IDI Sebut Vaksin Booster Kedua Penting Saat Sirkulasi COVID-19 Tidak Terprediksi


Ketua Satgas COVID-19 PB IDI DR dr Erlina Burhan dalam konferensi pers virtual diikuti dari Jakarta, Jumat (26/8/2022). (ANTARA/Prisca Triferna).
MerahPutih.com - Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr Erlina Burhan mengemukakan perlindungan vaksin COVID-19 penting untuk dipertahankan masyarakat di tengah situasi sirkulasi virus yang tak terprediksi.
"Vaksin booster kedua tetap penting, mengingat kondisi COVID-19 saat ini tidak bisa diprediksi," kata Erlina Burhan di Jakarta, Jumat.
Baca Juga:
Ia mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi COVID-19 agar imun tubuh meningkat.
"Jangan lengah di saat tidak ada lagi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), karena penularan virus tidak bisa diprediksi," katanya.
Erlina mengatakan, vaksin justru semakin penting saat aktivitas semakin tinggi.
Dia berharap, masyarakat mendapatkan kemudahan sehingga minat untuk divaksin bisa semakin meningkat.
Erlina mengatakan, meski hasil Sero Survei menyebutkan kekebalan tubuh masyarakat Indonesia dari COVID-19 berada di angka 90 hingga 98 persen, bukan tidak mungkin kadar antibodi menurun. Booster tetap penting, mengingat antibodi seseorang bisa menurun seiring berjalannya waktu.
Baca Juga:
"Tujuan vaksinasi memang bukan lagi mencegah infeksi, tetapi menghindarkan masyarakat dari keparahan akibat COVID-19. Antibodi alami karena terpapar COVID-19 meski diperoleh bukan dari vaksin, tetap akan menurun, jadi kita tidak boleh euforia dan tetap perlu tambahan vaksin,” ujarnya.
Secara terpisah, Epidemiolog Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, pemberian vaksin agar imun tubuh manusia terbentuk.
Ia mengingatkan masyarakat bahwa efikasi vaksin bisa menurun. Selain itu, tingkat efikasi masing-masing vaksin berbeda.
"Dengan vaksin efikasi 50 sampai 60an persen itu menurut saya sangat kecil untuk mencegah infeksi. Jadi yang tingginya itu mencegah keparahan berlaku sampai 90 persen. Itu pentingnya vaksin booster yang kedua atau pertama untuk warga Indonesia," katanya. (*)
Baca Juga:
Percepat Booster, Dinkes DKI Siapkan 150 Ribu Dosis Vaksin COVID-19
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies

Raker Menkes dengan Komisi IX DPR Setujui Pagu Anggaran Tahun 2026 Sebesar 114 Triliun

Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis

Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi

KPK Geledah Kantor Kemenkes terkait Kasus Bupati Koltim

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Menkes Janji Percepat Target 70 Ribu Dokter Spesialis Sesuai Perintah Prabowo, Siapkan Berbagai Intervensi

Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis

Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)