Pilpres 2019

ICW Bandingkan Dana Kampanye Sandiaga Uno di Pilgub dan Pilpres

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 09 Januari 2019
ICW Bandingkan Dana Kampanye Sandiaga Uno di Pilgub dan Pilpres

Peneliti ICW Almas Sjafrina dalam bedah dana kampanye Pilpres 2019 (MP/Fadhli)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Indonesia Corruption Watch (ICW) meragukan tingkat kewajaran jumlah penerimaan dan pengeluaran dana kampanye paslon di Pilpres 2019.

Selain kurang transparan dalam mencatatkan penyumbang kelompok, badan usaha dan perorangan, jumlah total Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) juga patut diragukan mengingat tingginya kebutuhan pendanaan pemilu.

Peneliti ICW Almas Sjafrina mengatakan, berdasarkan jumlah total LPSDK yang diserahkan ke KPU, masing-masing kubu memperoleh penerimaan di atas Rp50 Miliar. Sementara jika dibandingkan dengan Pilgub DKI Jakarta itu terbilang masih kecil.

"Patut diragukan, dana yang dikeluarkan Sandiaga saja pada Pilkada DKI 2017 mencapai 108 miliar terdiri dari pra kampanye 30 miliar, Kampanye putaran 1 Rp62 miliar, dan putaran kedua 16 miliar," kata Almas di Kantor ICW Jakarta Selatan, Rabu (9/1).

Peneliti ICW pertanyakan dana kampanye Sandiaga Uno
Almas Sjafrina mengkritik besaran dana kampanye paslon capres-cawapres yang tak jelas sumbernya (MP/Fadhli)

Menurutnya, ada beberapa kemungkinan penerimaan sumbangan dana kampanye masih kecil, pertama sumbangan belum banyak diterima pada periode LPSDK atau sumbangan diberikan melalui parpol, pasangan calon atau kelompok.

Sementara, berdasarkan berita yang beredar Cawapres 02 itu telah menjual sahamnya senilai Rp500 miliar untuk membiayai keperluan kampanye dan investasi. Tercatat, Sandiaga baru mengeluarkan Rp39,5 miliar di LPSDK.

Di kesempatan yang sama, ICW juga menyoroti minimnya pendataan sumbangan perorangan dan badan usaha kedua kubu. Bahkan, di LPSDK kubu Prabowo sama sekali tidak mencantumkan adanya sumbangan dari badan usaha. Padahal, terdapat sejumlah pengusaha yang merapat menjadi tim pemenangan atau pendukung.

"Menjadi pertanyaan besar, apakah memang belum terima, tidak terima atau tidak mencatatkan penerimaan sumbangan," tuturnya.

Diketahui, BPN Prabowo-Sandi menerima sumbangan dalam LPSDK berjumlah Rp54 miliar di mana sebagian besar berasal dari paslon yaitu Sandiaga Uno sebesar Rp39,5 miliar (73,1 persen) dan Prabowo Subianto Rp 13.054.967.835 atau 24,2 persen.

Sementara sisanya berasal dari sumbangan Partai Gerindra Rp 1.389.942.500 atau 2,6 persen, sumbangan pihak lain perorangan Rp76.197.500 atau 0,1 persen, sumbangan pihak lain kelompok Rp28.865.500 atau 0,1 persen dan pendapatan bunga bank Rp938.227.(Fdi)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Siapa Kelompok Golfer, Penyumbang Dana Kampanye Mayoritas Kubu Jokowi

#Dana Kampanye #Pilpres 2019 #Sandiaga Uno #ICW
Bagikan
Ditulis Oleh

Fadhli

Berkibarlah bendera negerku, tunjukanlah pada dunia.

Berita Terkait

Indonesia
ICW Kritik Pembebasan Bersyarat Setya Novanto, Sebut Kemunduran dalam Pemberantasan Korupsi
ICW mengkritik pembebasan bersyarat Setya Novanto. Mereka menyebutkan, adanya kemunduran dalam pemberantasan korupsi.
Soffi Amira - Selasa, 19 Agustus 2025
ICW Kritik Pembebasan Bersyarat Setya Novanto, Sebut Kemunduran dalam Pemberantasan Korupsi
Indonesia
Dugaan Korupsi Haji 2025, ICW Seret 3 Nama Pejabat Kemenag ke KPK
ICW menyeret tiga nama pejabat Kementerian Agama (Kemenag) terdiri dari satu penyelenggara negara dan dua pegawai negeri.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 06 Agustus 2025
Dugaan Korupsi Haji 2025, ICW Seret 3 Nama Pejabat Kemenag ke KPK
Indonesia
ICW Laporkan Dugaan Korupsi Haji 2025 ke KPK, Libatkan 2 PT beralamat Sama
Dugaan korupsi yang dilaporkan ICW ke KPK terkait layanan masyair dan konsumsi jamaah haji 2025.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
ICW Laporkan Dugaan Korupsi Haji 2025 ke KPK, Libatkan 2 PT beralamat Sama
Indonesia
ICW Beberkan Kejanggalan Proyek Chromebook Rp 9,9 Triliun Era Nadiem
Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Komite Pemantau Legislatif (Kopel) telah mengidentifikasi sejumlah kejanggalan dalam proyek tersebut sejak 2021.
Dwi Astarini - Kamis, 05 Juni 2025
ICW Beberkan Kejanggalan Proyek Chromebook Rp 9,9 Triliun Era Nadiem
Indonesia
ICW Ungkap Polri Gunakan Uang Publik Rp 3,8 Triliun untuk 'Hajar' Rakyat
ICW mengungkap, Polri menggunakan uang publik senilai Rp 3,8 triliun untuk penanganan aksi massa.
Soffi Amira - Rabu, 26 Maret 2025
ICW Ungkap Polri Gunakan Uang Publik Rp 3,8 Triliun untuk 'Hajar' Rakyat
Indonesia
ICW Desak BGN Evaluasi MBG: Ada Kecacatan pada Program Unggulan Prabowo
ICW menduga kebijakan program MBG hanya mengakomodir ambisi Prabowo.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 09 Maret 2025
ICW Desak BGN Evaluasi MBG: Ada Kecacatan pada Program Unggulan Prabowo
Indonesia
Peneliti ICW Didoxing Imbas Terkorup OCCRP, Jokowi Dukung Proses Hukum
Jokowi mengeluhkan masih dikaitkan dengan sejumlah masalah.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 14 Januari 2025
Peneliti ICW Didoxing Imbas Terkorup OCCRP, Jokowi Dukung Proses Hukum
Indonesia
Beri Pandangan Jokowi Masuk Daftar Tokoh Terkorup, Peneliti ICW Kena Doxing
Doxing tersebut berupa pengungkapan sejumlah data pribadi mulai dari nomor telepon, nomor KTP, alamat tinggal, spesifikasi device telepon yang digunakan, hingga titik koordinat lokasi terakhir peneliti
Frengky Aruan - Jumat, 03 Januari 2025
Beri Pandangan Jokowi Masuk Daftar Tokoh Terkorup, Peneliti ICW Kena Doxing
Indonesia
Ketimbang Maafkan Koruptor, Prabowo Disarankan Golkan RUU Perampasan Aset
ICW kritisi rencana Presiden Prabowo Subianto soal koruptor dimaafkan jika mengembalikan uang hasil kejahatan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Desember 2024
Ketimbang Maafkan Koruptor, Prabowo Disarankan Golkan RUU Perampasan Aset
Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Sandiaga Ngaku Konsultasi agar PPP Masuk Parlemen
Pertemuan dimaksudkan sebagai konsultasi agar PPP pada 2029 bisa kembali ke Senayan.
Dwi Astarini - Kamis, 12 Desember 2024
Temui Jokowi di Solo, Sandiaga Ngaku Konsultasi agar PPP Masuk Parlemen
Bagikan