Iklim Berubah, Tetap Lindungi Anak saat Bereksplorasi


Pastikan eksplorasi anak tetap terjaga.(foto: Nestle Dancow)
DALAM menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin nyata, perlindungan dan keselamatan anak-anak jadi perhatian utama. Dampak perubahan iklim tampak jelas di sekitar kita. Hal itu sangat dirasakan saat menuju akhir tahun 2023, musim kemarau yang panjang ditambah kualitas udara yang buruk.
Berdasarkan data The Climate Crisis Is a Child Rights Crisis: Introducing the Children’s Climate Risk Index, Indonesia menempati peringkat ke-46 sebagai negara yang berisiko tinggi atas paparan krisis iklim pada anak-anak.
BACA JUGA:
Waspadai Penyakit yang Mudah Menulari Anak di Lingkungan Sekolah
Akibat hal itu, tidak mengherankan jika si kecil mudah terpapar berbagai penyakit, terlebih infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) seperti batuk, demam, pilek, dan radang. Fenomena itu diperkuat oleh data dari Kemenkes pada 2023 yang menyebut terjadi peningkatan kasus ISPA mencapai 200 ribu di puskesmas dan rumah sakit Jabodetabek. Diperkirakan, kasus itu akan meningkat sampai akhir tahun.
Memburuknya cuaca ditambah fase memasuki musim hujan, memunculkan risiko akibat perubahan iklim terutama pada anak dan remaja. Untuk menyikapi buruknya cuaca, kamu harus memastika si kecil terlindungi dalam mengoptimalkan eksplorasinya. Berikut beberapa tip yang bisa Bunda lakukan untuk memberikan proteksi saat si kecil bereksplorasi.
Pertama, pastikan kebutuhan gizi si kecil tercukupi. Perhatikan gizi seimbang si kecil, seperti rutin mengonsumsi air putih dan susu tinggi protein yang kaya kalsium. Fungsinya ialah mendorong asupan gizi yang seimbang guna memastikan perlindungan terbaik bagi anak dari berbagai serangan penyakit.
BACA JUGA:
Kedua, siapkan pelengkap badan. Bunda bisa lengkapi pakaian hangat anak, seperti topi, jaket, payung, atau jas hujan. Hal itu penting menjadi alat antisipasi menyikapi cuaca yang tiba-tiba hujan atau panas. Jangan lupa untuk menyediakan masker untuk menghindari risiko buruknya kualitas udara.
Ketiga, beri jadwal kapan dan berapa lama anak main di luar ruang. Untuk mencegah si kecil dari paparan sinar UV yang menyengat di beberapa waktu ini, bunda bisa menggunakan tabir surya untuk memberikan proteksi maksimal. Berikanlah waktu si kecil main di luar ruangan pada sore hari, karena sore hari memiliki konsentrasi cuaca yang cenderung rileks dan suhu udara sudah normal.

Keempat, tentukan waktu istirahat si kecil dan pastikan kebersihannya. Biasakan anak kamu untuk cuci tangan dan kaki setelah beraktivitas di luar ruangan agar terhindar dari berbagai penyakit dari luar lingkungan.(zvw)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
