Ibu Menyusui Boleh Puasa, Asal...


Konsumsi makanan untuk ibu menyusui selama puasa (Sumber: Pexels/Jonathan Borba)
RAMADAN tinggal menghitung hari. Kaum muslim tidak lagi sabar menanti waktu berpuasa. Namun, puasa tentu bukan menjadi hal yang mudah dilakukan oleh para ibu yang sedang hamil maupun menyusui. Berpuasa dapat membawa perubahan terhadap tubuh dan tidak jarang menimbulkan berbagai masalah kesehatan terutama bagi bumil.
Kendati demikian, tidak berarti bahwa ibu yang hamil atau menyusui tidak boleh berpuasa. dr. Melisa Lilisari, SpA, Mkes., Spesialis Anak menjelaskan bahwa ibu menyusui tetap bisa berpuasa dengan catatan makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka harus memenuhi kecukupan nutrisi dan juga kebutuhan cairan agar ibu tidak mengalami dehidrasi.
"Bagi ibu menyusui yang bayinya berusia di bawah 6 bulan, keputusan untuk berpuasa di bulan Ramadan sebaiknya dilakukan dengan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu, mengingat pada usia tersebut bayi hanya mengkonsumsi ASI, berbeda dengan bayi yang lebih besar yang sudah mendapatkan MPASI," tuturnya dalam virtual media briefing Bamed bertajuk Siap Hadapi Ramadan Keluarga Indonesia, Kamis (31/3).
Baca Juga:
Kesalahan New Mom Saat Menyimpan ASI

Salah satu hal yang membuat para ibu menyusui ragu untuk berpuasa adalah khawatir produksi ASI akan menurun saat puasa. Lili menegaskan bahwa produksi ASI tidak akan terganggu saat ibu menyusui berpuasa selama bayinya tetap menyusui. "Adanya rangsangan dari bayi melalui proses menghisap payudara saat menyusui akan membuat tubuh ibu juga akan menyesuaikan saat berpuasa," ujarnya.
Tubuh memiliki proses adaptasi dengan mengambil sumber cadangan lemak tubuh. Kandungan nutrisi mikronutrien pada ASI (kalium, magnesium, seng) bisa saja mengalami sedikit perubahan, namun tidak dengan nutrisi makronutrien (karbohidrat, protein, lemak).
Namun, hal ini tidak terlalu signifikan dan bisa teratasi saat ibu sudah dapat makan kembali (saat berbuka dan sahur). "Selama bayi tetap disusui sesuai keinginannya, bayi tetap mendapatkan nutrisi yang cukup sebagaimana biasanya," sebutnya.
Baca Juga:
Ibu menyusui dapat melanjutkan berpuasa bila bayi tidak lemas/tetap terlihat aktif seperti biasa, tidak ada keluhan buang air kecil menjadi jarang dan berwarna kepekatan. Waspadai juga bayi mengalami dehidrasi.
Berbagai gejala yang berkaitan dengan kemungkinan dehidrasi antara lain pusing, bibir kering, lemas, pandangan berkunang-kunang, buang air kecil jarang dan berwarna kepekatan. Bila hal ini terjadi, ibu menyusui dapat segera mengonsumsi cairan dan elektrolit kembali.

Ibu juga perlu memerhatikan berbagai perubahan fisik pada dirinya sendiri selama menyusui di bulan Puasa. Hal yang harus diwaspadai ibu misalnya jika berat badan ibu turun 1 kg perminggu dan gejala dehidrasi lainnya seperti jarak BAK, BAK berwarna kuning pekat serta berbau, sakit kepala, pandangan berkunang-kunang, lemas, mual atau muntah.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, dokter spesialis kandungan, Muhammad Fadli, SpOG menyarankan ibu hamil atau menyusui yang berpuasa untuk mengonsumsi makanan dengan protein tinggi. Protein yang sebaiknya dikonsumsi adalah protein hewani. Selain itu, makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat sahur adalah karbohidrat komplek.
"Kenapa disarankan untuk konsumsi karbohidrat kompleks seperti beras merah, gandum dan lain-lain? Makanan karbohidrat kompleks itu rilis energi perlahan-lahan jadinya kita lama kenyangnya," ucapnya.
Sebaliknya, konsumsi makanan non karbohidrat kompleks akan menyebabkan sejumlah komplikasi berbahaya. "Glikemisnya tinggi, gulanya tinggi, kalo naik gulanya tinggi terlalu cepat turunnya juga akan cepat. Yang ada jadi lemes padahal baru aja sahur," urainya.
Ia juga menyarankan pembatasan makanan manis. "Kalo mau makanan manis cari yang natural supaya kandungan gulanya enggak berantakan," tukasnya. (avia)
Baca Juga:
Rawan Konflik, Ini Yang Harus Dilakukan Saat Orang Tua Punya Gaya Parenting Berbeda
Bagikan
Berita Terkait
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa

Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai

Biar Anak Terhindar dari Flexing, Ini 5 Cara Ajarkan Nilai Hidup Sederhana
