8 Orang Tewas, 22 Ribu Penduduk Terpaksa Mengungsi Menyusul Badai Tropis Fengshen yang Terjang Filipina


Ilustrasi. Foto: Unsplash/Anandu Vinod
MerahPutih.com - Delapan orang tewas menyusul badai tropis Fengshen yang menerjang Filipina bagian utara dan tengah pada Minggu (19/10). Fengshen terdeteksi di Teluk Manila pada tengah hari dengan kecepatan angin mencapai 65 kilometer per jam.
Sementara itu, 22 ribu penduduk dilaporkan media setempat terpaksa harus mengungsi dari desa-desa rawan banjir dan longsor. Tiga orang juga dilaporkan terluka, sedangkan dua lainnya hilang.
Keadaan darurat diberlakukan di beberapa kota. Penerbangan dan sekolah turut ditangguhkan, seperti yang dilaporkan kantor berita pemerintah.
Badai tropis yang disebut "Ramil" oleh penduduk setempat, diperkirakan meninggalkan Filipina pada Senin pagi.
Baca juga:
Junie Castillo yang merupakan juru bicara Kantor Pertahanan Sipil menjelaskan bahwa lima orang tewas karena tertimpa pohon yang tumbang di Kota Pitogo, Provinsi Quezon. Tiga korban lain tewas di wilayah Visayas Barat, Filipina tengah.
Operasi pencarian masih berlangsung terhadap dua warga yang dilaporkan hilang dalam tanah longsor di Kota Quezon, Provinsi Bukidnon, Filipina selatan. Castillo mengatakan sekitar 30.000 orang terdampak, 20.000 di antaranya telah dievakuasi.
Badai Fengshen juga menyebabkan banjir dan tanah longsor di Filipina bagian tengah dan selatan. Filipina rentan terhadap badai tropis. Rata-rata 20 topan melanda daratan negara itu setiap tahun seperti dillaporkan Antara.
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
8 Orang Tewas, 22 Ribu Penduduk Terpaksa Mengungsi Menyusul Badai Tropis Fengshen yang Terjang Filipina

Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada

BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina

Gempa Magnitude 6,9 Guncang Filipina, 20 Orang Dilaporkan Tewas

Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi

China Tahan Kapal Milik Filipina, Bakal Bangun Cagar Alam 3.500 Hektare di Laut China Selatan

Cuaca Ekstrem, Warga Jakarta Waspada Hujan Sangat Lebat hingga 13 Agustus 2025

Filipina Juga Berhasil Nego Tarif Impor AS, Sama Kaya Indonesia Besarnya 19%

ASEAN Tengah Bahas Kode Etik Luat China Selatan, Tekan Konflik Regional

Film Horor Filipina 'Scarecrow' Ceritakan Dampak Ketamakan Manusia akan Kekayaan
