parenting

Hal yang Harus Dilakukan Saat Orangtua Punya Gaya Parenting Berbeda

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Selasa, 01 Maret 2022
Hal yang Harus Dilakukan Saat Orangtua Punya Gaya Parenting Berbeda

Gaya parenting berbeda bukan persoalan (Sumber: Pexels/Migs)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PARENTING melibatkan dua belah pihak: ayah dan ibu. Itu perlu dilakukan dengan kompak dan berimbang. Namun bagaimana jika kedua orangtua justru punya gaya parenting yang berbeda? Perbedaan pendapat sesungguhnya hal yang normal dan tidak dapat dihindari. Namun, itu berlanjut hingga memengaruhi cara mendidik anak maka perlu disiasti.

Jurnal Ilmiah tahun 2005 berjudul Correspondence between Maternal and Paternal Parenting Style in Eartly Childhood menemukan bahwa jika orangtua memiliki gaya pengasuhan yang berbeda, pasangan yang paling dominan cenderung dipandang sebagai sosok yang berwibawa sementara yang lebih santai justru lebih diremehkan. Lebih lanjut penelitian tersebut menemukan bahwa ayah cenderung melihat pasangan mereka lebih otoritatif atau otoriter dari dirinya sendiri. Dengan kata lain, ibu cenderung terlihat lebih berwibawa.

Baca juga:

Hati-hati Terjebak Dalam Pola Asuh Hyper-Parenting

Memahami gaya pengasuhan dapat memberi tahu banyak tentang reaksimu terhadap anak dan pasangan. Perbedaan pola asuh bisa menjurus pada konflik antara kedua orangtua. Misalnya, mengetahui waktu yang tepat untuk intervensi. Salah satu orangtua berpikir bahwa anak harus diberi peringatan sejak awal sementara yang lainnya membiarkan anaknya mengalami hal tertentu dan menerima konsekuensinya. Di sisi lain, konsekuensi perlu disepakati sebelumnya. Mungkin sulit untuk menyelaraskan pandangan dengan pasangan jika situasi muncul untuk pertama kalinya.

Perbedaan parenting juga dipengaruhi oleh temperamen orangtua yang berbeda. Karena setiap orang berbeda, kemungkinan satu orangtua rentan terhadap reaksi yang berbeda dari yang lain. Jika salah satu orangtua selalu super tenang sementara yang lain langsung meledak, ini dapat menimbulkan perselisihan tidak hanya di antara orangtua, tetapi juga dapat menyebabkan anak bertindak berbeda saat bersama ayahnya atau ibunya.

Belajar mengelola perselisihan dengan lebih baik tidak hanya lebih sehat untuk hubungan dengan pasangan, tetapi juga lebih baik untuk kesehatan mental orangtua dan kesehatan mental anak. Bagaimanakah cara yang tepat?

Tetapkan beberapa aturan dasar

parenting
Tetapkan aturan dasar. (Foto: Pexels/shotpot)

Buatlah kesepakatan dengan pasangan sehubungan dengan perilaku anak. Kedua belah pihak dapat terus membangun aturan dasar berdasarkan situasi yang pernah muncul sebelumnya.

Kompak di hadapan anak

kompak
Kompak saat di depan anak. (Foto: Pexels/Vidal Balielo Jr)

Ketika anak-anak melihat orangtua mereka bertengkar, itu dapat mengubah pandangan mereka tentang bagaimana perselisihan harus dihadapi. Untuk itu, kamu dan pasangan harus memastikan bahwa kamu ada di pihak yang sama saat di depan anak.

Baca juga:

Metode Parenting yang Tepat

Temukan kesamaan

kesamaan
Menemukan persamaan di tengah perbedaan. (Foto: Pexels/Emma Bauso)

Meskipun kamu mungkin tidak setuju dalam segala hal, cari kesamaan dan bangun pondasi di atasnya. Jika menurutmu anak harus diberi peringatan sebelum konsekuensi berlaku sementara pasangan ingin anak belajar dari pengalamannya, mungkin kamu dapat sepakat dengan pasangan terlebih dahulu. Kemudian, kamu dapat mendiskusikan jalan tengah yang terbaik.

Konsisten

konsisten
Konsisten dalam mendidik anak. (Foto: Pexels/Sunvani Hoang)

Dalam memberlakukan aturan, faktor terpenting adalah konsistensi. Pastikan kamu dan pasangan berada di pihak yang sama sehingga menghasilkan pesan yang sama untuk anak.

Bersikaplah terbuka dan jujur

terbuka
Diskusi dengan terbuka. (Foto: Pexels/Mikhail Nilov)

Bersikap terbuka dan jujur dengan pasangan merupakan ide yang bagus. Dalam hal ini, jika kamu memiliki keraguan atau kekhawatiran tentang keputusan pengasuhan, suarakan kepada pasangan dan dengarkan tanggapan mereka. Ini dapat membantu pasangan lebih memahami perspektifmu. (Avia)

Baca juga:

3 Alasan Mandi Jadi Trik Parenting yang Efisien pada Balita

#Parenting #Ilmu Parenting #Orangtua Baik #Kesalahan Orangtua
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Fun
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
LEGO Group ingin mendekatkan keluarga melalui permainan kreatif dengan LEGO bricks guna menciptakan momen kebersamaan yang berharga selama bulan Ramadan.
Dwi Astarini - Minggu, 16 Maret 2025
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Fun
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dengan cara yang tepat, berpuasa Ramadan tidak jadi hal yang menyulitkan dan beban buat anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dunia
Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Semua itu demi membantu orangtua yang bekerja merawat anak-anak mereka tanpa kesulitan.
Dwi Astarini - Rabu, 26 Februari 2025
 Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Fun
Biar Anak Terhindar dari Flexing, Ini 5 Cara Ajarkan Nilai Hidup Sederhana
Mengajarkan nilai kesederhanaan membuat anak terhindar dari flexing.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Biar Anak Terhindar dari Flexing, Ini 5 Cara Ajarkan Nilai Hidup Sederhana
Bagikan