IDAI Publikasikan Ratusan Anak Meninggal Dunia akibat COVID-19

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 27 September 2021
IDAI Publikasikan Ratusan Anak Meninggal Dunia akibat COVID-19

Dua remaja menunjukkan kartu bukti vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Jakarta, Kamis (15/7/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Sepanjang pandemi COVID-19 berlangsung sejak Maret 2020 hingga saat ini, korbannya tidak hanya lansia dan orang dewasa, melainkan juga anak-anak.

Berdasarkan studi retrospektif dari data berdasarkan laporan kasus COVID-19 pada anak yang dirawat oleh dokter anak yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) selama Maret - Desember 2020, pada gelombang pertama, didapatkan 37.706 kasus anak terkonfirmasi terinfeksi virus corona.

Hasil penelitian IDAI tersebut juga dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Frontiers in Pediatrics yang terbit 23 September 2021 lalu.

Baca Juga:

Anies Beri Beasiswa Anak Yatim Piatu akibat COVID-19

“Penelitian ini adalah gambaran data terbesar pertama kasus COVID-19 anak di Indonesia pada gelombang pertama. Angka kematian yang cukup tinggi adalah hal yang harus dicegah dengan deteksi dini dan tata laksana yang cepat dan tepat," kata Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI Aman B Pulungan.

Berdasarkan data tersebut, di antara anak-anak terkonfirmasi corona yang ditangani oleh dokter anak, angka kematian tertinggi pada anak usia 10-18 tahun 26 persen, diikuti 1-5 tahun 23 persen, 29 hari - kurang dari 12 bulan 23 persen, 0 - 28 hari 15 persen, dan 6 - kurang dari 10 tahun 13 persen.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. DR. Dr. Aman B Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon) berbicara dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Minggu (26/9/2021). (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. DR. Dr. Aman B Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon) berbicara dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Minggu (26/9/2021). (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)

Berdasarkan laporan tersebut, diperoleh case fatality rate (CFR) COVID-19 pada anak di Indonesia terdapat 522 kasus kematian dari 35.506 kasus suspek, dan 177 kematian dari 37.706 kasus terkonfirmasi.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa penyebab kematian anak akibat COVID-19 terbanyak dikarenakan faktor gagal napas, sepsis/syok sepsis, serta penyakit bawaan (komorbid).

Sementara komorbid terbanyak pada anak corona yang meninggal adalah malnutrisi dan keganasan, disusul penyakit jantung bawaan, kelainan genetik, tuberkulosis (TBC), penyakit ginjal kronik, celebral palsy, dan autoimun. Sementara 62 anak meninggal tanpa komorbid.

Ketua Satuan Tugas COVID-19 IDAI Yogi Prawira mengatakan, faktor penyebab gagal napas dan sepsis/syok terjadi pada kondisi yang berat sehingga pemantauan kondisi, serta tata laksana secara dini dan tepat sangat penting untuk mencegah terjadinya dua kondisi tersebut.

Baca Juga:

Ratusan Anak Yatim Piatu Sleman Korban COVID-19 Terima Bantuan Kemensos

Lebih lanjut, laporan riset IDAI tersebut juga menjabarkan distribusi regional kasus COVID-19 pada anak, di mana terdapat 10 daerah di Indonesia dengan kasus anak terkonfirmasi COVID-19 terbanyak yakni: Jawa Barat, Riau, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, DIY, dan Papua.

Juga ada 7 daerah dengan kasus kematian anak terkonfirmasi COVID-19 terbanyak, yaitu: Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. (Asp)

Baca Juga:

Kemendikbud Klaim Ada 25 Klaster COVID-19 Selama PTM, Anak Buah Anies Turun ke Lapangan

#COVID-19 #Anak-anak #Ikatan Dokter Anak Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
IDAI Desak BGN Berikan Prioritas Penerima MBG Usai Kasus Keracunan Ribuan Siswa
Menu MBG seharusnya disusun oleh ahli gizi anak dengan mempertimbangkan kebutuhan nutrisi spesifik untuk mendukung tumbuh kembang optimal. Pihaknya juga meminta agar pengawasan diperketat
Angga Yudha Pratama - Minggu, 28 September 2025
IDAI Desak BGN Berikan Prioritas Penerima MBG Usai Kasus Keracunan Ribuan Siswa
Indonesia
IDAI Soroti Buruknya Layanan Kesehatan dan Kurangnya Perhatian Negara di Kasus Kematian Balita di Sukabumi
IDAI berupaya mengatasi masalah ini melalui program Pediatrician Social Responsibility
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
IDAI Soroti Buruknya Layanan Kesehatan dan Kurangnya Perhatian Negara di Kasus Kematian Balita di Sukabumi
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Bagikan