ICC Tahan Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte atas Tuduhan Kejahatan terhadap Kemanusiaan, Ancaman Hukumannya enggak Main-Main, Bisa Maksimal Seumur Hidup

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 13 Maret 2025
ICC Tahan Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte atas Tuduhan Kejahatan terhadap Kemanusiaan, Ancaman Hukumannya enggak Main-Main, Bisa Maksimal Seumur Hidup

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. (Foto: Instagram/@rodyduterteofficial)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - MANTAN Presiden Filipina Rodrigo Duterte tiba di Belanda dengan penerbangan dari Manila. Ini bukan perjalanan biasa. Duterte baru saja ditangkap atas permintaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC), Selasa (11/3).

Setibanya di Belanda, mantan presiden berusia 79 tahun itu langsung mendapat bantuan medis. ICC telah menyiapkan pemeriksaan kesehatan untuk Duterte sebagai tindakan pencegahan, sesuai dengan prosedur standar saat seorang tersangka tiba. Meski begitu, pengadilan tidak memberikan komentar terkait dengan kondisi kesehatannya.

Sebuah ambulans terlihat mendekati hanggar tempat pesawat yang membawa Duterte mendarat. Petugas medis tampak sigap membawa tandu ke dalamnya. Helikopter polisi terbang di dekat bandara, dan kemudian sebuah SUV hitam meninggalkan lokasi dengan pengawalan polisi. Tujuan kendaraan itu tidak segera diketahui. Di luar pusat penahanan bagi tersangka ICC, kerumunan orang mulai berkumpul.

Segera setelah Duterte dikabarkan dibawa ke Belanda, Kedutaan Besar Filipina di Den Haag memberikan bantuan konsuler kepada Duterte saat kedatangannya, termasuk pakaian musim dingin dan paket perawatan. Demikian diungkap Kementerian Luar Negeri Filipina dalam pernyataan yang dirilis Kamis (13/3) di Manila.

Baca juga:

Tiba di Den Haag, Eks Presiden Filipina Rodrigo Duterte Langsung Dijebloskan ke Tahanan ICC



ICC telah menahan mantan Duterte pada Rabu (12/3) atas surat perintah yang menuduhnya melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait dengan operasi pemberantasan narkoba yang mematikan selama masa kepemimpinannya. Kelompok hak asasi manusia dan keluarga korban menyambut baik penangkapan Duterte.

Senada, jaksa utama ICC, Karim Khan, menyebutnya sebagai langkah penting dalam upaya berkelanjutan untuk memastikan akuntabilitas bagi para korban kejahatan paling serius di bawah yurisdiksi ICC.

Di lain sisi, para pendukung Duterte mengkritik pemerintahan Presiden Filipina Ferdinand Marcos, yang merupakan rival politiknya, karena menangkap dan menyerahkan mantan presiden itu ke pengadilan yang yurisdiksinya mereka pertanyakan.

Bagaimanapun, setelah penangkapan ini, dalam beberapa hari mendatang, Duterte akan menghadiri sidang awal. Pengadilan akan mengonfirmasi identitasnya, memastikan bahwa ia memahami tuduhan yang dikenakan terhadapnya, dan menetapkan tanggal sidang untuk menilai apakah jaksa memiliki bukti yang cukup untuk membawa kasusnya ke persidangan penuh.

Jika kasusnya berlanjut ke pengadilan dan ia dinyatakan bersalah, Duterte bisa menghadapi hukuman maksimal penjara seumur hidup.

"Ini merupakan langkah monumental dan sudah lama dinantikan demi keadilan bagi ribuan korban dan keluarga mereka," kata Jerrie Abella dari Amnesty International, dikutip The Korea Times.

Abella menyebut penangkapan ini juga menjadi tanda harapan bagi mereka di Filipina dan di seluruh dunia.

“Ini menunjukkan bahwa pelaku kejahatan terburuk, termasuk para pemimpin pemerintahan, akan menghadapi keadilan di mana pun mereka berada," tegasnya.(dwi)

Baca juga:

Duterte Akui Bertanggung Jawab atas Perang Narkoba, Siap Hadapi ICC

#Rodrigo Duterte #Filipina #Mahkamah Pidana Internasional (ICC)
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
259 Orang Tewas, 114 Hilang Akibat Topan Fung-wong dan Kalmaegi di Filipina
Korban terbanyak berjatuhan setelah Topan Kalmaegi menghantam Provinsi Cebu dan beberapa wilayah di kawasan Visayas Tengah.
Frengky Aruan - Rabu, 12 November 2025
259 Orang Tewas, 114 Hilang Akibat Topan Fung-wong dan Kalmaegi di Filipina
Dunia
Filipina Dihantam Topan Super Fung-wong di Tengah Status Darurat Nasional, 1,4 Juta Rakyat Terdampak
Topan Fung-wong menyebabkan banjir parah dan tanah longsor yang mengakibatkan aliran listrik di seluruh provinsi terdampak padam di Filipina.
Wisnu Cipto - Selasa, 11 November 2025
Filipina Dihantam Topan Super Fung-wong di Tengah Status Darurat Nasional, 1,4 Juta Rakyat Terdampak
Dunia
Topan Kalmaegi Bergerak ke Kamboja, Tewaskan 193 Orang di Filipina dan Vietnam
Badai ini kini bergerak ke arah barat menuju Kamboja dan Laos setelah melanda Vietnam bagian tengah pada Kamis dengan kecepatan angin mencapai 149 km/jam.
Dwi Astarini - Jumat, 07 November 2025
Topan Kalmaegi Bergerak ke Kamboja, Tewaskan 193 Orang di Filipina dan Vietnam
Dunia
Topan Kalmaegi Tewaskan 142 Orang, Presiden Filipina Tetapkan Status Darurat Nasional
Data terakhir hingga Kamis (6/11) kemarin, Topan Kalmaegi menewaskan sedikitnya 142 orang dan berdampak pada lebih dari 1,9 juta warga di berbagai wilayah Filipina.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 November 2025
Topan Kalmaegi Tewaskan 142 Orang, Presiden Filipina Tetapkan Status Darurat Nasional
Dunia
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina
Topan ini diperkirakan akan menguat kembali di Laut Cina Selatan sebelum bergerak menuju Vietnam, di mana pihak berwenang sedang mempersiapkan kedatangannya pada Jumat (7/11).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina
Dunia
Filipina Diamuk Topan Kalmaegi, 114 Orang Tewas dan 127 Hilang
Mayoritas korban berasal dari provinsi yang baru saja pulih dari gempa mematikan.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
  Filipina Diamuk Topan Kalmaegi, 114 Orang Tewas dan 127 Hilang
Indonesia
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
Perusahaan BUMN sektor konstruksi, PT PP (Persero) Tbk (PTPP), resmi ditunjuk sebagai kontraktor utama internasional dalam proyek Malolos–Clark Railway Contract Package S-01 (CP S01) di Filipina.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
Dunia
8 Orang Tewas, 22 Ribu Penduduk Terpaksa Mengungsi Menyusul Badai Tropis Fengshen yang Terjang Filipina
Badai Fengshen juga menyebabkan banjir dan tanah longsor di Filipina bagian tengah dan selatan.
Frengky Aruan - Senin, 20 Oktober 2025
8 Orang Tewas, 22 Ribu Penduduk Terpaksa Mengungsi Menyusul Badai Tropis Fengshen yang Terjang Filipina
Indonesia
Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada
Saat ini, terdapat sekitar 8.700 WNI yang menetap di Filipina bagian selatan, atau di daerah dekat pusat gempa.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada
Indonesia
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina
Guncangan gempa sempat memicu peringatan dini tsunami di sembilan kabupaten dan kota di wilayah Sulut, Malut, hingga Papua.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 10 Oktober 2025
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina
Bagikan