang Riatmodjo dengan tegas menyatakan tindakan itu semata-mata karena rasa cinta dan dukungannya terhadap persepakbolaan Indonesia. Sebagai polisi dan warga negara Indonesia, Irjen Alex Bambang Riatmodjo ingin sepak bola Indonesia bisa berprestasi tanpa ada kerusuhan dan aksi-aksi tidak sportif.
Sosok Irjen Alex Bambang Riatmodjo telah meninggalkan kita semua, lengkap dengan beragam kenangan. Tadi siang Senin, (27/7), jenazah Irjen Pol (Purn) Alex Bambang Riatmodjo dikebumikan di San Diego Hills, Kewarang, Jawa Barat. Rasa kehilangan terhadap figur Alex Bambang menyelimuti korps kepolisian dan khususnya kaum keluarganya. Menurut sang adik Rahardjo, mendiang Irjen Pol (Purn) Alex Bambang Riatmodjo benar-benar mengamalkan Tri Brata Polri dalam kesehariannya termasuk dalam keluarganya. Ia meninggalkan seorang istri Betty Juanda dan beberapa anak.
"Beliau selalu melindungi, mengayomi dan mengamankan keluarganya sehingga itu menjadi panutan bagi kami sekeluarga, "ujar Rahardjo kepada merahputih.com di rumah duka, Jakarta pusat, (27/7).
"Melalui cara itulah, alhmadulilah kami delapan bersaudara ada juga yang mengabdikan hidupnya bagi negara," Tambahnya.
Dari keluarganya ada tiga orang yang menjadi anggota polisi, TNI dan bekerja di lembaga negara lainnya. Mendiang Alex Bambang Riatmodjo yang pertama membuka jalan bagi kaum keluarganya.
"Almarhum itu sosok kakak yang jadi panutan bagi keluarga. Kami berduka sebab beliau meninggal dalam usia 60 tahun, padahal masih banyak tugas yang diembannya bagi negara dan bangsa ini, namun kami mengikhlaskan kepergiannya," Terang Rahardjo.
Usai pensiun Irjen Pol (Purn) Alex Bambang Riatmodjo sempat menjadi menempati beberapa posisi penting di jajaran kepolisian diantaranya koordinator Staf Ahli Kapolri. Pada pemilihan presiden lalu, Irjen (Purn) Alex Bambang Riatmodjo tercatat sebagai anggota tim sukses presiden Jokowi.
Politisi PDIP yang juga Mendagri Tjahjo Kumulo saat melayat ke rumah duka memberi kesan bahwa sosok Irjen (Purn) Alex Bambang Riatmodjo termasuk kawan diskusi yang cerdas dan wawasannya luas.Tjahjo sudah mengenal dan sering bertemu dengan Irjen Alex Bambang sejak dari Kapolda Jawa Tengah sampai yang terakhir pada waktu pilpres 2014 silam. Sebagai seorang polisi, Irjen Alex Bambang Riatmodjo masuk dalam kategori jenderal cerdas dan tegas. Ia berani melawan PSSI yang kala itu tak tersentuh. Yang patut dicatat, saat Hutomo Mandala Putera menjadi buronan, Alex Bambang Riatmodjo yang saat itu menjabat Kepala Direktorat Pidana Umum Mabes Polri masuk dalam tim lima dengan tugas menangkap Tommy hidup-hidup. Sebagai ayah dan saudara, beliau seorang yang mengayomi dan melindungi kaum keluarganya. Rest In Peace, Alex Bambang Riatmodjo.(gms)
Baca Juga:
Puluhan Mobil Polisi Iringi Jenazah Irjen (Purn) Alex Bambang Riatmodjo
Irjen (Purn) Alex Bambang Riatmodjo Dilepas dengan Apel Kedinasan
Jenazah Irjen (Purn) Alex Bambang Riatmodjo Dimakamkan Besok
Irjen (Purn) Alex Bambang Riatmodjo Meninggal Karena Serangan Jantung
Irjen (Purn) Alex Bambang Riatmodjo Berpulang
Bagikan
Berita Terkait
27 Perwira Tinggi Polri Naik Pangkat, Karyoto hingga Suyudi Jadi Komjen

Komisi Khusus Bakal Dibentuk, Presiden Prabowo Segera Reformasi Total Institusi Kepolisian

Prabowo Dikabarkan Segera Bentuk Komisi Reformasi Polri dan Tim Investigasi Prahara Agustus

IPW Apresiasi Langkah Tegas TNI-Polri, Sebut Aspirasi Harus Dilakukan dengan Cara Damai

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

Kapolri Izinkan Aparat TNI/Polri Bubarkan Pendemo jika Terjadi Kekacauan yang Ganggu Perekonomian Nasional

YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat

Pengamat Tuntut Cara Polri Tangani Demo Harus Diubah, Jangan Sampai Makan Korban Jiwa Lagi

Prabowo Ungkap Kondisi Korban Aksi Ricuh di RS Polri, Ada yang Terbakar Leher, Paha, hingga Alat Vital

Minta Semua Polisi yang Terluka Akibat Rusuh Demo Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa, Prabowo: Mereka Membela Negara dan Rakyat
