Lewat Edukasi, Dukung Ibu Menyusui si Buah Hati


AIMI mempromosikan pemberian makan pada bayi dan anak, sesuai dengan standar emas nutrisi WHO/UNICEF (Sumber: Today's Parent)
MASA menyusui menjadi saat kritis bagi para ibu. Meskipun terlihat mudah, menyusui bukan hal yang ringan untuk dijalani. Banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi para ibu Indonesia untuk sukses menyusui buah hati.
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) telah menemani para orangtua selama 14 tahun dalam melindungi, mendukung, dan mempromosikan pemberian makan kepada bayi anak sesuai dengan standar emas nutrisi bayi anak WHO/UNICEF. Standar yang menjadi acuan seluruh negara di dunia tentang tumbuh kembang anak yang optimal (World Health Organization, 2003) itu mencakup melakukan inisiasi menyusu dini (IMD), memberikan ASI eksklusif 0-6 bulan, serta memberikan bayi makanan pendamping ASI (MP-ASI) setelah 6 bulan dan meneruskan pemberian ASI sampai 2 tahun atau lebih.
BACA JUGA:
Perhatikan, 5 Hal ini Bisa Menggagalkan Program ASI Eksklusif Ibu
Kegiatan-kegiatan AIMI dalam mengedukasi dan menyosialisasikan terkhusus menyusui dan MP-ASI selalu berdasarkan riset-riset terbaru dan pengalaman nyata di lapangan. Sebut saja SELAMI yang merupakan kelas daring menyusui yang diajar para pemateri terlatih; konseling yang merupakan sesi pendampingan bagi ibu bertantangan menyusui oleh para konselor menyusui besertifikat; hingga kegiatan advokasi yang merupakan bentuk perlindungan atas gencarnya promosi dan marketing pengganti ASI. Dalam keadaan pandemi COVID-19, AIMI tetap melancarkan kegiatan edukasi melalui daring, sosialisasi melalui media sosial, dan pelayanan melalui aplikasi pesan pada ponsel.
Untuk itu, AIMI merasa tahun ini ingin tetap memberikan pelayanan istimewa di hari ulang tahunnya, yaitu mengadakan webinar internasional Sehat Bahagia dengan informASI dan Praktik tentang Menyusui serta Pemberian Makan Bayi Anak (PMBA) yang tepat.

AIMI Bahag14 mengundang tiga pakar menyusui dan PMBA. Mereka ialah Jack Newman, MD, FRCPC, Co-Founder dan Co-Director dari the International Breastfeeding Centre Toronto, Kanada, Dr Phillip Baker yang merupakan profesor di Institute for Physical Activity & Nutrition, Deakin University, Australia, dan, Dr dr Tan Shot Yen, M Hum yang merupakan pendiri dr Tan & Remanlay Institute, doktor ahli gizi, dan penulis buku.
Webinar Internasional yang berjudul Seperempat Hari bersama AIMI itu akan berlangsung pada 21 April 2021 melalui Zoom. Selama seperempat hari tersebut, webinar dibagi menjadi 2 sesi.
Sesi pagi (3 jam) mengangkat materi Helping Mothers to Overcome Common Breastfeeding Challenges bersama Jack Newman yang dipandu dr Frecillia Regina, Sp.A, IBCLC. Pada sesi kedua siang (3 jam) dibahas A to Z: Ultra Processed Food for Infant and Young Children bersama Phillip Baker, yang dipandu Lianita Prawindarti.
Rangkaian acara AIMI Bahag14 lainnya ialah Sesi Bincang Santai bersama Dr Tan Shot Yen yang dipandu Farahdibha Tenrilemba, S.S., M.Kes pada 25 April melalui kanal Facebook.
Ketua Umum AIMI Nia Umar, S.Sos, MKM, IBCLC berharap acara tersebut dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan praktik yang tepat dalam menyusui dan pemberian makanan bayi serta dapat menggugah para pemangku kebijakan dalam membuat regulasi yang tepat sasaran. Selain itu, ajang ini diharapkan menggugah para tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi tanpa embel-embel promosi dan marketing pengganti ASI. "Kami juga berharap dapat memberikan pencerahan yang menyeluruh kepada konselor laktasi, orangtua, serta masyarakat luas, agar jiwa sehat dan bahagia demi sukses menyusui," ucapnya.(Avia)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
