Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina

Ilustrasi topan

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Topan Kalmaegi melanda Filipina mengakibatkan kerusakan parah di wilayah Luzon dan Mindanao, Filipina.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. pada Kamis mengumumkan status darurat nasional yang menurut data terbaru telah menewaskan 114 orang, sementara 127 lainnya masih hilang.

Keputusan ini diambil dalam sebuah pengarahan di Dewan Nasional Pengurangan Risiko dan Penanggulangan Bencana, menurut pernyataan kantor kepresidenan.

Marcos mengatakan deklarasi tersebut akan mempercepat upaya penyelamatan, bantuan, dan rehabilitasi, serta memungkinkan akses yang lebih cepat ke dana darurat dan menyederhanakan proses pengadaan.

Baca juga:

Waspada Bencana Susulan di Papua dan Papua Barat Daya, BMKG Beri Sinyal Hujan Lebat di Raja Ampat

“Karena luasnya, bisa dibilang, wilayah bermasalah yang telah terdampak Topan Tino (sebutan lokal Topan Kalmaegi) dan akan terdampak (Topan) Uwan, ada usulan dari dewan yang saya setujui untuk menetapkan status bencana nasional,” kata Marcos.

Tercatat, 10 hingga 12 wilayah diperkirakan akan terdampak oleh topan kembar tersebut seiring negara bersiap menghadapi Topan Uwan.

Wakil Juru Bicara Kantor Pertahanan Sipil Diego Mariano, mengatakan 82 orang terluka di Visayas Tengah, wilayah yang paling parah terdampak, lapor media lokal Inquirer.

Topan dahsyat tersebut, yang dikenal secara lokal sebagai Topan Tino, merobohkan atap-atap rumah dan menumbangkan pohon serta tiang-tiang listrik, serta menyebabkan banjir besar. Kalmaegi meninggalkan negara itu pada Kamis (6/11) pagi,

Lebih dari 500.000 orang telah mengungsi, dengan lebih dari 1,4 juta orang terdampak di wilayah Visayas Tengah, termasuk sebagian wilayah Provinsi Cebu. Kehancuran ini terjadi juga akibat gempa bumi bermagnitudo 6,9 yang melanda Cebu pada 30 September, menewaskan banyak orang dan membuat ribuan orang mengungsi.

Topan Kalmaegi menghantam dua daratan di wilayah Visayas pada Selasa pagi, pertama di Leyte Selatan dan kemudian di Cebu.

Topan ini diperkirakan akan menguat kembali di Laut Cina Selatan sebelum bergerak menuju Vietnam, di mana pihak berwenang sedang mempersiapkan kedatangannya pada Jumat (7/11).

#Angin Topan #Filipina #Bencana Alam
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Gunung Ibu Kembali Erupsi 600 Meter, Jauhi Bukaan Kawah Utara dan Ikuti Arahan Resmi Petugas Pos Pengamatan
Hasil pengamatan visual menunjukkan kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal bergerak condong ke arah timur laut dan timur
Angga Yudha Pratama - Minggu, 21 Desember 2025
Gunung Ibu Kembali Erupsi 600 Meter, Jauhi Bukaan Kawah Utara dan Ikuti Arahan Resmi Petugas Pos Pengamatan
Indonesia
Alarm dari Puncak Abadi Para Dewa! Gunung Semeru Enam Kali Erupsi Sejak Semalam, Tinggi Letusan Capai 1,2 Km
Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru
Angga Yudha Pratama - Minggu, 21 Desember 2025
Alarm dari Puncak Abadi Para Dewa! Gunung Semeru Enam Kali Erupsi Sejak Semalam, Tinggi Letusan Capai 1,2 Km
Indonesia
Hunian Tetap Korban Bencana Sumatra Mulai Dibangun 21 Desember
Pembangunan hunian tetap akan dilakukan bersama pemerintah daerah dan lintas kementerian.
Dwi Astarini - Minggu, 21 Desember 2025
Hunian Tetap Korban Bencana Sumatra Mulai Dibangun 21 Desember
Indonesia
Kawasan Guci Tegal Dihantam Banjir Bandang
Banjir bandang mengakibatkan pipa Pancuran 13 di Objek Wisata Guci terbawa arus sungai.
Dwi Astarini - Sabtu, 20 Desember 2025
Kawasan Guci Tegal Dihantam Banjir Bandang
Indonesia
Krisis Air Bersih Pascabencana Aceh-Sumatra, Anggota DPR Desak Pemerintah Bertindak Cepat
Anggota Komisi V DPR RI Irmawan mendesak pemerintah mempercepat penyaluran air bersih bagi korban banjir dan longsor di Aceh, Sumbar, dan Sumut.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 20 Desember 2025
Krisis Air Bersih Pascabencana Aceh-Sumatra, Anggota DPR Desak Pemerintah Bertindak Cepat
Indonesia
Megawati Tegaskan Pentingnya Pendataan Bencana: Jangan Setelah Bersih Lalu Lupa
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta pemerintah mendata secara rinci wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 20 Desember 2025
Megawati Tegaskan Pentingnya Pendataan Bencana: Jangan Setelah Bersih Lalu Lupa
Indonesia
Negara Diminta 'Jemput Bola' Urus Sertifikat Korban Bencana Sumatera, Jangan Tunggu Rakyat Mengemis
Sinergi antarlembaga sangat dibutuhkan agar proses pemulihan sosial masyarakat tidak terhambat oleh prosedur birokrasi yang rumit
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 20 Desember 2025
Negara Diminta 'Jemput Bola' Urus Sertifikat Korban Bencana Sumatera, Jangan Tunggu Rakyat Mengemis
Indonesia
Pemerintah Diyakini Masih 'Sakti' Tangani Banjir Aceh Tanpa Campur Tangan Asing
Sikap optimistis ini selaras dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya menegaskan komitmen Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 Desember 2025
Pemerintah Diyakini Masih 'Sakti' Tangani Banjir Aceh Tanpa Campur Tangan Asing
Indonesia
Sindir Kinerja Kemenkes, Komisi IX DPR Sebut Pemulihan RS Pasca Banjir Sumatra Terlalu Santai
Ninik menuntut agar standar kelayakan lingkungan rumah sakit tetap terjaga meski dalam kondisi pascabencana
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 Desember 2025
Sindir Kinerja Kemenkes, Komisi IX DPR Sebut Pemulihan RS Pasca Banjir Sumatra Terlalu Santai
Indonesia
Lumpur Setinggi Lutut Bukan Halangan! JHL Foundation dan IOF Bukittinggi Tembus Jalur Maut Demi Kirim Logistik ke Agam
Tim JHL Foundation dan IOF tembus isolasi Desa Malala, Agam, gunakan mobil offroad untuk kirim bantuan logistik korban banjir
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 Desember 2025
Lumpur Setinggi Lutut Bukan Halangan! JHL Foundation dan IOF Bukittinggi Tembus Jalur Maut Demi Kirim Logistik ke Agam
Bagikan