Kesalahan 'New Mom' saat Menyimpan ASI


Terdapat cara khusus dalam menyimpan stock ASI. (Cover_Pixabay_PublicDomainPictures)
MENJADI orang tua baru berarti pasangan suami istri menghadapi perubahan besar dalam hidupnya. Dimulai dari perubahan rutinitas harian sampai kebiasaan-kebiasaan yang tadinya bisa dilakukan hanya berdua dengan pasangan. Kini kamu dan pasangan harus bisa berubah menjadi lebih baik demi tumbuh kembang si kecil. Tak jarang kakek dan nenek ikut membantu karena orang tua baru belum memiliki pengalaman dalam mengurus bayi.
Dilansir dari babygaga.com, satu aktivitas yang paling dinantikan “ibu baru” setelah melahirkan adalah menyusui bayi. Jika beruntung, ASI milikmu melimpah, sehingga bayi tidak akan kekurangan nutrisi dan tidak membutuhkan bantuan susu formula.
Baca Juga:
Tetapi tantangan sesungguhnya adalah: bagaimana cara menyimpan ASI yang benar? Apalagi tren menyimpan ASI di dalam freezer baru-baru saja populer di Indonesia. Belum banyak panduan mengenai bagaimana cara menjaga kualitas ASI meskipun disimpan di freezer dalam waktu lama, sehingga masih banyak yang melakukan kesalahan seperti berikut ini:
1. Wadahnya masih basah

Kamu bisa menggunakan wadah kantung zip lock dan wadah botol susu beling untuk menyimpan hasil perah ASI. Kantung zip lock memiliki keunggulan tidak memakan banyak tempat di dalam freezer tetapi kamu harus memindahkan ke dalam botol susu terlebih dahulu sebelum digunakan.
Sedangkan botol susu beling biasanya terdapat dua jenis tutup. Pertama, penutup datar tanpa celah yang memang berfungsi untuk penyimpanan. Kedua, penutup berupa dot sehingga bisa langsung diminum oleh bayi. Keunggulannya adalah kamu tidak perlu memindahkan ASI terlebih dahulu karena tinggal diganti saja penutupnya sesuai dengan kebutuhan.
Kesalahan umum yang dilakukan oleh new mom ketika menyimpan ASI adalah tidak memastikan wadahnya kering. Karena tidak mau repot, ASI langsung dituang ke dalam wadah penyimpanan. Padahal air dari keran mengandung berbagai bakteri yang berpotensi menurunkan kualitas ASI. Hati-hati ya moms.
2. Tidak memerhatikan perubahan suhu

Setelah dituang ke dalam wadah penyimpanan, ASI tidak boleh langsung masuk ke dalam freezer. Perubahan suhu secara mendadak tentunya dapat memengaruhi kualitas gizi di dalam ASI. Untuk itu setelah dituang ke dalam wadah penyimpanan, masukan ASI di dalam chiller terlebih dahulu. Setelah suhunya meningkat secara perlahan, kamu baru boleh menyimpan ASI di dalam freezer.
Begitu pun sebaliknya, ketika mengambil stock ASI dari dalam freezer, kamu harus memindahkan ASI ke dalam chiller selama kurang lebih enam jam. Setelah itu biarkan ASI berada di suhu ruangan sampai temperaturnya turun. Sebenarnya setelah berada di suhu ruangan, ASI tidak perlu dihangatkan. Tetapi jika kamu mau memanaskan ASI, cukup taruh wadah berisi stock ASI ke dalam mangkuk berisi air hangat.
Baca Juga:
3. Tidak steril

Jika kamu memutuskan untuk menyimpan stock ASI, kamu juga harus berkomitmen untuk menjaga kualitas ASI secara disiplin. Dimulai dari mencuci, mengeringkan, dan membeli alat steril untuk wadah penyimpanan ASI. Tak berhenti di situ, kamu juga tidak boleh menyimpan ASI di tempat yang sama dengan makanan lain karena ASI sangat sensitif terhadap suhu dan bakteri dari benda lain.
4. Disimpan kembali

Karena si adik ternyata masih kenyang, alhasil ASInya tersisa banyak di botol susu. Nah biasanya karena minim informasi, sisa ASI langsung disimpan kembali ke dalam freezer. ASI yang sudah terkena liur bayi mengandung banyak bakteri. Apalagi di suhu tertentu bakteri bisa berkembang biak dengan cepat. Lebih baik langsung dibuang saja jika ASI bekas minum masih tersisa banyak di botol. (mar)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
